Hari Bhayangkara ke-74, Polres Kukar Ikuti Upacara yang Dipimpin Presiden Joko Widodo
Berbeda dengan perayaan HUT Bhayangkara sebelumnya, Kepolisian Resor Kutai Kartanegara pada tahun ini mengikuti upacara yang dipimpin Presiden Jokowi.
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Berbeda dengan perayaan Hari Bhayangkara sebelumnya, Kepolisian Resor Kutai Kartanegara pada tahun ini mengikuti upacara yang dipimpin Presiden Joko Widodo secara virtual, Tenggarong Rabu (1/7/2020).
Peserta upacara di Polres Kukar hanya 14 orang, menerapkan protokol kesehatan penanganan covid-19.
Selain dihadiri jajaran Polres Kukar, juga dihadiri Wakil Bupati Kukar Chairil Anwar, Dandim 0906 Tenggarong Charles Alling, Ketua PN Tenggarong Didit Pambudi, Kejari Tenggarong Darmowijoyo, dan dipimpin Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto.
Baca Juga: Hubungan Peppermint dengan Produksi ASI pada Ibu yang Sedang Menyusui, Beginilah Dampaknya
Baca Juga: Hari Ini Rabu 1 Juli 2020, Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Mulai Berlaku, Beginilah Cara Turun Kelas
Berikut 9 poin amanat Presiden Jokowi dalam rangka HUT ke-74 Bhayangkara:
1). Pertama-tama, perkenankan Saya atas nama rakyat, bangsa, dan negara Republik Indonesia mengucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-74 kepada keluarga besar Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun Saudara-saudara bertugas. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas pengabdian,
pengorbanan dan sumbangsih Saudara-saudara sekalian dalam menjaga keamanan dan ketertiban, dalam menegakkan hukum, serta dalam memberikan pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat selama ini.
2). Pada kesempatan yang mulia ini, Saya mengajak kita semua untuk mendoakan para prajurit Polri yang gugur dalam tugas, agar diberikan tempat yang mulia di sisi Tuhan yang Maha Esa, serta kepada seluruh personel Polri dan keluarganya senantiasa diberikan kesehatan.
3). Hadirin yang saya muliakan,
Sebagai bangsa pejuang, kita tidak boleh cepat menyerah dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia merupakan cobaan yang berat. Kita harus selalu berikhtiar dan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan kesehatan maupun permasalahan ekonomi.
4). Dalam situasi yang sulit sekarang ini, kehadiran dan keterlibatan seluruh jajaran Polri sangat dibutuhkan. Mulai dari jajaran Mabes Polri, Polda, Polres dan Polsek, sampai Bhabinkamtibmas di desa-desa, harus ikut aktif terlibat dalam mengajak masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Polri harus aktif mengawal kelancaran dan ketepatan penyaluran bantuan sosial. Tentu saja Polri juga harus tetap menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat agar situasi tetap kondusif, aman dan damai.
5). Perlu saya tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah yang paling utama. Keselamatan dan kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi. Salus Populi Suprema Lex Esto ( Kerjakan tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis. Namun, harus tetap waspada, cepat tanggap, dan tegas dalam menangani setiap pelanggaran hukum, dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat).
6). Saya juga perintahkan kepada jajaran Polri, Kejaksaan,KPK, dan Lembaga Pengawas Internal Pemerintah, untuk terus memperkuat sinergi satu sama lain. Saya minta pelaksanaan program penanganan Covid-19 ini dibantu percepatannya dan diawasi penggunaan anggarannya.
Alokasinya sangat besar yaitu Rp677,2 triliun bahkan bisa lebih besar lagi jika diperlukan.
Aspek pencegahan penyalahgunaan anggaran tersebut harus lebih dikedepankan. Jangan menunggu sampai terjadi masalah. Kalau ada potensi masalah segera ingatkan. Tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi dan ada mens rea-nya maka harus segera ditindak. Silakan digigit saja. Apalagi dalam situasi krisis sekarang ini, tidak boleh ada satu pun yang main main.
7). Walaupun saat ini Polri fokus dalam membantu mengendalikan Pandemi Covid-19, tetapi berbagai agenda strategis Polri tidak boleh dilupakan. Jajaran Polri harus terus mereformasi diri secara total. Selalu berupaya memperbaiki diri untuk lebih profesional dan modern.
Jadikan semua kelemahan menjadi kekuatan. Saya ingatkan bahwa Polri akan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Mulai dari kejahatan konvensional, kejahatan lintas negara, kejahatan yang berimplikasi kontijensi, sampai dengan kejahatan terhadap kekayaan negara.