Erick Thohir Blak-blakan soal Korupsi yang Merajalela di BUMN, Tidak Main-main, Ini Langkah Tegasnya
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peresmian logo baru BUMN mengatakan ada 53 kasus korupsi yang melibatkan perusahaan negara di tahun ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Erick Thohir blak-blakan bicara soal korupsi yang merajalela di Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).
Tidak main-main, ia pun mengambil langkah tegas, di antaranya merampingkan jumlah BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peresmian logo baru BUMN mengatakan ada 53 kasus korupsi yang melibatkan perusahaan negara di tahun ini.
Pernyataan itu kemudian dipertegas lagi dalam agenda diskusi yang disiarkan virtual, Kamis (2/7/2020) malam.
• Sebelum Idham Azis Musnahkan 1 Ton Sabu, Jenderal Polisi Mendadak Dekati Tersangka, Amarah Memuncak
• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
• Diciduk KPK, Ini Jejak Ismunandar, Karier Melejit Sejak di Birokrat hingga Jadi Bupati Kutai Timur
• Siap-siap! Kapan SKB CPNS Digelar Akhirnya Dirilis, Ada yang Unik tentang Jenis Soal, Cek Kisi-kisi
Erick Thohir mengungkapkan penyebab persoalan korupsi di BUMN ini kian marak akibat campur aduk antara penugasan Pemerintah dan bisnis.
"Jadi ada peran ganda, BUMN perusahaan yang harusnya mengelola bisnis tapi di sisi lain harus menjadi pelaksana penugasan Pemerintah," katanya.
Pengusaha media massa ini mengaku sedang melakukan pemetaan untuk menghilangkan kasus korupsi BUMN yang merajalela tersebut.
Dia menyebut akan membagi peran BUMN dalam tiga jenis di antaranya BUMN yang murni berfungsi ekonomi, BUMN yang fokus pelayanan publik, serta ada yang menjalankan keduanya.
“Telkomsel itu pure nilai ekonomi, bersaing tanpa suntikan dari Pemerintah. Kemudian ada yang padamu negeri seperti Pupuk Indonesia, dia full disubsidi, sama seperti PLN subsidi besar. Dan yang mix itu seperti BRI,” ujarnya.
Erick Thohir menegaskan BUMN yang mengemban proyek Pemerintah, pembukuannya harus terpisah supaya tidak mengganggu arus kas perusahaan tersebut.
"Ini sedang kita re-mapping supaya direksi KPI-nya jelas. Dan tidak iri-irian satu sama lain. Ini sudah didiskusikan juga dengan Kemenkeu," paparnya menambahkan.
Menteri BUMN meyakini akan membangun ekosistem yang sehat demi membangun ekonomi bangsa Indonesia yang lebih baik.
Langkah itu harus dan sudah dilakukan seperti transformasi, restrukturisasi, dan konsolidasi dalam merampingkan struktur BUMN.
Perusahaan BUMN dari sebelumnya berjumlah 142 kini menjadi 107, Erick juga berencana merampingkan lagi jumlah BUMN hingga tersisa hanya 70 perusahaan, beberapa perusahaan yang tak sejalan core bisnis induknya akan ditutup.

• PNS, TNI, Polri Tak Usah Khawatir, Menkeu Sri Mulyani Sudah Anggarkan Gaji ke-13, Kapan Pencairan?
• Dugaan Suap Pengadaan Barang & Jasa di Kutai Timur, Bupati Kutim dan Istri Ditangkap KPK di Jakarta
• Bupati Kutim Kena OTT KPK Bersama Sang Istri, Kekayaan Ismunandar Naik Pesat Sejak Jadi Bupati
• Jadwal Acara TV Hari Ini Jumat 3 Juli, SCTV RCTI GTV ANTV: Triple 9, Film India & Film Korea Howling
Terungkap 2 Alasan Erick Thohir Tak Takut Diancam Saat Rombak Direksi BUMN, Sosok Jokowi Disinggung
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir mengaku kerap berkonsultasi dengan kementerian terkait saat memilih jajaran direksi di perusahaan pelat merah.
Erick pun mencontohkan, dalam memilih direksi BUMN Karya, dia harus berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
“Kita melibatkan menteri terkait (dalam pemilihan direksi BUMN), karena tidak mungkin (direksi) BUMN Karya tidak punya hubungan baik dengan Menteri PUPR,” ujar Erick dalam acara Ngopi Yuk, Kamis (18/6/2020).
Selanjutnya, dalam pemilihan direksi BUMN Erick juga mendengar masukan dari pihak swasta.
“Saya mendengar pasar. Kalau membangun ekosistem baik ya harus diterima pasar,” kata Erick.
Mantan bos Inter Milan itu pun mengaku tak takut jika mendapat ancaman dalam pemilihan atau pencopotan direksi BUMN.
“Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas ke Presiden. Kedua, kita membangun sistem transparan untuk kita bisa 5 tahun lagi BUMN berubah,” ucap dia.
Dalam Sepekan, Erick Thohir Rombak Petinggi di 8 BUMN
Baru-baru ini Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) Erick Thohir melakukan bongkar pasang jajaran dewan komisaris dan direksi perusahaan plat merah.
Hanya dalam sepekan, setidaknya 8 BUMN yang para petingginya dirombak Erick Thohir.
Mulanya, mantan bos Inter Milan itu menyasar petinggi-petinggi BUMN Karya.
Dia mengotak-atik jajaran direksi dan komisaris PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero).
Setelah itu, para pejabat perusahaan pelat merah tambang dan tol pun mendapat giliran sentuhan Erick Thohir.
Berikut 8 BUMN yang Direksi dan Komisarisnya diubah:
1. PT Hutama Karya (Persero)
Di PT Hutama Karya (Persero) Erick mencopot Bintang Perbowo dari jabatan Direktur Utama Hutama Karya.
Sebagai gantinya, Erick mengangkat Budi Harto untuk menduduki posisi tersebut. Hal tersebut dibenarkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (5/6/2020).
“Benar (ada perombakan susunan direksi Hutama Karya),” ujar Arya.
Adapun susunan direksi dan komisaris yang baru di PT Hutama Karya sebagai berikut: Komisaris Hutama Karya
1. Budiman (Komisaris Utama)
2. Muhammad Lukman Edy (Wakil Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen)
3. Achmad Gani Ghazali A (Komisaris)
4. Susdiyarto (Komisaris)
5. Chairiah (Komisaris)
• Muncul Klaster Baru Karyawan BUMN di Wilayah Khofifah, Jawa Timur Tambah 245 Kasus Virus Corona
• Mantan Kapolri Kini Bos BUMN, Penampilan Badrodin Haiti Berubah Drastis, Berjenggot & Bikin Pangling
6. Musyafak (Komisaris Independen)
7. Wahyu Muryadi (Komisaris Independen).
Direksi Hutama Karya
1. Budi Harto (Direktur Utama)
2. Aloysius Kiik Ro (Wakil Direktur Utama)
3. Suroto (Direktur)
4. Ferry Febrianto (Direktur)
5. Novias Nurendra (Direktur)
6. Mohammad Erry Sugiharto (Direktur)
7. Hilda Savitri (Direktur).
2. PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Di perusahaan ini, Erick mencopot I Gusti Ngurah Putra dari jabatan Direktur Utama Waskita Karya.
Sebagai gantinya, dia mengangkat Destiawan Soewardjono.
Tak hanya itu, dia juga mengangkat M Fadjroel Rachman jadi komisaris perusahaan plat merah tersebut.
Fadjroel saat ini juga menjabat sebagai juru bicara Presiden Joko Widodo.
Dengan perubahan ini, maka susunan direksi dan komisaris Waskita Karya yang baru sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama/Independen: Badrodin Haiti
Komisaris: Danis H. Sumadilaga
Komisaris: M Fadjroel Rachman
Komisaris: Robert Leonard Marbun
Komisaris Independen: Bambang Setyo Wahyudi
Komisaris Independen: Muradi
Komisaris Independen: Viktor S Sirait.
Direksi Direktur Utama: Destiawan Soewardjono
Direktur Keuangan: Taufik Hendra Kusuma
Direktur Human Capital Management dan Pengembangan Sistem: Hadjar Seti Adji
Direktur Pengembangan Bisnis dan Quality, Safety, Health dan Environment: Ferry Hendriyanto
Direktur Operasi 1: Didiet Oemar Prihadi
Direktur Operasi 2: Bambang Rianto
Direktur Operasi 3: Gunadi
3. PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk melakukan perombakan pada jajaran komisaris dan direksi perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, dicopot dari jabatannya sebagai komisaris utama dan digantikan oleh Dody Usodo Hargo yang merupakan purnawirawan TNI AD dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal (Mayjen).
Selain Fadjroel yang digantikan Dody, ada tiga komisaris lainnya yang juga dicopot dari kursi komisaris oleh Kementerian BUMN.
Mereka adalah Bobby A A Nazief, Wicipto Setiadi, dan Rildo Ananda Anwar.
Sementara, Hironimus Hilapok dan Abdul Muni masih duduk di kursi Komisaris Independen.
Hironimus Hilapok tercatat sebagai relawan Jokowi yang duduk di komisaris BUMN. Dia sempat menjadi salah satu anggota Pokja Papua di Tim Transisi Jokowi-JK.
Sementara itu, dari jajaran direksi, pemegang saham sepakat mengangkat Entus Asnawi Mukhson yang semula merupakan direktur keuangan, menjadi direktur utama, menggantikan Budi Harto.
4. PT PP (Persero)
PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) atau PT PP telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2019 pada Kamis (4/6/2020) di Jakarta.
Agendanya, yakni perombakan posisi direksi dan komisaris.
Menteri BUMN Erick Thohir kembali menunjuk Andi Gani Nena Wea menjadi Presiden Komisaris PT PP. Selama ini Andi Gani dikenal sebagai relawan Jokowi.
Dikutip dari laman resmi PT PP, Sabtu (6/6/2020), Andi Gani merupakan aktivis buruh.
Dia sempat menjabat sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Selain itu, Erick juga mengangkat Novel Arsyad menjadi Direktur Utama PT PP menggantikan Lukman Hidayat.
5. PT Wijaya Karya (Persero)
Untuk PT Wijaya Karya, mantan bos Inter Milan itu mencopot Tumiyana dari jabatan Direktur Utama PT Wika.
Tumiyana merupakan salah satu kandidat calon Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
Sebagai gantinya, Erick mengangkat Agung Budi Waskito. Hal tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019 di Jakarta, Senin (8/6/2020).
“Kepengurusan baru ini diharapkan semakin memperkuat posisi WIKA terutama untuk memastikan keberlangsungan bisnisnya di tengah tantangan penyebaran Covid-19,” demikian bunyi keterangan tertulis yang dikeluarkan Wika, Senin.
Tak berhenti sampai di situ, mantan ketua INASGOC ini juga menyasar jajaran bos-bos BUMN pertambangan. PT Bukit Asam Tbk dan PT Aneka Tambang Tbk yang jadi sasarannya.
6. PT Bukit Asam Tbk
Dalam RUPS PTBA yang digelar pada Rabu (10/6/2020), pemegang saham menyetujui penunjukan Hadis Surya Palapa sebagai Direktur Operasi dan Produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
Dalam RUPS, pemerintah yang menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan batu bara ini juga mengangkat dua jenderal aktif TNI dan Polri sebagai komisaris di PTBA.
Pertama yakni Marsekal Madya Andi Pahril Pawi yang saat ini tercatat sebagai jenderal bintang dua di TNI AU dan sempat bertugas sebagai Kepala Biro Pengamanan, Sekretariat Militer Presiden.
Andi Pahril Pawi juga pernah menduduki posisi strategis di Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai Sahli Bidang Hankam.
Lalu, komisaris baru PTBA dari unsur prajurit selanjutnya yakni perwira tinggi Polri bintang dua, Irjen Carlo Brix Tewu, yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Selain dua jenderal aktif, Kementerian BUMN juga menunjuk dua sosok lainnya sebagai komisaris baru, yaitu E Piterdono HZ dan Irwandy Arif. Irwandy Arif merupakan Guru Besar Pertambangan ITB yang belum lama ini diangkat menjadi Staf Khusus Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Di posisi komisaris lain, ada Jhoni Ginting yang saat ini menduduki posisi Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan sempat menjabat sebagai Irjen di kementerian yang sama.
7. PT Aneka Tambang Tbk
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Komisaris Jenderal Polisi Bambang Sunarwibowo sebagai Komisaris PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Dia ditunjuk untuk menggantikan posisi Zaelani sebagai salah satu dewan komisaris PT Antam.
“Dewan Komisaris dan Direksi Antam mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zaelani atas dedikasi dan dukungannya kepada Antam selama menjabat sebagai Komisaris Antam,” demikian bunyi keterangan resmi yang dikeluarkan PT Antam, Kamis (11/6/2020).
Komjen Bambang Sunarwibowo saat ini menjabat sebagai Sekertaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN).
Jenderal bintang tiga itu menduduki posisi tersebut sejak 3 Maret 2020 lalu. Sebelumnya dia juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri sejak 20 Juni 2018 lalu.
Pria kelahiran Malang 24 Mei 1966 itu masuk ke Akademi Polisi (Akpol) pada 1988 lalu. Lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang intel. Dia pernah menjabat sebagai Deputi IV Badan Intelijen Negara Bidang Ekonomi Intelijen.
8. Jasa Marga
Usai merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN Karya dan Tambang, Erick juga menyasar perusahaan plat merah pengelola jalan tol.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jasa Marga tahun buku 2019 yang diselenggarakan pada Kamis (11/6/2020), Desi Arryani tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama Jasa Marga.
Sebagai gantinya, Erick mengangkat Subakti Syukur menjadi Direktur Utama Jasa Marga. Sebelumnya, Subakti merupakan Direktur Operasi Jasa Marga.
Selain itu, para pemegang saham juga memutuskan untuk mengganti Alex Denni dari posisi Direktur Human Capital dan Transformasi, Adrian Priohutomo dari Direktur Pengembangan Usaha, Sapto Amal Damandari dari Komisaris Utama/Independen, Muhammad Sapta Murti dari posisi Komisaris, serta Vincentius Sonny Loho dari jabatan Komisaris Independen.
Sebagai gantinya, para pemegang saham mengangkat Arsal Ismail jadi Direktur Pengembangan Usaha, Enkky Sasono Anas Wijaya jadi Direktur Human Capital dan Transformasi, Fitri Wiyanti jadi Direktur Operasi, Yuswanda A Tumenggung jadi Komisaris Utama/Independen, Zulfan Lindan jadi Wakil Komisaris Utama/Independen, dan Adriansyah Chaniago jadi Komisaris Independen. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Erick Thohir Ungkap Penyebab Korupsi di BUMN Merajalela, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/07/03/erick-thohir-ungkap-penyebab-korupsi-di-bumn-merajalela.
Penulis: Reynas Abdila
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rombak Direksi BUMN, Erick Thohir: Saya Tidak Takut Diancam-ancam... " dan "Dalam Sepekan, Erick Thohir Rombak Petinggi di 8 BUMN"