Jelang Kemarau, BPBD PPU Fokus pada 2 Wilayah Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan Ini
Musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2020 mendatang.
Penulis: Aris Joni |
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Musim kemarau di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2020 mendatang.
Pasalnya, hingga saat ini hujan masih terus terjadi di PPU dan diprediksi puncak hujan terjadi di pertengahan hingga akhir Juli 2020 ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila kepada Tribunkaltim.co, Jumat, (3/7/2020).
Nurlaila mengatakan, menghadapi musim kemarau yang diperkirakan terjadi bulan depan tersebut, pihaknya terus memantau titik-titik yang menjadi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Penajam Paser Utara.
“Saat ini kita terus pantau daerah yang rawan karhutla,” ujarnya.
Ia menjelaskan, daerah rawan karhutla di PPU masih berada di kawasan Desa Giripurwa dan Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, sementara di kecamatan lain juga terpantau di daerah Kecamatan Waru.
Baca juga: Dari Syaukani HR, Rita Widyasari, Kini Ismunandar, Fakta 3 Bupati di Kutai yang Ditangkap KPK
Baca juga: BREAKING NEWS Pekerja Asal Jawa Timur yang Positif Corona di Bontang Meninggal Dunia
“Di Kecamatan Penajam ada juga daerah rawan, yakni di Kelurahan Nenang, tapi itu tidak terlalu besar lahannya,” tuturnya.
Nurlaila menerangkan, titik fokus daerah rawan Karhutla masih berada di Desa Giripurwa dan Kelurahan Petung, pasalnya daerah tersebut merupakan lahan gambut yang jika tidak dilakukan penanganan cepat, maka akan mudah menjalar ke tempat lain.
“Di situ memang tanah gambut, kalau nggak cepat kita tangani bisa meluas dengan cepat,” tuturnya.
Baca juga: KPK Pastikan Bupati dan Istri Kutai Timur Diamankan di Sebuah Hotel di Jakarta
Baca juga: Kabar Buruk Virus Corona Serang Anak Buah Risma, 2 Kepala Dinas di Surabaya Positif Covid-19
Dia menambahkan, selain memantau titik hotspot daerah rawan karhutla, pihaknya juga tengah mengecek kondisi peralatan menjelang menghadapi musim kemarau.
“Kalau peralatan selalu kita cek, kita pastikan kondisi peralatan yang ada dalam kondisi baik,” tuturnya. (*)