Bukan Saingan, Anies Baswedan Beber Dirinya Bawahan Jokowi, Bantah Media Asing Gantikan Prabowo

Bukan saingan, Anies Baswedan beber dirinya bawahan Jokowi, bantah media asing gantikan Prabowo Subianto

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Biro Pers Media Istana via Kompas.com
Anies Baswedan dan Jokowi 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menjadi sorotan media luar negeri terkait rivalitasnya dengan Presiden Joko Widodo.

Anies Baswedan disebut-sebut sebagai 'saingan' baru Presiden Jokowi setelah Prabowo Subianto, rival Jokowi pada Pilpres 2019, menjadi pembantu Presiden sebagai Menteri Pertahanan.

Anies Baswedan calon Presiden paling potensial tahun 2024 dan dinilai telah mendapatkan keuntungan secara pemberitaan dari momen pandemi Virus Corona atau covid-19.

 Begini Sosok Mbak Dita, Tersangka Pemberi Suap Bupati Kutim Ismunandar & Istri, Ada THR Rp 100 Juta

 Lion Air Group dan Citilink Adakan Layanan Rapid Test, Syarat dan Ketentuan, Ada yang harus Bayar

Anies Baswedan dinilai lebih cepat merespon wabah Virus Corona dibandingkan pemerintah pusat.

Demikian ditulis The Economist, baik edisi cetak maupun online, terkait kiprah Anies Baswedan tersebut.

The Economist adalah majalah internasional dan juga media online yang berkantor pusat di London, Inggris, yang menyoroti isu-isu kekinian, bisnis, politik, dan teknologi.

Sebelumnya, Anies oleh media Australia disamakan dengan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Menurut The Economist, kasus covid-19 pertama di Indonesia telah dikonfirmasi pada 2 Maret 2020.

Selama berminggu-minggu Anies Baswedan telah mendesak pemerintah pusat untuk bertindak cepat.

Namun pemerintah ragu-ragu ketika virus itu menyebar, pertama melalui Jakarta, kemudian ke seluruh pelosok negeri.

Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 2020, Presiden mengumumkan keadaan darurat nasional.

Bahkan pada saat itu, pemerintah daerah diminta untuk meminta izin sebelum melakukan lockdown (penguncian).

Terhadap kebijakan itu, Anies Baswedan seperti ditulis Jakarta Post pun berkomentar, "[Itu] seolah-olah kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan."

“Tidak bisakah kementerian [kesehatan] melihat bahwa kita menghadapi peningkatan jumlah kematian? Apakah itu tidak cukup? "

Itu adalah satu tembakan atau serangan yang dilakukan Anies Baswedan terhadap Presiden Joko Widodo --lebih dikenal sebagai Jokowi.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved