Andai Ini Terjadi, Mensesneg Pratikno Ucap Reshuffle Kabinet Jokowi Tak Lagi Relevan, Fokus Covid-19

Andai ini terjadi, Mensesneg Pratikno ucap reshuffle kabinet Jokowi tak lagi relevan, fokus covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo berbicara dengan Mensesneg Pratikno sebelum memimpin rapat terbatas di kantor presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (29/3/2016). Rapat yang diikuti sejumlah menteri itu di antaranya membahas percepatan pembangunan light rail transit (LRT), dana pembebasan jalan tol, dwelling time, dan tol laut. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

"Prabowo sebenarnya sahabat Jokowi.

Selama jadi Menhan, beliau lakukan terobosan dan pembenahan yang bagus," kata dia.

Kemudian Basuki Hadimuljono. Hendri menilai Menteri PUPR itu merupakan menteri andalan Jokowi untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur di negeri ini.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa posisi Basuki tak akan diganti.

 Digerebek Istri Saat di Kamar Hotel, Wanita Selingkuhan Suaminya Ternyata Sudah Hamil 2 Bulan

"Basuki memang andalan Jokowi untuk mewujudkan monumen-monumen infrastruktur Jokowi sehingga dia tidak mungkin diganggu," kata Hendri.

Sementara Erick Thohir dinilai melakukan banyak hal baik dalam memperbaiki Kementerian BUMN, termasuk dalam penanganan covid-19.

Begitu pula dengan Retno Marsudi yang dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai Menteri Luar Negeri.

Selain keempat menteri tersebut, Hendri juga memprediksi Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro masuk jajaran menteri yang tidak akan di-reshuffle.

"Bambang Brodjonegoro juga menteri andalan Jokowi yang termasuk ke jajaran menteri paling loyal," kata dia.

Seperti halnya prediksi Hendri, pengamat politik Pangi Syarwi juga memprediksi nama- nama-nama seperti Prabowo, Basuki, dan Erick Thohir, bakal luput dari reshuffle lantaran berkinerja baik.

"Nama-nama itu bisa jadi ada dalam persepsi Jokowi.

Nama-nama itu bisa jadi yang dipercaya Jokowi sebagai menteri dengan kinerja baik," Pangi.

Menurut Pangi, saat ini Jokowi membutuhkan menteri yang bisa membuat gebrakan.

Namun yang terpenting pula adalah kinerja menteri bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat.

"Jadi bukan sekadar populer tapi parameternya kinerjanya benar-benar dirasakan publik," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Pangi menilai Jokowi mestinya tak punya beban untuk membongkar pasang kabinet.

Yang jelas parameternya adalah kinerja dan bukan letupan politik.

 Sudjiwo Tedjo Tak Berani Komentar Jujur Tanggapi Pembahasan Reisa Broto soal Pembelajaran Jarak Jauh

 Kerumunan Orang Berseragam Lion Air Berpelukan dan Menangis, Korban PHK? Ini Penjelasan Manajemen

Dia pun memandang menteri seperti Basuki atau Erick Thohir adalah menteri yang gebrakannya paling terasa.

"Erick Thohir bagus karena ada gebrakannya terasa dan kinerja yang diketahui publik.

Namun ada pula menteri lain yang mungkin tak populer yang gayanya bekerja dalam senyap," kata Pangi.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved