Virus Corona
Ribuan Anak Buah KSAD Andika Perkasa Terpapar Covid-19, Bamsoet Minta Hal Ini Dilakukan di TNI
Ribuan anak buah KSAD Andika Perkasa terpapar covid-19, Bamsoet minta hal ini dilakukan di TNI
TRIBUNKALTIM.CO - Ribuan anak buah KSAD Andika Perkasa terpapar covid-19, Bamsoet minta hal ini dilakukan di TNI.
Sekolah Calon Perwira AD di Bandung resmi menjadi klaster baru penularan Virus Corona atau covid-19 di Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, 1.262 prajurit TNI AD yang dipimpin KSAD Jenderal Andika Perkasa terinfeksi Virus Corona.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet pun meminta Gugus Tugas covid-19 melakukan hal ini di institusi Militer.
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta agar Gugus Tugas covid-19 Jawa Barat turut memeriksa dan melacak potensi penyebaran covid-19 di seluruh institusi pendidikan Militer yang tersebar di Jawa Barat.
Hal itu menyusul adanya ribuan orang di Sekolah Calon Perwira TNI AD di Bandung, Jawa Barat, yang dinyatakan positif covid-19.
• Bukan Syahrul Yasin Limpo, Jokowi Justru Tunjuk Prabowo Pimpin Pengembangan Lumbung Pangan Nasional
• Kabar Terbaru Covid-19 Jatim Usai Deadline Jokowi Lewat, Khofifah Tak Respon, Emil Dardak Bersuara
• Satu Kamar Diisi 3 Pasang Remaja Belia, Obat Kuat dan Alat Kontrasepsi Berserakan, Bu Camat Istigfar
• Virus Corona Tembus 2.657 Kasus Sehari, Jokowi Sebut Lampu Merah, Klaster Calon Perwira TNI Disorot
Bahkan, pemerintah menetapkan Secapa AD di Bandung sebagai klaster penyebaran covid-19.
"Mendorong Tim Gugus Tugas covid-19 Jabar bersama Dinas Kesehatan untuk menggencarkan pemeriksaan dan pelacakan di sekitar 20 institusi pendidikan Militer lainnya selama dua pekan kedepan.
Sebagai upaya mencegah penyebaran virus covid-19 yang lebih meluas," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020).
Selain itu, ia juga mengimbau, agar pimpinan institusi pendidikan Militer menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Serta mengawasi penerapannya pada saat siswa beraktivitas.
Pada saat yang sama, ia meminta agar pimpinan Secapa AD dan Gugus Tugas covid-19 Jabar melakukan penelusuran atau contact tracing guna mengidentifikasi penyebaran Virus Corona di sekitar lingkungan Secapa.
"Mendorong pemerintah dan Tim Gugus Tugas covid-19 melakukan pelaksanaan tes covid-19 secara masif juga pelacakan kontak di sejumlah tempat yang dinilai rawan penularan.
Seperti asrama-asrama pendidikan guna mencegah terjadinya klaster baru penyebaran covid-19," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, penyelidikan epidemiologi terkait klaster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni lalu.
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang.
Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih disana," kata Achmad Yurianto dalam konferensi persnya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/7/2020) sore.
Achmad Yurianto menyebut, dari 1.262 yang positif, hanya ada 17 orang yang kini dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit karena mengalami keluhan seperti demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
Sisa lainnya 1.245 tanpa keluhan apapun sehingga dilakukan karantina mandiri.
Achmad Yurianto pun memastikan saat ini sudah dilakukan karantina wilayah di kompleks Secapa AD.
Hal itu untuk mencegah penyebaran virus keluar.
• PDIP Beber PKS Setuju, Mardani Ali Sera Akui Partainya Dukung RUU HIP dengan 2 Syarat, Tapi Ditolak
"Seluruh komplek pendidikan perwira AD di Bandung kita lakukan isolasi, karantina, dan kita larang ada pergerakan orang masuk atau keluar komplek.
Pengawasan dilakukan dengan ketat oleh unsur kesehatan Kodam 3 Siliwangi yang memantau terus menerus sepanjang hari," kata dia.
Tembus 2.567 Kasus covid-19 Dalam Sehari
Presiden Joko Widodo menanggapi penambahan kasus baru covid-19 yang pada Kamis (9/7/2020) ini dilaporkan mencapai 2.567 kasus.
Presiden Jokowi menilai penambahan ini harus menjadi kewaspadaan bagi semua pihak.
"Perlu saya ingatkan, ini sudah lampu merah lagi.
Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali, 2.657," kata Presiden Jokowi di Kantor Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kalimantan Tengah, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
• Beber Kondisi Indonesia Kritis, Jokowi Kembali Marah Soal Kinerja Menteri, Sebut WFH Seperti Cuti
Presiden Jokowi menegaskan bahwa sebaran kasus covid-19 di seluruh Tanah Air sangat tergantung dengan bagaimana pemerintah daerah mengendalikannya.
Oleh sebab itu, ia pun mengingatkan kepada Gugus Tugas di Kalimantan Tengah untuk bekerja secara maksimal.
"Tadi baru saja lima menit yang lalu saya mendapatkan laporan bahwa di sini yang positif 1.093.
Memang masih pada angka kecil.
Dalam perawatan 393 dan sembuh di angkat 634. Meninggal 66," kata Presiden Jokowi.
Namun, jika angka yang masih kecil ini tidak dikendalikan dengan baik, maka angkanya bisa bertambah banyak.
"Ini jangan dianggap enteng. bisa menyebar kemana-mana," kata dia.
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu sekaligus mengingatkan bahwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi.
Kepala Negara meminta sektor ekonomi ini juga tak dilupakan.
"Sisi kesehatan memang sangat penting. Sisi ekonomi juga sangat penting.
Dua- duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain," kata dia.
• Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun
Pemerintah pada Kamis, melaporkan ada penambahan 2.657 kasus baru covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu membuat jumlah kasus positif covid-19 menjadi 70.736 kasus.
Penambahan hari ini melonjak dua kali lipat dari laporan-laporan sebelumnya yang hanya di kisaran seribu kasus.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketua MPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Seluruh Institusi Militer di Jabar Diperiksa", https://nasional.kompas.com/read/2020/07/10/08322951/ketua-mpr-minta-gugus-tugas-covid-19-seluruh-institusi-militer-di-jabar.