Virus Corona
Virus Corona Tembus 2.657 Kasus Sehari, Jokowi Sebut Lampu Merah, Klaster Calon Perwira TNI Disorot
Virus Corona tembus 2.657 kasus sehari, Jokowi sebut lampu merah, klaster calon Perwira TNI disorot
TRIBUNKALTIM.CO - Virus Corona tembus 2.657 kasus sehari, Jokowi sebut lampu merah, klaster calon Perwira TNI disorot.
Lonjakan kasus Virus Corona atau covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor, yakni di atas angka 2 ribu kasus per hari.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun menyebut lonjakan ini merupakan lampu merah yang harus segera disikapi.
Sementara, Jubir Gugus Tugas covid-19 Achmad Yurianto menyebut, hampir separuh dari lonjakan rekor kasus tersebut berasal dari klaster Sekolah Calon Perwira TNI.
Presiden Joko Widodo menanggapi penambahan kasus baru covid-19 yang pada Kamis (9/7/2020) ini dilaporkan mencapai 2.567 kasus.
Presiden Jokowi menilai penambahan ini harus menjadi kewaspadaan bagi semua pihak.
• PDIP Beber PKS Setuju, Mardani Ali Sera Akui Partainya Dukung RUU HIP dengan 2 Syarat, Tapi Ditolak
• Beber Kondisi Indonesia Kritis, Jokowi Kembali Marah Soal Kinerja Menteri, Sebut WFH Seperti Cuti
• Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun
• Mahfud MD Aktifkan Lagi Tim Pemburu Koruptor, Anggotanya Bukan Orang Sembarangan, Ada Polisi - Jaksa
"Perlu saya ingatkan, ini sudah lampu merah lagi.
Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali, 2.657," kata Presiden Jokowi di Kantor Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kalimantan Tengah, yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa sebaran kasus covid-19 di seluruh Tanah Air sangat tergantung dengan bagaimana pemerintah daerah mengendalikannya.
Oleh sebab itu, ia pun mengingatkan kepada Gugus Tugas di Kalimantan Tengah untuk bekerja secara maksimal.
"Tadi baru saja lima menit yang lalu saya mendapatkan laporan bahwa di sini yang positif 1.093.
Memang masih pada angka kecil.
Dalam perawatan 393 dan sembuh di angkat 634. Meninggal 66," kata Presiden Jokowi.
Namun, jika angka yang masih kecil ini tidak dikendalikan dengan baik, maka angkanya bisa bertambah banyak.
"Ini jangan dianggap enteng. bisa menyebar kemana-mana," kata dia.
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu sekaligus mengingatkan bahwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi.
Kepala Negara meminta sektor ekonomi ini juga tak dilupakan.
"Sisi kesehatan memang sangat penting. Sisi ekonomi juga sangat penting.
Dua- duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain," kata dia.
Pemerintah pada Kamis, melaporkan ada penambahan 2.657 kasus baru covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu membuat jumlah kasus positif covid-19 menjadi 70.736 kasus.
Penambahan hari ini melonjak dua kali lipat dari laporan-laporan sebelumnya yang hanya di kisaran seribu kasus.
Meski demikian, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Cirus Corona Achmad Yurianto meminta masyarakat tidak perlu panik atas lonjakan kasus ini.
Pasalnya, lonjakan berasal dari klaster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat di Bandung yang sudah kini sudah dikarantina.
Achmad Yurianto menyebut, penyelidikan epidemiologi terkait kluster tersebut sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni lalu.
Hasilnya, keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang, terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih.
Dokter Kakak Beradik Wafat
Dua dokter, kakak beradik, di Semarang Raya, Jawa Tengah, meninggal karena terinfeksi virus corona.
Mereka adalah dr. Sang Aji Widi Aneswara dan dr. Elianna Widiastuti.
• Mahfud MD Aktifkan Lagi Tim Pemburu Koruptor, Anggotanya Bukan Orang Sembarangan, Ada Polisi - Jaksa
• Ditanya Soal Kompetensi TKA China, Ida Fauziyah Tiba-Tiba Mau Menangis, Singgung Soal Hati Nurani
• Blak-blakan di Rapat Terbatas, Jokowi Kembali Sindir Kinerja Menteri, Presiden: WFH Kok Seperti Cuti
• Kabar Gembira PNS, Bukan Gaji ke-13, Tjahjo Kumolo dan Jajaran Sri Mulyani akan Naikkan Uang Pensiun
Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr. Elang Sumambar
"Mereka adalah dr. Sang Aji Widi Aneswara dan dr. Elianna Widiastuti dari IDI Kota Semarang. Mereka kakak beradik," kata Elang saat dihubungi, Rabu (8/7/2020).
Elang mengatakan dr. Elianna yang bertugas di Puskesmas Halmahera, Semarang, meninggal lebih dulu.
Dokter Elianna sebelumnya dirawat di RS Roemani, Semarang, pada Minggu, 28 Juni 2020.
"Awalnya dr. Elianna sempat mengeluh sakit usai pemakaman ayahnya yang lebih dulu wafat pada Minggu pagi. Langsung siangnya di bawa ke rumah sakit Roemani, lalu meninggal dunia," katanya.
Lantas, kata dia, setelah ditelusuri dalam keluarganya diketahui adiknya dr. Sang Aji bertugas di Puskesmas Karanganyar, Tugu, dan keluarganya terkonfirmasi positif covid-19.
"Anak dan istrinya juga positif setelah di-tracing. Dr. Sang Aji masuk rumah sakit pada 1 Juli 2020. Dinyatakan meninggal pada Senin 6 Juli 2020, usai dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro," ungkapnya.
Elang menjelaskan, dr. Sang Aji juga pernah bertugas menangani pasien covid-19 di rumah dinas Wali Kota Semarang.
"Dr. Sang Aji usianya masih muda sekitar 31 tahun. Dia juga pernah diperbantukan sebagai relawan untuk penanganan covid-19 di rumdin Wali Kota Semarang," katanya.
Jenazahnya, kata dia, langsung dikebumikan di pemakaman Madinah Memorial Park Ungaran dengan prosedur covid-19.
Dua dokter lain
Selain di Semarang, Elang menyebut anggota IDI Kota Jepara dr Ane Rovian juga telah berpulang lebih dulu.
"Ada asal Kudus tersebut bertugas di Puskesmas Welahan Jepara dan dirawat di Rumah Sakit Telogorejo Semarang," katanya.
Sementara itu, kabar duka juga baru saja datang pada Rabu 8 Juni 2020 sore pukul 16.10 WIB yakni satu dokter dari Purwodadi, dr Sovian Endin meninggal dunia.
"Tadi sore baru dikabari ada dokter satu lagi meninggal dunia di Purwodadi, meninggalnya usai dirawat di RS Moewardi Solo. Jadi di Semarang Raya ada empat dokter meninggal dunia," ujarnya.
• Aturan Terbaru Kemendikbud, Nadiem Makarim Izinkan Sekolah Pakai Dana BOS untuk Beli Kuota dan APD
Elang berharap tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan covid-19.
Untuk itu, dia meminta kepada pemerintah agar memberikan perlindungan terhadap tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pemeriksaan berkala.
"Baik mereka yang langsung terjun menangani covid-19 maupun di faskes seperti puskesmas, klinik atau praktek mandiri diberikan perlindungan dengan pemeriksaan berkala," kata dia menambahkan.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rekor 2.657 Kasus Baru covid-19, Jokowi: Ini Lampu Merah Lagi", https://nasional.kompas.com/read/2020/07/09/18575601/rekor-2657-kasus-baru-covid-19-jokowi-ini-lampu-merah-lagi?page=all#page2.