Virus Corona
Beda dengan Walikota Solo, Ganjar Pranowo Tak Terima Kampung Jokowi Jadi Zona Hitam, Ini Responnya
Beda dengan Walikota Solo, Ganjar Pranowo tak terima kampung halaman Jokowi jadi zona hitam, ini responnya
TRIBUNKALTIM.CO - Beda dengan Walikota Solo, Ganjar Pranowo tak terima kampung halaman Jokowi jadi zona hitam, ini responnya.
Lonjakan kasus Virus Corona di Solo membuat kampung halaman Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo pun tampak tak memersalahkan label zona hitam yang disematkan di kota yang dipimpinnya.
Namun, reaksi berbeda ditunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bereaksi saat Kota Solo disebut sebagai zona hitam penyebaran covid-19.
Ganjar Pranowo geram karena penyebutan Kota Solo sebagai zona hitam itu dianggapnya tidak berdasar.
• Bukan 29 Juli, Virus Corona Menyebar Via Udara Doni Monardo Beber Kapan Bioskop Boleh Operasi Lagi
• Kabar Gembira Jatim, Khofifah Bongkar Resep Kesembuhan Banyak Pasien Virus Corona di Jawa Timur
• Artis FTV HH Bernyanyi ke Polisi, Beber Berapa Lama Tekuni Prostitusi dan Bocorkan Rekan-rekannya
• Ini Profil dan Bisnis Artis HH yang Diduga Terlibat Prostitusi di Medan, Pernyataan Kuasa Hukumnya
Ganjar menilai penyebutan itu sengaja disampaikan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Solo.
"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?)
Yang ngomong siapa?
Mungkin pengamat atau lagi benci?
Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).
Sebelumnya, Kota Solo sempat disebut masuk zona hitam menyusul lonjakan kasus positif covid-19.
Lonjakan itu terjadi menyusul ditemukannya 25 tenaga medis yang terpapar covid-19 di RSUD dr. Moewardi Solo.
Para tenaga medis yang diketahui merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu sebagian besar orang tanpa gejala (OTG) dan telah menjalani karantina.
Ganjar Pranowo menegaskan lonjakan kasus itu tidak lantas membuat Solo dikategorikan sebagai zona hitam penyebaran covid-19.
"Kan sudah kita kontrol.
Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.
Sebagai informasi, kasus positif covid-19 di Kota Solo mencapai 64 orang.
Dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh, dan 5 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus di Solo ini lebih sedikit dibanding Kota Salatiga, yakni 92 kasus dengan perincian 19 pasien masih dirawat dan 73 orang sembuh.
Sedangkan kasus positif covid-19 tertinggi di Jateng masih ditempati Kota Semarang saja yang belum disebut zona hitam.
Total kasus positif covid-19 di Kota Semarang saat ini telah mencapai 2.565 orang.
Perinciannya, 847 orang masih menjalani perawatan, 1.457 orang dinyatakan sembuh, dan 261 orang meninggal dunia.
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menyatakan akan melakukan pemeriksaan swab di tempat bagi warga yang masih melakukan kegiatan berkumpul atau berkerumun di kawasan area publik.
• Blak-blakan, Ahmad Dhani Beber Gerindra Mirip Militer, Prabowo Harus Ditaati, Andre Rosiade Bereaksi
• Mei Meleset, Jokowi Kembali Prediksi Puncak Kasus Virus Corona di Indonesia, Bukan Akhir 2020 Ini
• Polisi Beber Rekaman CCTV Pembunuhan Editor Metro TV, Hasilnya Mengejutkan, Ponsel Juga Diperiksa
• Soal Hagia Sophia, Yunani Beri Ancaman Serius ke Erdogan, Rumah Presiden Pertama Turki Jadi Target
"Kalau masih terjadi pengumpulan massa yang ada di Plaza Manahan, Balai Kota, Alkid (Alun-alun Kidul), itu nanti akan langsung kita swapping di situ, langsung dilakukan swab.
Ini mau kita lakukan," kata Rudy usai mengikuti rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di Gedung Manganti Praja Kompleks Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020).
Rudy menyampaikan, Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena dinilai tidak terorganisir pedagangnya dan tidak ada izin kegiatan.
Di samping itu, kawasan tersebut selalu menjadi ajang tempat berkerumun massa.
Sehingga berpotensi menjadi tempat penyebaran covid-19.
"Penutupan Alkid ini karena tidak ada izin melakukan kegiatan dan selalu berkerumun massa di sana.
Sehingga tidak ada jarak orangtua dengan anak-anak," ungkap Rudy.
Penutupan Alkid sampai batas waktu belum ditentukan juga karena kawasan tersebut bukan merupakan tempat wisata.
"Karena di sana bukan tempat wisata.
Sehingga kalau ada kegiatan-kegiatan di sana yang mengundang masyarakat banyak kita bubarkan.
Dan di sana kita tutup pintunya," terang dia.
Berbeda dengan Manahan yang selama ini dikenal sebagai tempat untuk kegiatan olahraga.
Warga yang datang ke Plaza Manahan tujuannya adalah olahraga.
"Di Plaza Manahan tidak ada penjual, tidak ada pedagang dan tidak ada mainan anak.
Di sana lari-lari.
Beda dengan Alkid.
Di sana (Alkid) banyak mainan anak-anak, mobil-mobilan dan sebagainya tidak boleh," paparnya.
Kendati sebagai tempat olahraga, pihaknya tetap melarang adanya kegiatan berkerumun di kawasan itu.
Jika dalam sweeping ditemukan ada kegiatan berkerumun mereka akan dilakukan tes swab di tempat.
"Kalau masih pada nekat nongkrong, tidak jaga jarak, tanpa menggunakan masker baik di Plaza Manahan, Balai Kota maupun di tempat lain itu nanti bisa kita lakukan (swab)," katanya.
Lebih jauh, Rudy mengungkapkan pemeriksaan swab di tempat tersebut akan dituangkan dalam peraturan wali kota (Perwali) yang saat ini sedang disusun.
Pemeriksaan swab di tempat merupakan bentuk sanksi tegas agar masyarakat mematuhi dan menaati protokol kesehatan covid-19.
• Polisi Beber Cara Predator Anak Asal Perancis Bunuh Diri di Penjara, Tak Bisa Dilakukan Tahanan Lain
"Kita mau pertegas dengan sanksi sosial tadi yang diatur di Perwali.
Kalau yang kemarin kan tidak ada aturan di situ.
Kita sanksi administrasinya KTP ditahan 14 hari.
Sebenarnya malulah kalau sudah seperti itu," ujar Rudy.
Tak Keberatan
Walikota Solo FX Hadi Rusyatmo pun tampak tak keberatan dengan pelabelan sebagai zona hitam covid-19.
Kota Solo kini menjadi zona hitam setelah ada peningkatan signifikan kasus covid-19.
Hal ini juga dilakukan agar masyarakat lebih waspada.
Soal protokol kesehatan juga akan diperketat kembali.
• Bukan Soal Gaji ke-13 Belum Cair, Ini Penyebab Utama Pendapatan PNS Turun Saat Pandemi Virus Corona
• Pakar Beber Dampak Serius Istilah New Normal Terhadap Kasus Covid-19, Achmad Yurianto Akui Salah
• Kabar Duka, Legenda Gudeg Jogja Mbah Lindu Meninggal Dunia
• Lagi, Virus Mematikan Muncul di China, 5 Orang Tewas, Menyebar Lewat Gigitan Kutu, Gejala Mirip DBD
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan Kota Solo kini menjadi zona hitam.
Penambahan tersebut terjadi sebanyak 18 orang pada Minggu (12/7/2020).
"Bolehlah dikatakan zona hitam biar masyarakat lebih waspada.
Biar lebih hati-hatilah," tegas Rudy Senin (13/7/2020).
"Itu karena namanya virus kita tidak bisa lihat," tambahnya.
FX Hadi Rudyatmo mengatakan penambahan kasus yang terjadi tidak biasa lantaran langsung meroket dua digit.
Menurutnya, itu tidak berlebihan meski regulasi mengatur suatu wilayah masuk zona hitam apabila 60 persen penduduknya terpapar covid-19.
"Berlebihan tidak, saya sampaikan biasanya satu-dua tapi ini langsung 18 tambahnya," katanya.
Protokoler kesehatan covid-19, lanjut FX Hadi Rudyatmo, bakal diperketat menyusul meroketnya tambahan pasien.
• Bukan Soal Gaji ke-13 Belum Cair, Ini Penyebab Utama Pendapatan PNS Turun Saat Pandemi Virus Corona
"Biar lebih waspada, lihat waktu penetapan KLB yang meninggal satu langsung kita KLB-kan," kata Rudy.
"Ini ada tambahan 18, zona hitam tidak apa-apa, protokoler kesehatan lebih ketat, soal menggunalan masker saja sampai saat ini masih sulit sekali dilakukan," tandasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Reaksi Ganjar Pranowo saat Kota Solo Disebut Zona Hitam Covid-19: Mungkin yang Hitam Itu Bajumu!, https://wow.tribunnews.com/2020/07/14/reaksi-ganjar-pranowo-saat-kota-solo-disebut-zona-hitam-covid-19-mungkin-yang-hitam-itu-bajumu?page=all.