Bukan di Bulan Juni, FIFA Umumkan Jadwal Pembukaan Piala Dunia 2022 Qatar
Berbeda dari perhelatan sebelumnya Piala Dunia 2022 tidak berlangsung di bulan Juni atau akhir musim kompetisi klub-klub Eropa,
Qatar terus berbenah diri untuk menggelar pesta sepak bola edisi ke-22.
Tak tanggung-tanggung, bujet Qatar buat merenovasi stadion mencapai 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 85,4 triliun.
Angka tersebut 111 kali lipat dari ongkos renovasi kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
GBK menelan biaya Rp 770 miliar saat dipercantik untuk Asian Games 2018.
"Bujet untuk lapangan dan fasilitasnya berkisar 6 juta dolar AS," kata Ketua Panitia Pelaksana Piala Dunia 2022, Hassan Al Thawadi, seperti dikutip BolaSport.com dari AS.
"Tujuan utama kami lebih dari sekadar turnamen. Kami juga berusaha mengembangkan negara dan berinvestasi," tutur Al Thawadi menambahkan.
Qatar ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sejak 2 Desember 2010 oleh Presiden FIFA kala itu, Sepp Blatter.
Ada delapan stadion yang akan dipakai untuk arena pertandingan.
Batal pakai format 48 kontestan
Federasi Sepak Bola Seluruh Dunia, FIFA, resmi mengumumkan tetap menggunakan format 32 tim di ajang Piala Dunia 2022.
Pada 12 April 2018, Federasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL, meminta FIFA untuk menambah kuota putaran final Piala Dunia 2022 Qatar dari 32 tim menjadi 48.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, pun disebut ingin segera merealisasikan gagasan tersebut yang sedianya baru akan dilakukan pada Piala Dunia 2026.
Pada Maret 2019, FIFA akhirnya melakukan studi kelayakan guna meninjau kemungkinan Piala Dunia 2022 menggelar putaran final dengan 48 kontestan.
FIFA juga mempertimbangkan agar satu atau lebih negara tetangga QATAR ikut membantu menyelenggarakan Piala Dunia 2022.
Hasilnya, FIFA menilai bahwa penyelenggaraan 48 tim tidak bermasalah alias risikonya kecil.