Virus Corona

Doni Monardo Kepalkan Tangan ke Bonek, Beri Dukungan Langsung Lawan Virus Corona di Surabaya

Kepala BNPB Doni Monardo kepalkan tangan ke arah Bonek, beri dukungan langsung lawan Virus Corona di Surabaya, apresiasi Bonek Wani Lawan Covid-19

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Instagram @officialpersebaya dan Nevrianto Hardi Prasetyo
Doni Monardo Kepalkan Tangan ke Bonek, Beri Dukungan Langsung Lawan Virus Corona di Surabaya 

Sementara itu, Azrul Ananda menyampaikan, aksi Bonek memerangi pandemi covid-19 sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, sejak Maret lalu.

Namun, melalui gerakan bersama ini, juga dengan dukungan banyak pihak, dampak yang ditimbulkan akan lebih maksimal.

Setelah Azrul Ananda memperkenalkan empat perwakilan tribun yang hadir.

Bos Persebaya ini menegaskan, mereka dan masing-masing komunitas adalah ujung tombak dalam pencegahan covid-19, khususnya di Surabaya.

“Kalau frekuensinya, Bonek melakukan sudah sama, dengan gerakan ini maka mereka akan bergerak secara lebih masif untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama,” kata Azrul Ananda.

Belajar dari Flu Spanyol

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta peran serta masyarakat dan komunitas untuk menekan angka penularan Covid-19 di Jawa Timur.

Dia juga meminta agar masyarakat belajar dari peristiwa wabah flu Spanyol.

Doni Monardo menyebutkan pada tahun 1918 pandemi flu Spanyol itu menyebabkan 4,5 juta jiwa warga Nusantara meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut, kematian terbesar ada di Jawa Timur. Secara rinci ia menyebutkan akibat Flu Spanyol, 23 persen warga Madura meninggal dunia.

Lalu Kediri kehilangan 20,62 persen populasi, Surabaya 17,54 persen populasi, dan Pasuruan 14,32 persen populasi.

"Ini sejarah yang tidak bisa dihindari. Bencana adalah peristiwa yang berulang termasuk bencana non alam," kata Doni Monardo, Kamis (16/7/2020).

Pada kesempatan itu, Doni menjelaskan awalnya Pemerintah Hindia Belanda hanya memfokuskan penanganan pada kuratif dengan memaksimalkan peran rumah sakit.

"Tetapi ketika pasien semakin banyak yang meninggal maka strateginya diubah.

Belanda mulai menggunakan intervensi budaya," tambah Ketua Gugus Tugas Pusat Percepatan Penanganan Covid-19 ini.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved