PDIP dan Demokrat Ribut Usai Gibran Direstui Maju Pilkada Solo, Ini Sindiran Menohok Partai Megawati
Setelah Gibran Rakabuming dapat rekomendasi maju di Pilkada Solo, Demokrat dan PDIP ribut di medsos, ini sindiran menohok partai pimpinan Megawati
Wanto juga menegaskan bahwa Demokrat seharusnya sadar dan lebih mengaca diri untuk tidak banyak berkomentar sinis tentang penetapan Gibran Rakabuming, sebagai calon wali kota Solo dan akan membentuk dinasti politik.
Apalagi diketahui bahwa Demokrat tidak memiliki kursi di DPRD Surakarta.
Menurutnya, apa yang dilontarkan ke media dan medsos ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
"Seandainya pak Jokowi membuka pintu koalisi kepada Demokrat, bisa ditebak SBY akan segera menyodorkan nama AHY masuk ke kabinet.
Jadi meributkan dan mengaitkan dinasti politik ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” jelasnya.
Bagi PDIP, pengumuman 45 calon kepala daerah oleh Megawati Soekarno putri adalah mandat yang harus dilaksanakan dengan kerja keras demi memenangkan suara rakyat.
Semua kader PDIP dan para calon pemimpin daerah yang diusung oartai berlambang banteng itu harus turun ke bawah bergerak bersama dalam satu rampak barisan.
"Seharusnya ada kesadaran bahwa cuitan di medsos itu tidak akan memenangkan suara rakyat.
Tapi menangis dan tertawa bersama rakyatlah yang membuat kita bahagia,” ujar mantan aktivis 98 UIN Syarif Hidayatullah ini.
Lawan Kotak Kosong
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin memprediksi pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa bisa menang mudah.
"Peluang dan kans Gibran-Teguh untuk menang sangat tinggi. Dan bahkan mungkin saja Gibran-Teguh akan lawan kotak kosong," kata Ujang kepada Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).
PDIP saat ini menguasai DPRD Solo dengan 30 dari 45 kursi DPRD Solo.
Partai-partai lain berbagi 15 kursi.
PKS mengantongi lima kursi, Gerindra, PAN dan Golkar masing-masing tiga kursi dan PSI satu kursi.