Lafaz Niat Sholat Dhuha, Tata Cara Sholat Dhuha serta Keutamaan Sholat Dhuha
Berikut ini panduan tentang sholat Dhuha bagi umat Islam. Mulai dari lafaz niat sholat Dhuha, tata cara sholat Dhuha serta keutamaan sholat Dhuha.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini panduan tentang sholat Dhuha bagi umat Islam. Mulai dari lafaz niat sholat Dhuha, tata cara sholat Dhuha serta keutamaan sholat Dhuha.
Untuk diketahui, selain melaksanakan sholat wajib, umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan ibadah sholat sunnah.
Berbagai macam sholat sunnah yang dianjur dan satu diantaranya adalah sholat Dhuha.
Waktu pelaksanaan sholat Dhuha adalah setelah matahari terbit sempurna hingga sebelum waktu dzuhur.
Ibadah sholat Dhuha dikerjakan pada waktu pagi hari.
Ibadah sholat Dhuha dilakukan setelah matahari terbit sempurna hingga waktu istiwa' atau waktu matahari tepat di atas sebuah benda.
• Batas Waktu Mengerjakan Sholat Dhuha, Lengkap dengan Keutamaan dan Manfaat, Ini Tata Caranya
• Niat dan Tata Cara Sholat Subuh Sendirian atau Berjamaah, Lengkap dengan Doa Qunut
• Bagaimana Hukum Memotong Kuku dan Rambut Ketika Berkurban? Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan
• Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah, Ini Bacaan Niatnya, Lengkap dengan Arti
Ibadah sholat Dhuha hukumnya sunnah, apabila dikerjakan dapat pahala.
Sholat Dhuha merupakan ibadah sholat sunnah yang dianjurkan dikerjakan umat Islam.
Sementara jumlah rakaatnya bisa dilaksanakan dua rakaat ataupun lebih dari itu.
Sebagian ulama ada yang sependapat bahwa sholat Dhuha dikerjakan maksimal delapan rakaat.
Sementara adapula sebagian ulama berpendapat bahwa sholat Dhuha dikerjakan tanpa batasan selama yang bersangkutan mampu.
Berdasarkan hadits dari Ummu Hani berikut ini:
أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عامَ الفتحِ صلَّى ثمانَ ركعاتٍ سُبحةَ الضُّحى
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di tahun terjadinya Fathu Makkah beliau shalat delapan rakaat shalat dhuha” (HR. Bukhari no. 1103, Muslim no. 336).
Sebagian ulama berpendapat tidak ada batasannya. Dalilnya hadits dari Aisyah radhiallahu’anha,
كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضُّحى أربعًا، ويَزيد ما شاءَ اللهُ
“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat dhuha empat raka’at dan beliau biasa menambahkan sesuka beliau” (HR. Muslim no. 719).
Ini pendapat yang dikuatkan oleh Ath Thabari, Syaikh Ibnu Baz dan Syaikh Ibnu Al Utsaimin.
Sebagian ulama menyamakan Sholat Isyraq dengan Sholat Dhuha. Tetapi ulama lain membedakan Sholat Isyraq dan Sholat Dhuha.
Untuk melaksanakan Sholat Dhuha, perlu memahami niat dan tata caranya terlebih dahulu.
Berikut informasi seputar sholat Dhuha mulai dari lafaz niat, tata cara, hingga doa di akhir sholat:
Lafaz niat sholat Dhuha
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT
Tata cara sholat Dhuha
Tata cara sholat Dhuha seperti sholat lainnya.
Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam.
1. Takbiratul ihram
2. Membaca doa Iftitah
3. Membaca surat Al-Fatihah
4. Membaca surat Alquran
5. Rukuk
6. I'tidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua
Berdiri lalu mengerjakan rakaat kedua
10. Membaca surat Al-Fatihah
11. Membaca surat Alquran
12. Rukuk
13. I'tidal
14. Sujud
15. Duduk di antara dua sujud
16. Sujud kedua
17. Tasyahhud akhir
18. Salam
• Kumpulan Doa-doa Setelah Sholat Lima Waktu Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya
Doa sesudah sholat Dhuha
Doa ini dianjurkan dibaca sesudah sholat Dhuha.
Semoga dengan doa ini Allah mengabulkan permintaan kita.
Berikut ini doanya.
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Allâhumma innad dhuhâ’a dhuhâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allâhumma in kâna rizkî fis samâ’i, fa anzilhu. Wa in kâna fil ardhi, fa akhrijhu.
Wa in kâna mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kâna harâman, fa thahhirhu. Wa in kâna ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika, wa bahâ’ika, wa jamâlika, wa quwwatika, wa qudratika.
Âtinî mâ âtaita ‘ibâakas shâlihîn. Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.
Rabbighfir lî, warhamnî, watub ‘alayya. Innaka antat tawwâbur rahîm. 40 atau 100 kali.
Artinya, "Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.
Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci.
Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha.
Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang."
Keutamaan sholat Dhuha
Ibadah sholat Dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.
Dari Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
"Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang" (HR. Tirmidzi no. 475, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 4342).
• Sholat Hajat Dikerjakan untuk Memohon Kepada Allah Agar Keinginan Terkabul, Ini Niat dan Doa-doanya
Shalat Dhuha juga disebut sebagai shalat awwabin, yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembali kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ
"Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari" (HR. Muslim no. 748). (*)
