Virus Corona

GAWAT, Pemerintah Ingatkan Ada Kecenderungan Kasus Virus Corona Makin Tinggi di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengkhawatirkan kecenderungan peningkatan kasus

Kolase TribunKaltim.co / freepik.com dan BNPB
Jubir Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corona masih terus terjadi di Indonesia.

Dari hari ke hari jumlah kasus yang tercatat terus bertambah.

Bahkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengkhawatirkan kecenderungan peningkatan kasus 

Wiku Adisasmito mengatakan bahwa ada kecenderungan peningkatan kasus infeksi virus Corona setiap harinya.

Pada Kamis 23 Juli kemarin terdapat 1906 temuan kasus positif. Satu pekan sebelumnya temuan kasus positif berada di angka 1574 kasus.

"Dilihat di portal bahwa data-data yang ada terkait dengan kasus positif, memang ada kecenderungan jumlahnya makin tinggi," kata Wiku di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 247/7/2020).

Manajer Ungkap Cerita Video Catherine Wilson yang Viral, Diduga Fly karena Sabu: Kini Mentalnya Down

Ada 2 Klinik Fasilitas Rapid Test Covid-19 di Balikpapan Bagi Penumpang Lion Air Group, Info Lengkap

Kabar Bahagia, Ridwan Kamil dan Atalia Adopsi Bayi Tampan Arkana Aidan Misbach, Ini Ceritanya

TERBARU Ada 3 Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M, Sisa 5 Karakter, Hadiah Incubator Voucher

Kasus Covid-19 di bulan Juli menurut Wiku pernah turun ke angka 1282 kasus pada 14 Juli lalu.

Kasus Covid-19 juga pernah melonjak ke angka 2657 pada 9 Juli 2020.

Namun menurut Wiku lonjakan yang terjadi pada saat itu, karena adanya temuan cluster Secapa AD.

"Data ini memang menjadi perhatian banyak pihak, tetapi perlu diingat. Pada saat itu terjadi cluster secapa di Bandung di mana pada hari itu dilaporkan sejumlah 760 kasus positif dari 1308 cluster secapa, sebagian sudah diumumkan beberapa hari sebelumnya dan sebagian dilaporkan pada hari-hari berikutnya," katanya.

Fluktuatifnya temuan kasus positif tersebut, karena laporan kasus belum bisa dilakukan secara realtime, mengingat adanya antrian laporan kasus, uji laboratorium, dan lainnya.

"Hal-hal seperti inilah yang ingin kita tingkatkan kinerjanya dari kinerja laboratorium itu sendiri, kinerja pelaporan, dan integrasi dan verifikasi data untuk bisa lebih cepat," pungkasnya.

Untuk diketahui pada Kamis Kemarin kasus positif berada pada angka 1.906. Sehari sebelumnya atau pada Rabu (22/7/2020) angka kasus positif berjumlah 1882 kasus.

Berikut jumlah kasus positif dalam sepekan terakhir.

Kamis (17/7/2020) : 1574 kasus

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved