Bukan Pisau atau Pembunuh, Benda Milik Yodi Prabowo yang Membuat Anjing K9 Mampir ke Warung di TKP

Anjing K9 melacak benda lain milik Yodi Prabowo yang sempat ada di daerah sekitar warung, bukan pisau seperti dugaan selama ini.

YouTube Kompas TV
Anjing pelacak berhenti di sebuah warung dekat lokasi penemuan mayat editor Metro TV, Yodi Prabowo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ternyata bukan tempat pisau berasal, polisi ungkap mengapa anjing pelacak K9 mampir di warung pada kasus kematian Yodi Prabowo

Anjing K9 melacak benda lain milik Yodi Prabowo yang sempat ada di daerah sekitar warung.

Sebelum polisi menyimpulkan penyebab kematian Yodi, sempat beredar kabar asal muasal pisau dan dugaan pembunuhnya sempat mampir di warung dekat Tempat Kejadian Perkara ( TKP).

Namun faktanya kemudian diungkap polisi, mengapa anjing K9 mampir di warung tersebut usai mengendus pisau yang ada di TKP

Polisi menyimpulkan bahwa Yodi Prabowo diduga kuat meninggal dunia karena bunuh diri.

Hal itu berdasarkan dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di antaranya Yodi Prabowo sempat membeli pisau di Ace Hardware yang ditemukan di TKP kematiannya.

 Yodi Prabowo Jalani Tes di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM, Polisi Duga Ada Masalah Kesehatan

 Polisi Ungkap 4 Tusukan di Dada Yodi Prabowo, Kedalaman Luka Beda-beda, Penjelasan Dokter Forensik

 Fakta-fakta Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Pesan untuk Pacar, Beli Pisau, hingga Positif Narkoba

 Yodi Prabowo Sempat Cek HIV ke Dokter Kelamin, Hasil Tes Belum Diketahui, Ini Penjelasan Polisi

Sedangkan, sempat diisukan pisau itu berasal dari warung sekitar TKP penemuan mayat Yodi Prabowo di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Isu itu muncul setelah anjing pelacak K9 yang dikerahkan polisi sempat mampir ke warung.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020), Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa anjing mengarah ke warung karena motor Yodi.

Pasalnya motor itu ditemukan warga setempat di depan warung.

"Memang saya tidak bisa mem-BAP Anjing tetapi setidaknya rekan-rekan sekalian TKP berawal dari berhentinya korban di titik di mana lokasi parkir berada."

"Artinya kalau dicium bau korban maka motor itupun merupakan bagian dari diri korban," jelas Tubagus.

Ia mengatakan bahwa sebenarnya anjing hanya berputar-putar saja di sekitar danau.

"Ketika ditunjukkan ke TKP maka dapat dipahami secara logis orang itu akan mengarah ke sana."

"Karena ada barangnya di sekitar sana terus anjing menuju ke arah danau tapi tidak sampai ke sana, dia berputar di situ," kata dia.

Pada saat mengerahkan anjing, polisi diketahui memang mengenduskan pisau di TKP Yodi pada anjing.

Anjing mengarah ke warung karena mencium hal yang berkaitan dengan korban karena motor berada di depan warung.

"Apa yang ditunjukkan pada si anjing, pisau ditunjukkan pada si anjing, anjing nyari nih pisau ke mana."

"Terus kemudian anjing ke sana ke lokasi warung, timbulah bermacam persepsi yang mengatakan bahwa pisau berasal dari warung," ujar Tubagus.

Lalu Tubagus menyinggung lagi bahwa Yodi sempat membeli pisau itu di Ace Hardware.

"Padahal pisau sudah jelas didapatkan dari CCTV yang sudah ditunjukan dia beli sendiri."

"Karena anjing berputar-putar di warung dan motor korban ada di depan warung dianggaplah pisau berasal dari warung," ujar Tubagus.

Sekali lagi polisi mengatakan pihaknya menyebut Yodi membeli pisau itu dari Ace Hardware berdasarkan sejumlah bukti yang ada.

"Padahal pisau didaparkan dia beli sendiri ini motanya, ini CCTVnya, videonya ada jam nya ada, tempat parkirnya, orang parkirnya menyatakan dan sebagainya," katanya.

Lihat videonya mulai menit ke-8:57:

Fakta-fakta Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri, Pesan untuk Pacar, Beli Pisau, hingga Positif Narkoba

Polisi mengungkapkan misteri kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo tepat 15 hari saat jenazahnya ditemukan di pinggir jalan tol Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Polisi mengungkapkan sejumlah fakta baru terkait kasus kematian.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) Yodi Prabowo diduga kuat meninggal karena bunuh diri.

Polisi mengatakan hal demikian didasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan.

Pertama, motor Yodi yang ditemukan di sekitar TKP menunjukkan tidak ada ceceran darah.

Bahkan ceceran darah itu tidak ditemukan di motor sampai tempat Tempat Kejadian Perkara ( TKP) di mana mayat Yodi ditemukan di pinggir jalan Tol Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Darah yang ditemukannya hanya di badan korban.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan fakta tentang pisau yang ditemukan di TKP pembunuhan editor Metro TV, Yodi Prabowo, Sabtu (25/7/2020).
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan fakta tentang kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo. (Capture YouTube Kompas TV)

"Maka perkiraan kejadian jam 12.00 -02.00 terpakir di sisi kiri. Tidak ditemukan ceceran darah."

"Kecuali ada yang di badan milik korban," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

Lalu, jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup.

Tangan korban bahkan tertindih di bawah.

"Jenazah ditemukan tertelungkup, di balik ditemukan pisau di bawah badan korban."

"Asumsinya tangan korban tertindih di bawah," jelas Tubagus.

Tubagus kembali mengatakan bahwa tak ada tanda-tanda perkelahian di sekitar TKP Yodi.

"TKP rapi dan tidak ada tanda-tanda perkelahian (beserta keterangan saksi)," katanya

DNA dan Sidik Jari Korban

Lalu, polisi mengatakan bahwa rambut dan sidik jari pada pisau yang ditemukan rupanya milik korban sendiri.

Saksi-saksi lain juga sempat diperiksa untuk dicocokan dengan sidik jari pada pisau.

Namun, tidak ada sidik jari saksi sesuai dengan sidik jari pada pisau.

Dari penyelidikan laboratorium forensik tidak menemukan DNA selain DNA almarhum.

"Tidak ditemukan sidik jari orang lain, hasilnya tidak ada yang identik dengan apa yang tertinggal di TKP, semuanya adalah milik korban."

"Tidak melihat ada kehadiran orang lain," kata Tubagus.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) Yodi Prabowo diduga kuat meninggal karena bunuh diri. Satu di antaranya rekaman CCTV menunjukkan Yodi membeli pisau yang ditemukan di TKP
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Sabtu (25/7/2020) Yodi Prabowo diduga kuat meninggal karena bunuh diri. Satu di antaranya rekaman CCTV menunjukkan Yodi membeli pisau yang ditemukan di TKP (Channel YouTube Kompas TV)

Yodi Prabowo Beli Pisau di ACE Hardware Rempoa

Lalu, DNA yang ditemukan pada pisau menunjukkan hanya ada DNA korban.

"Pisau itulah yang digunakan untuk melukai korban, DNAnya baik depannya maupun gagangnya," katanya,

Pisau itu bahkan hanya ditemukan di ACE Hardware Rempoa.

Dari rekaman CCTV ACE Hardware Rempoa menunjukkan bahwa korban membeli pisau itu sendiri.

Polisi bahkan turut menunjukkan barang bukti parkir korban sempat ke sana hanya dalam delapan menit.

"Di ACE Hardware Rempoa dilakukan yang menjual hanya toko itu," ujar polisi.

Polisi Tak Temukan Ancaman di HP Korban

Lalu, dari penyelidikan ponsel maupun tranksaksi tak ada ancaman mencurigakan dari pihak lain.

"WA tidak ada yang mencurigakan tidak ada ancaman atau lain-lain."

"Transaksi BCA dan Mandiri tidak ada yang mencurigakan," kata dia.

Kemudian, polisi membenarkan ada dua konflik yang dialami Yodi.

Polisi menghadirkan sejumlah barang bukti terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) pagi.
Polisi menghadirkan sejumlah barang bukti terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) pagi. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Dua Konflik

Pertama terkait kisah cintanya dengan sang kekasih Suci Fitri serta wanita berinisial L meski sudah diselesaikan.

Sedangkan, satu konflik lain masih dirahasiakan oleh polisi.

Bahkan polisi juga mengungkit soal ungkapan Yodi Prabowo berulang kali pada Suci Fitri tentang bagaimana jika dirinya meninggal dunia.

"Korban pernah menyatakan berulang-ulang ke S, kalau saya tidak ada, bagaimana? Menurut tafsiran kami tidak ada, meninggal," ujar Tubagus.

 Polisi: Yodi Prabowo Editor Metro TV Bunuh Diri, Siapa 2 Pria yang Dilihat Saksi di Malam Kejadian?

 Polisi Ungkap 4 Tusukan di Dada Yodi Prabowo, Kedalaman Luka Beda-beda, Penjelasan Dokter Forensik

 Bukan Bunuh Diri, Kriminolog Yakin Editor Metro TV Yodi Prabowo Dibunuh, Bahkan Pelaku Lebih 1 Orang

 UPDATE Terbaru Kematian Editor Metro TV, Polisi Duga Yodi Prabowo Bunuh Diri karena Depresi

Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo, dalam tayangan Breaking News, Sabtu (25/7/2020).
Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo, dalam tayangan Breaking News, Sabtu (25/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Luka Tusukan di Dada dan Leher

Sementara itu, Dokter Forensik dokter Arif menyebut Yodi meninggal karena luka tusuk di leher dan dada.

Tidak ada bukti penganiayaan lainnya dalam tubuh korban.

Gunakan amphetamine

Selain itu dokter Arif menyebut dari hasil pemeriksaan urine Yodi, korban positif ampethamine.

"Kami lakukan screening pada narkoba di dalam urinenya kami temukan kandungan amphetamine positif," kata dokter Arif.

Dalam kesempatan tersebut, polisi menjelaskan bahwa narkoba jenis amphetamine membuat korbannya melakukan hal-hal berani di luar nalar manusia.

"Apakah ada hubungannya penggunaan amphetamine dengan dugaan bunuh diri, ada. Untuk meningkatkan keberanian," kata Tubagus.

Yodi Jalani Tes di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM

Sebelum ditemukan tewas pada 10 Juli 2020, Editor Metro TV Yodi Prabowo diketahui jalani tes di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.

Hal ini diketahui dari penelusuran polisi dari catatan perbankan milik Yodi Prabowo.

Polisi pun menduga ada masalah kesehatan yang dialami Yodi Prabowo.

Polisi mengambil kesimpulan editor video Metro TV, Yodi Prabowo tewas karena tindakan bunuh diri.

Motif bunuh diri itu disebut polisi karena korban tengah dilanda depresi.

Yodi Prabowo diduga kuat depresi setelah polisi menemukan catatan perbankan milik korban.

Polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM Kencana.

Di sana, Yodi Prabowo membayar biaya tes dan konsul beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Yodi Prabowo menjalani tes dan konsul di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM Kendana.

Polisi menduga kuat adanya gangguan kesehatan yang membuat Yodi Prabowo memeriksakan dirinya ke rumah sakit sebagai motif korban bunuh diri.

"Ini bisa jadi berkaitan," kata Tubagus.

Namun, Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 10 Juli 2020.

Dugaan bunuh diri Tubagus mengungkapkan dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi Prabowo.

 Mata Najwa, Beredar di WhatsApp Djoko Tjandra Bagi Duit ke Beberapa Institusi, Pengacara Klarifikasi

 Berita Terbaru Pembunuhan Anjani Bee, Gadis Bandung Bertato Burung Hantu yang Tewas di Saluran Air

 TERBARU Ada 3 Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M, Sisa 5 Karakter, Hadiah Incubator Voucher

 Dimakzulkan DPRD, Bupati Jember Faida Bukan Orang Sembarangan, Dokter Berprestasi, Lihat Hartanya

Kesaksian pacar Yodi yakni S juga diungkap polisi menguatkan dugaan itu. Sebelum tewas, Yodi disebut berkali-kali bertanya hal yang janggal.

Yodi bertanya kepada pacarnya bagaimana jika dia sudah meninggal dunia.

"Kepada S, korban bilang berkali-kali bilang kalau saya enggak ada.. Penafsiran kami, kalau korban meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang kepada S," ucap Tubagus.

Polisi juga menemukan adanya rekaman CCTV di toko Ace Hardware. Di dalam rekaman itu, Yodi diketahui membeli pisau yang kemudian ditemukan berlumuran darah di bawah jasadnya.

"Penyidik berkesimpulan bahwa diduga kuat bunuh diri. Fakta yang kami himpun dari pemeriksaan diTKP, dari pemeriksaan saksi, keterangan ahli, bukti pendukung dan dokumen lain, maka kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Tubagus.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(Kompas.com/TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bukan Pisau, Terungkap Alasan Anjing K9 yang Dikerahkan Polisi pada Kasus Yodi Prabowo Mampir Warung, https://wow.tribunnews.com/2020/07/25/bukan-pisau-terungkap-alasan-anjing-k9-yang-dikerahkan-polisi-pada-kasus-yodi-prabowo-mampir-warung?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved