Kotoran Ayam Bikin Tetangga Kesal, Tutup Jalan dengan Tembok 1 Meter, Kasusnya Sampai ke Pengadilan
Siapa sangka, gara-gara kotoran ayam bikin tetangga kesal sampai tutup jalan dengan pagar tembok setinggi 1 meter. Perselisihan ini pun bergulir
TRIBUNKALTIM.CO - Siapa sangka, gara-gara kotoran ayam bikin tetangga kesal sampai tutup jalan dengan pagar tembok setinggi 1 meter. Perselisihan ini pun bergulir sampai ke pengadilan.
Ada-ada saja perselisihan antar warga. Kotoran ayam jadi pemicu pertengkaran sampai dibawa ke pengadilan.
Hal inilah yang dialami Wisnu Widodo, warga Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Ia tak menyangka hanya karena kotoran ayam menjadi masalah berkepanjangan dengan tetangganya berinisial M.
Saking emosinya, bahkan tetangganya tersebut nekat menutup akses depan rumah Wisnu dengan pagar tembok setinggi satu meter.

Padahal, lahan yang dibangun pagar tembok tersebut merupakan milik desa.
Namun, diklaim secara sepihak oleh M.
Baca juga: Hasil Tes HIV Editor Metro TV Yodi Prabowo Diungkap, Ada Penyakit Lain yang Hasilnya Positif
Baca juga: Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Diklaim Polisi Bunuh Diri, Ada 7 Temuan yang Mengejutkan
Baca juga: TERBARU Ada 3 Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M, Sisa 5 Karakter, Hadiah Incubator Voucher
Baca juga: Didugat Keempat Anaknya Soal Pembagian Warisan, Sang Ibu Nilai Mereka Rakus dan Durhaka
Akibat perbuatan tetangganya itu, Wisnu terpaksa menggunakan kursi kayu setiap kali akan masuk dan keluar rumah.
Kondisi seperti itu sudah ia rasakan sekitar empat tahun terakhir dan tidak kunjung ada jalan keluar.
"Pagar tembok itu dibangun sejak tahun 2017 lalu," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).
"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah,” imbuhnya.
Gara-gara injak kotoran ayam
Masalah yang dialami Wisnu tersebut sebenarnya hanya sepele, yaitu karena M dan suaminya sering menginjak kotoran ayam saat melintas di depan rumahnya.
Oleh karena itu, tetangganya tersebut geram dan akhirnya membangun tembok di depan rumahnya.
“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Kepala Desa Gandukepuh Suroso.
Pihak desa, kata Suroso, sebenarnya juga menyesali sikap arogansi dari M dan sudah berusaha melakukan mediasi.
Hanya saja, upaya yang dilakukan selalu gagal.
Bahkan, sarannya untuk memberikan akses masuk di depan rumah Wisnu selalu ditolak oleh M.
Padahal, tembok yang dibangun tersebut berada di lahan milik desa.
Karena tidak ada solusi saat dilakukan mediasi, bahkan masalah itu sudah dibawa ke pengadilan.
Baca juga: Kamis Malam Pelaku Datang ke Masjid, Tiba-tiba Serang Ustadz dengan Pisau, Akhirnya Diamankan Polisi
Baca juga: Bukan Pisau atau Pembunuh, Benda Milik Yodi Prabowo yang Membuat Anjing K9 Mampir ke Warung di TKP
Baca juga: Berita Terbaru Pembunuhan Anjani Bee, Gadis Bandung Bertato Burung Hantu yang Tewas di Saluran Air
Pengadilan, kata Suroso, juga sudah memenangkan Wisnu atas tindakan arogan yang dilakukan M dan meminta tembok itu segera dibongkar.
Namun, pihak M justru bersikukuh tidak menghiraukan putusan tersebut.
Belakangan diketahui bahwa M justru ingin melakukan banding.
"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," kata dia. (*)