Terbongkar Penyebab Yodi Prabowo Depresi dan Nekat Bunuh Diri, Dokter Kulit dan Kelamin Sarankan Ini

Terbongkar penyebab Yodi Prabowo depresi dan nekat bunuh diri, Dokter Kulit dan Kelamin sarankan ini

Editor: Rafan Arif Dwinanto
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Pemakaman editor video Metro TV Yodi Prabowo di Ciputat Timur, Tangsel, Banten, Sabtu (11/7/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Terbongkar penyebab Yodi Prabowo depresi dan nekat bunuh diri, Dokter Kulit dan Kelamin sarankan ini.

Teka-teki penyebab kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya terkuak.

Secara resmi, polisi merilis Yodi Prabowo meninggal akibat bunuh diri.

Polda Metro Jaya juga membeberkan penyebab Editor Metro TV ini nekat mengakhiri hidup.

Polisi menduga editor Metro TV Yodi Prabowo mengalami depresi setelah pergi ke Dokter Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Diduga Yodi bunuh diri karena mengalami depresi.

Live Streaming Trans 7 MotoGP Andalusia 2020, Valentino Rossi Bongkar Rahasia Start dari Posisi 4

Anak Jokowi Jawab Tudingan Politik Dinasti, Gibran: Kalau Masih Meributkan Itu Kan Ya dari. . .

Perjalanan Dinas Sang Ayah Berujung Duka, Satu Keluarga Positif Covid-19, 2 Orang Akhirnya Meninggal

“Adakah (konsultasi dengan dokter kulit dan kelamin) kaitannya dengan dugaan bunuh diri?

Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi, tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020) pagi.

Kemungkinan depresi didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik.

Polisi mengaitkan antara fakta-fakta penyidikan dengan keterangan saksi ahli.

Sebelumnya, polisi menemukan transaksi keuangan di RSCM. Di sana, Yodi membayar biaya tes dan konsultasi beberapa hari sebelum dia tewas.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana.

Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Yodi menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM.

Ia kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

Polisi menduga kuat adanya gangguan kesehatan yang membuat Yodi memeriksakan dirinya ke rumah sakit sebagai motif korban bunuh diri.

Namun, Yodi tidak pernah mengambil hasil tes kesehatan yang dijalaninya di RSCM Kencana hingga akhirnya dilaporkan hilang dan ditemukan tewas di pinggir jalan Tol JORR Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 10 Juli 2020.

Seminggu pasca-kematian Yodi, polisi sempat menyebutkan kemungkinan Yodi bunuh diri.

Namun, polisi masih mendalami bukti-bukti dan keterangan saksi.

Jenazah Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.

Yodi tertelungkup di dekat tembok.

Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.

Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

 Gibran Jangan Senang Dulu! Peluang Lawan Kotak Kosong Menguat, Keponakan JK Punya Kisah Mengejutkan

 Gibran Hendak Sowan Minta Doa Restu, Achmad Purnomo: Mungkin Besok-besok, Perasaan kan Masih Ada

Polisi Jelaskan soal 2 Orang Mencurigakan di TKP Mayat Yodi Prabowo

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat memberikan penjelasan terkait dua orang mencurigakan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.

Termasuk juga terjadi pada waktu di mana Yodi Prabowo diperkirakan meninggal, Rabu (8/7/2020) dini hari pukul 02.00 WIB.

Hal itu merupakan keterangan yang sebelumnya disampaikan dari dua orang saksi yang mengaku melihatnya.

 Kata-kata Terakhir Editor Metro TV Yodi Prabowo ke Sang Pacar, Isyarat Pamit?

Dilansir TribunWow.com, Tubagus mengatakan bahwa dua orang mencurigakan tersebut merupakan dua kejadian yang terpisah.

Dirinya lantas membuktikan dengan dua penjelasan yakni berdasarkan waktu dan tempat.

Dari segi waktu menurut Tubagus secara tidak langsung sudah terbantahkan.

Hal itu lantaran saksi melihat dua orang mencurigakan sekira pukul 02.00 WIB.

Namun hal itu seakan dibantah dengan penemuan motor Yodi Prabowo yang diamankan oleh petugas ronda juga pada pukul 02.00 WIB.

Oleh karena itu dirinya menyimpulkan bahwa dari segi waktu kejadian, dua orang mencurigakan itu terjadi setelah peristiwa kematian Yodi Prabowo.

"Saya temui yang bersangkutan, saya ajak bicara 'Bapak melihatnya di mana, pada jarak berapa dan jam berapa?'," ujar Tubagus dalam konferensi pers Polda Metro Jaya, dikutip dari Breaking News KompasTV, Sabtu (25/7/2020).

"Saya mulai analisa dari waktu, yang pertama dia melihat waktunya jam 02.00, dari jam 2 kalau berdasarkan keterangan orang ronda didapatkan jam 2 itu motor sudah ditemukan, berarti peristiwa sudah terjadi," jelas Tubagus.

Di tambah lagi dari segi lokasi yang disebutnya ternyata cukup jauh dari lokasi kejadian.

Hal itu diakuinya setelah ikut menelusuri langsung lokasi di mana saksi yang merupakan warga sekitar melihat dua orang tersebut.

"Yang kedua dari sisi tempat lokasi, 'Deket pak' kata dia, saya bersama Wadir (Wakil Direktur) dan tim lain menelusuri jalan," kata Tubagus.

"Dari TKP kalau nyeberang, masuk ke dalam perumahan, itu kalau jam 10 diportal pak, jalan ke dalam, di belakang itu ada makam, Makam Tanah Kusir, di sana ada danau," terangnya.

"Nah si orang itu melihatnya bukan di danau itu, ke sana lagi, cukup jauh, sehingga dari sisi waktu dari sisi tempat, ini merupakan dua kejadian yang terpisah," tutupnya

 Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Diklaim Polisi Bunuh Diri, Ada 7 Temuan yang Mengejutkan

Kesaksian dari pacar sangat menonjol

Dalam kesempatan itu, Tubagus juga mengungkapkan keterangan saksi yang paling menonjol selama proses penyelidikan.

Keterangan tersebut adalah yang disampaikan oleh saksi pacar korban sendiri, yakni Suci Fitri Rohmah.

Menurutnya, dari total keterangan 34 saksi, apa yang disampaikan oleh Suci Fitri menjadi yang paling berkaitannya dengan misteri kematian Yodi Prabowo.

Dikatakan Tubagus, keterangan dari Suci itu merupakan curahan hati dari Yodi Prabowo sebelum akhirnya benar-benar memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Disebutnya, kejadian itu terjadi setelah terjadinya konflik yang kuat dalam hubungannya dengan Suci Fitri.

Suci mengatakan bahwa almarhum pernah menanyakan bagaimana perasaanya jika Yodi Prabowo tidak ada, dalam artian meninggal dunia.

 Hasil Tes HIV Editor Metro TV Yodi Prabowo Diungkap, Ada Penyakit Lain yang Hasilnya Positif

Tidak dijelaskan penyebab konflik yang terjadi antara Yodi Prabowo dan Suci Fitri.

Selain itu, Tubagus juga membenarkan bahwa ada sosok L yang diketahui dekat dengan Yodi Prabowo di tengah hubungannya dengan Suci.

"Sehingga disimpulkan bahwa yang pertama yang bersangkutan memang memiliki pacar bernama S, di satu sisi dia juga punya teman dekat dengan inisial L," ujar Tubagus.

"Dari beberapa keterangan saksi yang menonjol adalah bahwa korban pernah menyatakan berulang-ulang kepada S setelah konflik yang sedemikian kuat, kemudian dia menyampaikan kurang lebih begini 'Kalau saya tidak ada bagaimana?'," ungkapnya.

Tubagus mengatakan bahwa keterangan saksi tersebut terlihat sudah ada indikasi mengarah ke pecobaan bunuh diri yang saat itu masih dalam batas dugaan.

"Pengertian tidak ada menurut tafsiran kami adalah kalau saya meninggal, itu seperti apa?" sambungnya.

Menurut Tubagus, tindakan bunuh diri dari Yodi Prabowo tentu tidak bisa diterima, baik dari pacar maupun pihak keluarga.

Terlebih yang bersangkutan sudah mempunyai rencana untuk menikah dengan Suci Fitri di tahun depan.

"Dan ini disampaikan berulang-ulang kepada S, dan di antara mereka memang ada hubungan dan rencana menikah pada tahun depan," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Yodi Prabowo Diduga Depresi hingga Bunuh Diri setelah Periksa di RSCM, Polisi: Sangat Terkait, https://wow.tribunnews.com/2020/07/25/yodi-prabowo-diduga-depresi-hingga-bunuh-diri-setelah-periksa-di-rscm-polisi-sangat-terkait?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved