Yodi Prabowo Sudah Berapa Lama Pakai Narkoba? Polisi Ungkap Bukti Lewat Pemeriksaan Rambut dan Darah

Suci Fitri Rohmah menyangkal pernyataan pihak kepolisian yang menyebutkan Yodi Prabowo yang mengkonsumsi Narkoba sehingga nekat bunuh diri.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
MISTERI KEMATIAN YODI PRABOWO TERKUAK - Ditreskrimum Polda Metro Jaya, berhasil menguak misteri kematian Yodi Prabowo, editor video Metro Tv, Sabtu (25/7/2020). Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Tubagus Ade Hidayat, setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan pihaknya menyimpulkan kalau kematian korban diduga akibat bunuh diri. 

"Kemudian dilakukan tes Narkoba, hasilnya urine ada amphetamine positif," jelas dr Arif.

Ia juga menyebut kalau korban meninggal 5-3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan.

Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo, dalam tayangan Breaking News, Sabtu (25/7/2020).
Dokter forensik dr Arif Wahyono menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah editor Metro TV Yodi Prabowo, dalam tayangan Breaking News, Sabtu (25/7/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

"Almarhum mengkonsumi Narkoba amphetamine saat meninggal, serta tiga hari sebelumnya," kata Arif dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/7/2020).

Bahkan kata Arif dari hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi Prabowo, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis amfetamin.

Meski begitu Arif enggan menjelaskan berapa lama Yodi Prabowo sudah mengkonsumsi narkoba.

"Intinya, almarhum sudah cukup lama menggunakan Narkoba," katanya.

Arief juga mengatakan, hasil forensik dipastikan Yodi Prabowo tewas karena benda tajam atau pisau.

“Kesimpulan sebab mati korban kekerasan senjata tajam di leher. Selanjutnya screening Narkoba di dalam urine kami temukan kandungan ampetamine positif,” kata dokter Spesialis Forensik ini.

Pengaruh amphetamin menurut dr Arif, bisa didapat dari ekstasi maupun pil stimulan lainnya.

Sehingga, hal tersebut bisa mendorong Yodi Prabowo melakukan bunuh diri dengan luka tusuk yang bertubi-tubi.

"Efek dari amphetamine orangnya jadi jingkrak-jingkrak kemana-mana dan punya tenaga lebih sampe napas lebih kuat. Mungkin saja bisa seperti itu," kata Arif Wahyono.

Soal amphetamine ini kemudian ditanyakan lagi oleh wartawan.

Hal itu pun kembali dibenarkan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat.

Ia menyebut, berdasarkan ahli forensik, korban terbukti positif amphetamine.

"Keterangan ahli sebagai alat bukti, jwabannya kalau diperkisa urine amphetamine positif berarti dia positif," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved