Virus Corona
Covid-19 di Jakarta Meningkat, Anies Baswedan Ancam Tutup Pasar Tradisional Jika Ini yang Terjadi
Kasus covid-19 di Jakarta kembali mengalami peningkatan, Anies Baswedan ancam tutup pasar tradisional jika ditemukan kluster.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus covid-19 di Jakarta kembali mengalami peningkatan, Anies Baswedan ancam tutup pasar tradisional jika ditemukan kluster.
Wilayah Anies Baswedan kembali mengalami peningkatan kasus covid-19 dalam beberapa waktu belakngan.
Hal tersebut sempat diakui Anies Baswedan yang menyebut dua tempat di Jakarta rawan covid-19, yakni perkantoran dan komunitas warga.
• Pemprov DKI Cari Warganya yang Positif Virus Corona, Anies Baswedan : Kami Mengurangi Masalah
• Anies Baswedan Jelaskan Duduk Persoalan Kasus Virus Corona di Jakarta Melonjak, Singgung Masyarakat
• Anies Baswedan Bocorkan Titik Paling Rawan Virus Corona di Jakarta, Bukan Pasar dan Tempat Hiburan
Kendati demikian, Anies Baswedan tak menutup mata dengan sebaran Virus Corona di pasar tradisional.
Sejumlah pasar tradisional di Jakarta sempat ditutup lantaran beberapa pedagang positif covid-19.
Hasil ini dapat diketahui setelah mereka mengikuti swab test covid-19.
Bahkan Anies Baswedan mengancam bakal kembali menutup pasar tradisional andai kembali ditemukan kluster.
"Kalau ada kasus ( covid-19 ) akan langsung ditutup (pasar tradisionalnya)," kata Anies Baswedan, saat diwawancarai awak media, di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (26/7/2020).
Namun, Anies Baswedan mengatakan kondisi pasar tradisional di Jakarta perlahan mulai membaik.
"Sebenarnya sekarang sudah jauh lebih baik, kira-kira sebulan yang lalu memang pasar itu masih menjadi suatu tempat (rentan covid-19)," kata Anies Baswedan.
"Kalau sekarang pintunya satu dan pengawasan maskernya sekarang ketat juga," lanjutnya.
Selama 14 hari pemantauan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim pasar tradisional telah aman.
"Alhamdulillah kalau kami lihat dua minggu terakhir ini pasar sudah relatif aman," tutupnya.
• Skenario Baru Anies Baswedan Cegah Virus Corona, Kini Sasar Seluruh Masjid dan Musala di Jakarta
Sebaran kasus covid-19 di Jakarta
Jumlah pasien positif covid-19 kembali naik per Minggu (26/7/2020) yakni mencapai 19.001 orang.
Dari total kasus positif itu, sebanyak 11.886 pasien dinyatakan telah sembuh, sedangkan 772 pasien lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, sebanyak 1.491 pasien dari total keseluruhan pasien positif covid-19 masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.852 orang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Berdasarkan data di situs web corona.jakarta.go.id per Senin (27/7/2020) pagi, kasus positif covid-19 tersebar di seluruh kelurahan di Jakarta yakni 267 kelurahan.
Kepulauan Seribu yang awalnya tidak terpapar covid-19, kini kasus covid-19 telah menyebar di Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, dan Pulau Pari.
Situs web resmi Pemprov DKI itu juga menampilkan data 25 kelurahan dengan kasus tertinggi covid-19.
Dari daftar 25 kelurahan, ada 11 kelurahan yang terletak di Jakarta Pusat, 7 kelurahan di Jakarta Utara, 5 kelurahan di Jakarta Barat, dan 2 kelurahan di Jakarta Timur.
Berikut daftar 25 kelurahan dengan jumlah kasus tertinggi covid-19 di Jakarta per Senin hari ini:
Pademangan Barat, Jakarta Utara: 244 kasus
Penjaringan, Jakarta Utara: 198 kasus
Sunter Agung, Jakarta Utara: 194 kasus
Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat: 161 kasus
Lagoa, Jakarta Utara: 158 kasus
Sunter Jaya, Jakarta Utara: 158 kasus
Petamburan, Jakarta Pusat: 148 kasus
Kramat, Jakarta Pusat: 143 kasus
Kenari, Jakarta Pusat: 130 kasus
Palmerah, Jakarta Barat: 128 kasus
Kebon Bawang, Jakarta Utara: 126 kasus
Pegangsaan, Jakarta Pusat: 126 kasus
Kebon Kacang, Jakarta Pusat: 119 kasus
Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat: 114 kasus
Johar Baru, Jakarta Pusat: 114 kasus
Tomang, Jakarta Barat: 112 kasus
Pegangsaan Dua, Jakkarta Pusat: 109 kasus
Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat: 108 kasus
Duri Kepa, Jakarta Barat: 107 kasus
Tanah Tinggi, Jakarta Pusat: 104 kasus
Semper Barat, Jakarta Utara: 103 kasus
Kampung Tengah, Jakarta Timur: 102 kasus
Pondok Bambu, Jakarta Timur: 101 kasus
Jembatan Besi, Jakarta Barat: 100 kasus
Paseban, Jakarta Pusat: 94 kasus
(*)