Momentum Tepat Anak JokowiI Maju di Pilkada Solo, Pengamat Sebut Gibran Tak Ingin Ulangi Nasib AHY
Momentum tepat anak Jokowi maju di Pilkada Solo, pengamat sebut Gibran tak ingin ulangi nasib AHY yang kalah saat SBY tak lagi berkuasa
TRIBUNKALTIM.CO - Momentum tepat anak Jokowi maju di Pilkada Solo, pengamat sebut Gibran tak ingin ulangi nasib AHY yang kalah saat SBY tak lagi berkuasa.
Keputusan Gibran maju di Pilkada Solo hingga mendapat restu Megawati lewat jalur PDIP, mendatangkan polemik di kalangan para pengamat.
Tak sedikit yang menilai majunya Gibran di Pilkada Solo via PDIP, erat kaitannya dengan dinasti politik.
• Via WhatsApp, Achmad Purnomo Terang-terangan Tolak Masuk Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Ini Alasannya
• Surya Paloh Diminta Tak Usung Ipar Jokowi di Pilkada Gunung Kidul, Ini Alasannya
• Purnomo Tolak Bantu Gibran di Pilkada Solo, Anak Buah Megawati di PDIP Ini Beber Rencana Berikutnya
Namun pengamat politik lainnya juga menilai langkah Gibran maju di Pilkada Solo sangat tepat mengingat sejumlah keuntungan berpihak pada putra sulung Jokowi.
Bahkan pengamat politik, Hendri Satrio menilai Gibran tak ingin mengulangi nasib AHY alias Agus Harimurti Yudhoyono yang gagal di Pilkada DKI silam.
Padahal status AHY tak main-main, putra sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudoyono atau SBY.
Dilansir TribunWow.com, Hendri Satrio menyakini tentunya Gibran punya anggapan bahwa saat ini adalah momentum yang paling tepat.
Hendri Satrio juga menyakini Gibran sudah belajar dengan apa yang dialami oleh putra dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ).
Dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Minggu (26/7/2020), Hendri Satrio mulanya menjelaskan bahwa ada dua kondisi yang terjadi dengan fenomena majunya Gibran di Pilkada Solo tahun ini.
Dari satu sisi, Hendri Satrio memang menyakini banyak yang menyoroti negatif sikap Gibran termasuk kepada Jokowi, khususnya dalam urusan etis atau tidaknya.
Namun menurutnya, tidak ada larangan bagi Gibran untuk maju di Pilkada Solo 2020.
Ia menambahkan semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan atau menggunakan haknya untuk menjadi pemimpin, dengan catatan sudah memenuhi syarat.
"Ya sudah walaupun secara etika, ya nantilah ketika bapaknya selesai menjadi presiden, tetapi kan secara peraturan boleh-boleh aja dia maju," ujar Hendri Satrio.
"Memang kita inginnya supaya fair ya nanti setelah bapaknya selesai kemudian dia mau maju, maju deh," imbuhnya.
Sedangkan yang kedua, Hendri Satrio berpandangan bahwa saat inilah memang menjadi momentum yang tepat bagi Giban untuk maju dan memenangkan Pilkada Solo 2020.