Awal Penelusuran Dugaan Bunuh Diri Editor Metro TV Yodi Prabowo dan Hasil Lengkap Investigasi Polisi
Dari wawancara terakhir orangtua Editor Metro TV Yodi Prabowo di acara Mata Najwa masih tetap yakin bahwa anaknya dibunuh.
Selain itu, sejak menjalin hubungan selama tujuh tahun dengan alamarhum, Suci mengetahui bila sang kekasih tak pernah berhubungan dengan narkoba.
"Enggak ada mas, dia (Yodi Prabowo) tuh anti yang begitu-begitu," jawab singkat Suci dengan suara lesuhnya kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) pada Sabtu (25/7/2020).

Positif Narkoba
Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo terkuak.
Pihak Kepolisian menyimpulkan tewasnya Yodi Prabowo karena bunuh diri.
Yodi Prabowo dinilai mengalami depresi berat hingga nekat mengakhiri hidupnya dengan pisau dapur di pinggir Tol JORR ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2020 dini hari.
Terdapat sejumlah bukti hinggapolisi menarik kesimpulan Yodi Prabowo bunuh diri yang disampaikan pihak Kepolisian.
Satu di antaranya adalah kenekatan Yodi Prabowo mengakhiri hidup dengan sebilah pisau.
Pisau tersebut diketahui ditembuskan ke dada dan lehernya berulang kali ,sebelum akhirnya menghembuskan nafasnya terakhir.
Terkait hal tersebut Dokter Spesialis Forensik Instalasi Rumah Sakit Bhayangkara Kramat Jati, Arif Wahyono mengungkapkan Yodi Prabowo dalam keadaan terpengaruh zat amfetamine ketika bunuh diri.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes urine korban yang diketahui positif amfetamine.
amphetamine bisa didapat dari ekstasi maupun pil stimulan lainnya.
"Almarhum mengkonsumi narkoba amfetamine saat meninggal, serta tiga hari sebelumnya," kata Arif dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/7/2020).
Bahkan kata Arif dari hasil pemeriksaan darah dan rambut Yodi, diketahui ia sudah cukup lama mengkonsumsi narkoba jenis amfetamin.
Meski begitu Arif enggan menjelaskan berapa lama Yodi sudah mengkonsumsi narkoba.