Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Sebut Inflasi Bulan Juli 2020 Tetap Rendah
inflasi IHK Juli 2020 tercatat sebesar 0,80% (year on year/yoy), sehingga inflasi tahun kalender Kaltim sampai dengan Juli 2020 tercatat sebesar 0,92
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juli 2020 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,07% (mounth to mounth/mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,22% (mtm).
Hal ini diungkap Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Kaltim Tutuk S.H Cahyono dalam siaran resminya, Senin (3/8/2020).
Ia menjelaskan, secara tahunan, inflasi IHK Juli 2020 tercatat sebesar 0,80% (year on year/yoy), sehingga inflasi tahun kalender Kaltim sampai dengan Juli 2020 tercatat sebesar 0,92%.
"Inflasi yang rendah tersebut terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, serta pendidikan," ujarnya.
Baca Juga:Gelar Library Talk Bank Indonesia, Kembangkan Kreativitas Lewat Edukasi Daring
Baca Juga:Program UMKM Bangkit Bank Indonesia Balikpapan Bantu Pelaku UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona
Selain kedua kelompok tersebut, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga mengalami normalisasi pasca peningkatan harga di periode hari raya Idul Fitri 2020.
Pandemi Covid-19 mendorong sebagian kelompok masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan konsumsi, khususnya untuk komoditas non makanan.
Kondisi ini juga tercermin dalam Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia yang masih menunjukkan pesimisme terhadap kondisi perekonomian Kaltim.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2020 tercatat sebesar 94,92, masih di bawah threshold optimis pada level 100, meski sudah lebih baik dibandingkan indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 89,00.
"Penurunan inflasi kelompok makanan minuman dan tembakau bersumber dari penurunan harga bahan pangan strategis, khususnya bawang merah dan bawang putih," sambungnya.
Rata-rata harga bawang merah pada Juni 2020 tercatat Rp58.550 per kilogram, turun menjadi Rp39.650 per kilogram pada Juli 2020.
Begitu pula dengan bawang putih yang secara bulanan harganya turun sebesar Rp5.100 per kilogram-nya. Hal tersebut disebabkan oleh panen raya yang terjadi di daerah sentra produksi seperti Brebes, Nganjuk, dan Bima.
Panen tersebut diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir Agustus 2020. Komoditas lain yang juga mengalami deflasi antara lain cabe rawit, bimbingan belajar, serta pizza.
"Khusus untuk bimbingan belajar, perpanjangan learning from home yang diberlakukan oleh pihak sekolah berdampak pada terbatasnya kebutuhan bimbingan belajar," tambahnya.
Penurunan inflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi yang dialami oleh kangkung, bayam, serta angkutan udara. Komoditas tersebut memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,04%, 0,03% dan 0,03%.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Timur terus melaksanakan koordinasi untuk memastikan kecukupan pangan dengan harga yang wajar melalui upaya penjajakan Kerjasama Antar Daerah (KAD), penguatan produksi lokal, ataupun optimisasi BUMD sebagai lembaga buffer stock. Operasi pasar dalam rangka menjaga kestabilan harga secara kontinyu dilaksanakan.
Lebih lanjut, TPID Balikpapan telah melaksanakan High Level Meeting TPID untuk memperkuat koordinasi. Pantauan harga bahan pangan strategis juga selalu dilakukan melalui halaman http://www.laminetam.id/ untuk seluruh kabupaten/kota.
"Harapannya, masyarakat Kaltim dapat memanfaatkan laman tersebut untuk memperoleh harga terbaik sehingga dapat meminimalkan asimetri informasi," pungkasnya. (*)
Baca Juga:Bank Indonesia Salurkan Laptop ke SMPN 13 Balikpapan Lewat Program PSBI
Baca Juga:Bank Indonesia Balikpapan Salurkan 200 Paket Sembako Peduli Covid-19 di Kabupaten PPU