Buruh Pasir Meninggal di Terminal

Korban Meninggal di Terminal Bus Sungai Kunjang Samarinda Diduga karena Sakit

Korban meninggal di ruang tunggu Terminal Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), diduga karena menderita sakit.

TRIBUNKALTIM.CO/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Relawan Inafis Polresta Samarinda melakukan proses evakuasi terhadap korban meninggal di Terminal bus Sungai Kunjang, Samarinda, Selasa (4/8/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Korban meninggal di ruang tunggu Terminal Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), diduga karena menderita sakit.

Dari hasil pemeriksaan sementara secara kasat mata, tidak ada ditemukan bekas luka maupun tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

"Untuk sementara bekas luka atau tanda kekerasan tidak ditemukan di tubuh korban," ucap Kanit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Yitno Hadi, Selasa (4/8/2020).

Dia menjelaskan, pihaknya menduga korban meninggal dunia karena sakit, namun untuk memastikannya harus ada pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.

"Kemungkinan sakit. Untuk korban kami bawa ke RSUD AW Syahranie," tuturnya.

Sementara itu, barang-barang korban yang ditemukan di sekitar korban di antaranya tas berisi sarung, kaos, dompet, sandal dan botol air.

Untuk selanjutnya, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Sungai Kunjang.

Sementara itu, korban saat ini telah dibawa pihak keluarga ke rumah duka guna proses pemakaman.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga ditemukan tidak bernyawa di area tunggu Terminal Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (4/8/2020).

Sebelum diketahui sudah meninggal, banyak yang mengira korban hanya tertidur saja. Pasalnya posisi tubuh korban persis menyerupai orang yang sedang tidur, dengan tubuh terbaring di kursi tempat tunggu penumpang.

Baca juga: Putra Jokowi Bakal Sowan ke Prabowo Subianto, Agenda Pilkada Solo, Gibran Dapat Dukungan Gerindra

Baca juga: 9 Tahun Merantau & Kirim Istri Rp 35 Juta per Bulan, Kesalnya Pria Ini Saat Pulang, Berakhir Tragis

Selasa (4/8/2020) subuh tadi, sekitar pukul 04.30 Wita, korban sempat dibangunkan oleh petugas kebersihan terminal. Walaupun kursi tempat korban berada sudah digoyang, namun korban tetap tidak merespons.

"Subuh tadi saya nyapu-nyapu terminal. Di ruang tunggu penumpang ada dua orang, termasuk dia (korban) posisi sedang baring. Saya sempat permisi ke dia, kursinya juga sempat saya goyang tapi tidak bangun-bangun juga," ucap Sumarsiati (51), petugas kebersihan Terminal Sungai Kunjang.

Karena korban tidak juga merespons, Sumarsiati pun meninggalkan korban tanpa tahu korban telah meninggal.

"Saya tinggal setelah itu, saya takut jika saya terus bangunkan nanti orangnya marah. Saat itu saya tidak tahu kalau dia sudah meninggal atau tidak, saya kira hanya tidur biasa saja," tuturnya.

Dari informasi yang diterimanya, korban sehari-hari bekerja sebagai buruh pasir. Biasanya korban berada di sekitar pinggir sungai, dan baru kali ini korban terlihat di terminal.

"Orang yang tidur di terminal ini sering, tapi saya baru lihat dia ini, sebelumnya pernah di sini. Banyak yang bilang dia ini kerja di pasir," tuturnya.

Kendati korban belum dipastikan mengenai penyebab kematiannya, namun pada saat evakuasi dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan covid-19.

Petugas dari relawan Inafis Polresta Samarinda menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, termasuk menyemprotkan disinfektan usai melakukan evakuasi terhadap korban.

Sementara itu, penanganan pertama terkait dengan informasi adanya korban meninggal berawal dari laporan Satpolair Polresta Samarinda.

Belakangan diketahui, korban bernama Sarno berusia 60 tahun, warga Jalan KS Tubun, Kecamatan Samarinda Ulu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved