Terkuak, Aksi Brutal Ormas Bubarkan Pernikahan di Mertodranan Pasar Kliwon Solo, Polisi Diolok-olok
Terkuak sebelum Ormas lancarkan aksi brutal di Mertodranan Pasar Kliwon Solo, polisi diolok-olok, ini penjelasan Kapolresta Solo Andy Rifai
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Amalia Husnul A
Saat magrib, para anggota oknum Ormas tersebut sempat bubar sejenak guna menunaikan ibadah salat Magrib.
Namun keadaan justru semakin memanas ketika oknum Ormas kembali ke lokasi seusai salat Magrib.
• Purnomo Dibicarakan saat Gibran Temui Ketum PDIP Megawati dan Puan Maharani Jelang Pilkada Solo
Saat aparat berwajib berusaha melakukan evakuasi para tamu, oknum Ormas tersebut melakukan tindak kekerasan kepada para tamu.
"Pada saat pengevakuasian itulah kelompok mereka melakukan tindakan melukai dari keluarga itu," jelas Andy Rifai.
Total tiga tamu harus dilarikan ke RS Indriati Solo Baru Sukoharjo lantaran diserang oleh oknum Ormas tersebut.
"Tadi malam kena pukul dan lempar. Sehingga mengalami luka robek di kepala," terang Andy Rifai.
"Saat ini sedang dirawat," imbuhnya.
GP Ansor Jateng Desak Polisi Tangkap Perusuh
Penyerangan yang berujung 3 orang luka di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo yang terjadi pada Sabtu (8/8/2020) dikecam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah menyampaikan itu sebagi bentuk main hakim sendiri.
“Kami mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang di Solo,” tegas Gus Sholah, Minggu (9/8/2020).
Menurut Gus Sholah, segala persoalan mestinya diselesaikan melalui jalur hukum yang ada.
Itu mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan Negara hukum.
Oleh karenanya, GP Ansor mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi penyerangan itu.
Itu demi menjaga kepercayaan publik pada aparat penegak hukum.