Darurat Kekerasan terhadap Anak di Kaltim, Hetifah Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat Sekitar

Menduduki peringkat tertinggi terkait jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pulau Kalimantan (11/8), Kalimantan Timur perlu berbenah diri.

Editor: Sumarsono
HO
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. 

Sebagai contoh, masyarakat sekitar seperti tetangga maupun guru di sekolah pun harus sadar bahwa mereka wajib melindungi dan melapor apabila melihat tindak kekerasan seksual di sekitar mereka,”ujarnya.

Lebih lanjut, Hetifah menyoroti pentingnya empati dan keterikatan masyarakat sebagai solusi bagi tindak kekerasan seksual pada anak.

“Saya mengapresiasi program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) oleh Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur yang telah aktif mengedukasi topik kekerasan seksual kepada masyarakat hingga taraf perkampungan.

Akan tetapi, jumlah kekerasan seksual terhadap anak yang meningkat dari tahun ke tahun membuktikan bahwa ada aspek dalam program ini yang perlu ditingkatkan.

Selain pemahaman terkait apa itu kekerasan seksual dan cara menanggulanginya, saya rasa penanaman nilai empati dan keterikatan masyarakat terdekat perlu lebih ditingkatkan.

Dengan meningkatnya empati dan keterikatan lingkungan terdekat, secara naluriah akan timbul kepedulian untuk saling menjaga,” tambahnya.

Terakhir, Hetifah menambahkan pentingnya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. “Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kalimantan Timur yang terus meningkat ini juga menjadi bukti urgensi akan sebuah regulasi yang memberikan perlindungan dari kekerasan seksual, utamanya terhadap anak.

Bahwa dengan adanya UU PKS yang mencakup pencegahan, penanganan pidana, dan pemulihan korban, sebetulnya dapat menjadi solusi yang komprehensif terhadap kasus ini,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved