Virus Corona
INI 10 Negara Alami Resesi Akibat Covid-19, Inggris yang Terbaru, Ada yang Selamat? Lalu Indonesia?
Ini 10 negara alami resesi akibat covid-19, Inggris yang terbaru, adakah yang selamat,lantas bagaimana dengan Indonesia.
Penulis: Amalia Husnul Arofiati | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Ini 10 negara alami resesi akibat covid-19, Inggris yang terbaru, adakah yang selamat,lantas bagaimana dengan Indonesia.
Gara-gara pandemi covid-19, isu resesi ekonomo di tahun 2020 makin santer terdengar di negara-negara maju di dunia.
Inggris menjadi negara terbaru yang masuk masa resesi, lantas adakah yang selamat dari resesi ekonomi, dan bagaimana dengan Indonesia?
Inggris mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 negatif hingga 20,4 persen.
Sementara itu, negara yang selamat dari ancaman resesi adalah China.
Informasi saja, ekonomi China sempat terkontraksi 6,8 persen pada kuartal I 2020 sejak pandemi Covid-19 menyerangnya di akhir 2019.
• Laporan BPS, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen, Ekonom: Belum Resesi
• Dampak Covid-19, 5 Negara Ini Alami Resesi Ekonomi, Termasuk 3 Negara di Asia, Bagaimana Indonesia?
• Kasus Covid -19 Terus Meningkat di Samarinda, Karyawan Mulai Terdampak Secara Ekonomi
• Redam Kontraksi Ekonomi Akibat Pademi, Pemprov Berupaya Maksimalkan Belanja Pemerintah
Namun pertumbuhan ekonomi kembali menyentuh angka positif 3,2 persen pada kuartal II 2020, meski Negeri Tirai Bambu ini tak berani menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020.
Lantas, negara mana sajakah yang telah mengonfirmasi masuk fase resesi akibat pandemi Covid-19?
1. Amerika Serikat
Negara yang telah mengonfirmasi masuk dalam jurang resesi adalah Amerika Serikat.
Negeri Paman Sam ini mencatat pertumbuhan minus hingga 32,9 persen pada kuartal II 2020.
Makin parahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal II lantas menyeret negeri adidaya itu dalam fase resesi, usai mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -5 persen pada kuartal I 2020.
Tercatat, kontraksi terjadi karena adanya penurunan tajam pada konsumsi rumah tangga, ekspor, produksi, investasi, serta belanja pemerintah lokal maupun negara bagian.
2. Jerman