Virus Corona

Obat Corona Buatan Unair Tinggal tunggu Izin BPOM, Andika Perkasa Sebut Bakal Diproduksi Kimia Farma

Obat virus Corona ini sekarang tinggal menunggu izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ).

Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Ilustrasi Obat Virus Corona 

Ia mengungkapkan seluruh proses uji klinis tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) termasuk metode uji klinis tersebut.

"Yang tidak kalah penting adalah keseluruhan proses sudah mengikuti apa yang dicantumkan, disyaratkan BPOM.

Mulai dari metode uji klinis, termasuk bagaimana pada saat kita hilangkan nama obat dan seterusnya, dan kami juga gunakan multi center di dalamnya.

Dan setiap pasien tentu ada informasi yang kita berikan pada mereka.

Sehingga alhasil secara ilmiah proses dari penelitian ini sudah mengkikuti berbagai macam aspek yang dipersyaratkan BPOM," kata Nasih.

Ia menekankan nantinya produksi obat tersebut akan tetap menunggu izin edar dari BPOM.

"Yang perlu ditekankan adalah untuk produksi dan edarnya kita tetap masih menunggu izin produksi dan edar BPOM.

Artinya obat ini belum akan diproduksi sepanjang belum ada izin BPOM," kata Nasih.

Untuk itu ia berharap dukungan dari semua pihak khusus BPOM untuk dapat mendukung agar obat tersebut nantinya dapat segera diedarkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Mohon dukungan, doa, dan mari bersama menggolkan satu hal yang akan jadi kebanggaan bangsa Indonesia yakni obat pertama covid-19 di dunia ini," kata Nasih.

Di antara hasil dari uji klinis obat tersebut di antaranya obat tersebut mampu mengobati pasien covid-19 kecuali penderita covid-19 yang menggunakan ventilator dengan tingkat keampuhan minimal 90 persen.

Komposisi obat tersebut juga terbukti secara klinis telah mampu menurunkan jumlah virus dalam tubuh penderita secara signifikan.

"Kemudian yang tidak kalah penting itu adalah PCR, PCR ini negatif dalam tiga hari itu 90 persen. Jadi minimal 90 persen.

Ada yang 92, 93, 96, dan 98 persen. Untuk PCR kuantitatif itu ada penurunan jumlah virus secara signifikan," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR selaku Ketua Tim Uji Klinis Kombinasi Obat Anticovid-19 dr Purwati.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Belum Ada Nama, Obat Racikan Universitas Airlangga Tunggu Izin Edar BPOM, https://www.tribunnews.com/corona/2020/08/16/belum-ada-nama-obat-racikan-universitas-airlangga-tunggu-izin-edar-bpom?page=all.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved