HUT Kemerdekaan RI

18 Quotes Soekarno Cocok Untuk Ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Kirim WA dan Update Status Medsos

Ini 18 quotes dari Soekarno yang cocok ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus untuk dikirim via WhatsApp atau update medsos Facebook, Instagram, Twitter.

Editor: Amalia Husnul A
Arsip Kompas/kompas.com
Presiden Soekarno menyampaikan pidato kenegaraan pada peringatan 5 tahun kemerdekaan RI di halaman Istana Merdeka pada 17 Agustus 1950. Berikut ini ada 18 quotes dari Soekarno yang cocok untuk ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus untuk dikirimkan via WhatsApp atau update status medsos Facebook, Instagram, dan Twitter 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini ada 18 quotes dari Soekarno yang cocok untuk ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus untuk dikirimkan via WhatsApp atau update status medsos Facebook, Instagram, dan Twitter

Ada sejumlah quotes inspiratif dari Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Kutipan atau quoetes dari sejumlah pidato Soekarno ini cocok untuk ucapan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, bisa untuk dikirimkan via WhatsApp atau sekadar update status media sosial ( medsos ), Facebook, Instagram, dan Twitter.  

Ada dalam bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa asing lainnya, berikut ini sejumlah quotes dari Soekarno yang dilansir Tribunnews.com ( grup TribunKaltim.co ) dari laman goodreads.com:

2. “This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!

Bisa di Share di WhatsApp, Instagram, Facebook, Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan HUT ke-75 RI

Google Doodle Hari Ini Rayakan Kemerdekaan Indonesia, Simak Kumpulan Ucapan Penuh Makna & Inspiratif

Fakta-fakta Menarik Kemerdekaan Indonesia, Teks Proklamasi Ditulis Tangan Soekarno saat Dini Hari

JANGAN KELIRU, Begini Cara Penulisan Dirgahayu Republik Indonesia dan HUT Ke-75 RI yang Benar

3. “Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari.

Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”

4. “Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian.”
(Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Muka Hakim Kolonial)

Soekarno
Soekarno (Foto/net)

5. “I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life.

We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world

6. “Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis.”

7. “Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very dangerous! ” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

8. “Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”

9. “Insinyur (Sarjana) yang bekerja pada orang lain itu (masuk dalam golongan) proletar.

Karena ia menjual tenaganya (kepada orang lain) dan alat alat produksi yang dia gunakan untuk bekerja bukan menjadi hak miliknya.” (Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

10. “l'exploitation de l'home par 'ihomme.”

 BLT Karyawan Swasta Dicairkan Jokowi 25 Agustus, Cara Cek Namamu Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan

 Tahun 2021 Tak Ada Kenaikan Gaji untuk PNS, TNI, Polri, Sri Mulyani: THR dan Gaji Ke-13 Tetap Ada

11. “Nasionalis yang sedjati, jang nasionalismenya itu bukan timbul semata-mata suatu copie atau tiruan dari nasionalisme barat akan tetapi timbul dari rasa tjinta akan manusia dan kemanusiaan”

(Di bawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

12. “Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara.”

13. “Jang pertama-tama menjebabkan kolonisasi jalah selamanja kekurangan bekal-hidup dalam tanah-airnja sendiri, begitulah Dietrich Schafer berkata.

Kekurangan rezeki, itulah jang mendjadi sebab rakjat-rakjat itu mendjajag negeri-negeri, dimana mereka bisa mendapat rezeki itu.

Itulah pula jang membikin "ontvoogding"-nja negeri-negeri djadjahan oleh negeri-negeri jang mendjadjahnja itu, sebagai suatu barang jang sukar dipertjajainja.

Orang tak akan gampang-gampang melepaskan bakul-nasinja, djika pelepasan bakul itu mendatangkan matinja!”
(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

14. “Jang mendatangkan pemberontakan-pemberontakan itu biasanja bagian-bagian jang terketjil, dan bagian-bagian jang terketjil sekali.”

(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Bung Karno: Putra Sang Fajar.Berikan Pendapatmu Mengapa Jepang Membebaskan Soekarno dari Penjara? Jawaban Soal SMP di TVRI.  Berikut ini soal dan jawaban SMP, mengapa Jepang membebaskan Soekarno, Belajar dari Rumah TVRI hari ini, Senin 10 Agustus 2020
Bung Karno: Putra Sang Fajar.(Tangkap Layar akun YouTube Arsip Nasional RI)



15. “Dalam tahun 1882 Ernest Renan telah membuka pendapatnja tentang faham "bangsa" itu.

"Bangsa" itu menurut pudjangga ini ada suatu njawa, suatu azas-akal, jang terdjadi dari dua hal:

- pertama-tama rakjat itu dulunja harus bersama-sama mendjalani suatu riwayat;

- kedua rakjat itu sekarang harus mempunjai kemauan, keinginan hidup mendjadi satu.

Bukannja djenis (ras), bukannja pula batas-batas negeri jang mendjadikan "bangsa" itu.”

(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

 Hasil Liga Europa, Manchester United Tumbang, Sevilla ke Laga Final, Buka Peluang Raih Gelar Keenam

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Terbaru Senin 17 Agustus 2020 Cancer Ketemu Cinta Baru, Leo Hati-hati

16. “Bangsa itu adalah suatu persatuan perangai jang terdjadi dari persatuan hal-ichwal jang telah didjalani oleh rakjat itu.”

(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

17. “Nasionalisme itu jalah suatu itikad; suatu keinsyafan rakjat bahwa rakjat itu ada satu golongan, satu "bangsa"!” 

(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

18. “Bahwa jang menjebabkan kolonisasi itu bukanlah keinginan pada kemasjhuran, bukan keinginan melihat dunia-asing, bukan keinginan merdeka, dan bukan pula oleh karena negeri rakjat jang mendjalankan kolonisasi itu ada terlampau sesak oleh banjaknja penduduk, sebagai jang telah diadjarkan oleh Gustav Klemm, akan tetapi asalnja kolonisasi ijalah teristimewa soal rezeki.”

(Dibawah Bendera Revolusi : Jilid 1)

Hari Kemerdekaan RI 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

Sepeda Element yang dipakai Presiden Jokowi.
Sepeda Element yang dipakai Presiden Jokowi. (Instagram/jokowi/elementbikeid)

Hari Kemerdekaan RI 2020 kali ini begitu berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved