Ingin Pulang ke Cirebon, Penjual Cobek di Balikpapan Keliling Berkilo-kilometer Tawarkan Dagangan

Tanpa alas kaki, Abdullah menempuh jarak hingga berkilo-kilometer keliling Balikpapan sambil memikul dagangannya, yakni cobek batu.

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Abdulloh (35), penjual cobek, ikut merasakan rezeki di pelaksanaan detik-detik proklamasi di simpang Plaza Balikpapan, Senin (17/8/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Tanpa alas kaki, Abdullah menempuh jarak hingga berkilo-kilometer keliling Balikpapan sambil memikul dagangannya, yakni cobek batu. 

Setiap hari dia harus memikul beban sekitar 90 kg tiap hari. Peluh membasahi kausnya.

Semua itu dijalaninya demi satu impian agar kelak dia bisa pulang ke kampung halamannya di Cirebon sana.

Tampak berat beban dipikulnya, tanpa alas ia berjalan menyusuri jalan persimpangan yang penuh genangan di hari Kemerdekaan.

Bahkan celananya tampak memiliki tembelan. Saat ditanya alas kakinya ke mana, jawaban memilukan keluar dari mulutnya. Katanya sandal jepitnya putus.

Dari belakang laki-laki itu tampak kelelahan, ia memikul tumpukan cobek batu yang biasa digunakan sebagai perkakas ibu rumah tangga.

Dari jauh tampak ia juga mengikuti prosesi detik-detik proklamasi bersama masyarakat Kota Beriman.

Tangannya hormat sembari badannya bersembunyi dibalik tiang. Rautnya menunjukkan penuh rasa syukur atas kehidupan yang masih diberikan.

Saat dihampiri Tribunkaltim.co, laki-laki bernama Abdullah (35) ini memang memiliki pekerjaan sehari-hari berdagang ciri alias cobek.

Baca juga: Berbalut APD Lengkap, Tim Medis RSUD AM Parikesit Tenggarong Laksanakan Upacara HUT ke-75 RI

Baca juga: Traveler Harus Tahu, Ini Monumen-monumen yang Dibangun untuk Kenang Perjuangan Bangsa Indonesia

Sebelum pandemi Virus Corona ( covid-19 ), ia singgah di Kota Balikpapan untuk meneruskan usahanya itu. Laki-laki asal Cirebon ini sudah lima bulan terperangkap di Kota Minyak.

Meski harus berjalan berkilo-kilo setiap harinya namun tak ada keluh juga yang keluar dari mulutnya.

"Rumah di Manggar Sari, setiap hari ya jualan cobek ini yang saya bawa. Lumayan berat jalan bawa 90-an kilo setiap hari," ujarnya bercerita pada TribunKaltim.co, Senin (17/8/2020).

Ia menjadi salah satu sosok yang menarik. Pasalnya, di tengah keramaian hiruk pikuk warga berebut selfie dengan para petinggi. Ia justru lewat tanpa ada rasa iri ingin mengikuti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved