Kisah Anak Sungai Tuak Paser Jadi Anggota Kopassus, Kibarkan Bendera di Udara di Posting di Facebook
Ternyata salah satu penerjun bendera di udara adalah Noor Mawan, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD kelahiran Desa Sungai Tuak.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Sedang viral pengibar bendera di udara. Ternyata salah satu penerjun bendera di udara adalah Noor Mawan, anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kelahiran Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Tidak itu saja, M Hafidz Sahid, kakak sepupu Noor Mawan, juga memposting video sejumlah penerjun mengibarkan bendara di udara dan beberapa foto Noor Mawan, serta menyebutkan bahwa Noor Mawan adalah alumni MAN Tanah Grogot.
“Ternyata anak Sungai Tuak, yakni Noor Mawan, Anggota Kopassus TNI AD. Alumni MAN Tanah Grogot. Selamat bertugas kami ikut bangga. Dan semoga selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam mengabdi pada negara Indonesia tercinta,” kata Hafidz, Senin (17/8/2020).
Hapidz mengatakan bahwa video dan foto-foto yang ia posting bersumber dari grup WhatsApp (WA) keluarga.
Baca Juga: LENGKAP Profil Pembawa & Pengibar Bendera Merah Putih Upacara HUT ke-75 RI di Istana 17 Agustus 2020
Baca Juga:
• Pengibaran Bendera Peringatan Proklamasi Kemerdekaan di Sangatta Kutim Tanpa Pasukan Pengibar
“Itu (postingan) dari kiriman Grup WA Keluarga tadi malam, paginya ramai berbincang di Grup WA. Sebagai inspirasi anak-anak di desa, makanya kami posting di facebook,” ucapnya.
Jarak rumahnya dengan rumah orangtua Noor Marwan hanya berjarak sekitar 30 meter, sehingga ia tahu betul masa kecil Noor Marwan.
“Paman saya itu (orangtua Noor Mawan) petani, keluarga tidak mampu, mau masuk tentara saja ngambil upah memanjat kelapa dan buruh tani,” ungkapnya.
Terpisah, Noor Mawan membenarkan bahwa penerjun-penerjun yang mengibarkan bendera di udara adalah Satuan 81 Kopassus yang dulunya lebih dikenal SAT-81/Gultor.
“Benar, satuan kami lah yang mengibarkan bendera di udara,” kata Serka Noor Mawan.
Namun video dan foto-foto tersebut, lanjut Noor Mawan, merupakan kegiatan bulan Februari 2020. Karena hari ini bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Ke-75 RI, sehingga pihak keluarga menyemarakkan peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan dengan mempostingnya di Facebook.
Selain itu, Noor Mawan juga membenarkan bahwa perjuangan orangtuanya hingga ia menjadi bagian pasukan elite TNI AD.
“Berangkat dan pulang sekolah di MTsN Tanah Grogot saya berenang. Waktu itu jembatan Tanah Grogot-Sungai Tuak belum dibangun, begitu pula sewaktu di MAN,” kata Noor Mawan.
Lulus MAN Tanah Grogot tahun 2010, Noor Mawan sempat kerja sebagai staf marketing di Bank Mandiri. Belum genap setahun, ada penawaran masuk tentara.
“Sebanarnya kakak saya ditawari masuk tentara, kebetulan saya main di counter kakak saya, jadi saya yang disarankan masuk tentara,” ucapnya.
Setelah berkas persyaratan lengkap, termasuk di Kodim 0904/Tng, Noor Mawan merangkat ke Samarinda dan diterima sebagai tentara tahun 2011.
Saat mendaftar Bintara di Samarinda, Noor Mawan mencantumkan prestasi sebagai atlet dayung binaan H Ambo Sulo di Kejuaraan Porprov Kaltim.
“Lulus pendidikan Bintara di Banjarmasin tahun 2012, nyambung pendidikan infanteri dan saya masuk peringkat 3 dari ratusan peserta. Rangking 1-10 diperintahkan ikut pendidikan komando, jadi berangkat lah saya ke Jakarta, lulus pendidikan komando nyambung pendidikan Gultor,” kenangnya.
Tahun 2016, Noor Mawan mengikuti penugasan di Poso. Tahun 2017 naik pangkat menjadi Sertu, tahun 2018 kembali diterjunkan ke Papua. Karena timnya berhasil mengamankan senjata dan menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Panglima TNI mengapresiasi keberhasilan kami, saya naik pangkat jadi Serka. Tahun 2019 saya menikah, orangtua saya berangkatkan ke Lampung guna menghadiri resepsi pernikahan. Rencananya tahun ini orangtua mau meramaikannya di kampung tapi batal karena pandemi covid-19,” ucapnya.
Noor Mawan berharap jalan hidupnya ini bisa menginspirasi generasi penerus, terutama anak-anak Desa Sungai Tuak. Orantuanya Nursani dan Mahlukan hanya petani biasa, tapi tetap memperjuangkan kesuksesan anak-anaknya, meskipun mereka harus kehilangan harta benda sekalipun.
“Saya menjalani hidup seperti air mengalir, begitu dapat restu orangtua saya laksanakan sampai tuntas, tanpa kenal menyerah. Alhamdulillah sekarang saya bisa membantu tugas orangtua saya, adik saya juga masuk tentara, adik perempuan saya jadi bidan,” tambahnya. (*)
Baca Juga:Fakta-fakta Bendera Pusaka Asli, Dijahit Sambil Berlinang Air Mata Sampai Sempat Dibelah
Baca Juga: Peringatan HUT ke 75 Republik Indonesia di Berau, Pengibar Bendera Merah Putih Dibatasi
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/anggota-sat-81-kopassus-tni-ad-serka-noor-mawan-kiri.jpg)