Heboh Baju Adat China di Uang Pecahan Rp 75 Ribu, Ternyata Pakaian Suku Pedalaman Pulau Kalimantan
Heboh bajuaAdat China di uang pecahan Rp 75 Ribu, ternyata pakaian suku pedalaman di Pulau Kalimantan
Beberapa kata bahasa Tidung masih memiliki kesamaan dengan bahasa Kalimantan lainnya.
Kemungkinan suku Tidung masih berkerabat dengan suku Dayak rumpun Murut (suku-suku Dayak yang ada di Sabah).
Karena suku Tidung beragama Islam dan mengembangkan kerajaan Islam sehingga tidak dianggap sebagai suku Dayak, tetapi dikategorikan suku yang berbudaya Melayu (hukum adat Melayu) seperti suku Banjar, suku Kutai, dan suku Pasir.
Kaltaraprov.go.id memberitakan, Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan.
Provinsi yang beribukota di Tanjung Selor ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.
Luas Total Kalimantan Utara adalah 72.567.49 km² (28,018.46 mil²) dengan jumlah penduduk 738.163 jiwa (tahun 2013).
Suku Tidung adalah satu dari tiga suku asli di Kalimantan Utara.
Kedua suku asli lainnya adalah Suku Bulungan dan Suku Dayak.
Bahasa yang digunakan sehari-hari masyarakat Kaltara adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Bulungan, Bahasa Dayak dan Bahasa Tidung.
• UNIK & JUMLAHNYA TERBATAS! Cara Penukaran Uang Rp 75 Ribu Baru, Pemesanan di https://pintar.bi.go.id
Netizen Sebut Pecahan Rp 75.000 Ada Adat China
Seperti diberitakan sebelumnya, uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia pecahan Rp 75.000, ramai diperbincangkan netizen di media sosial.
Salah satu perbincangannya adalah soal salah satu pakaian adat di gambar uang tersebut.
Dari sembilan gambar orang berpakain adat Nusantara, gambar orang yang berada di tengah menjadi perhatian publik.
Banyak netizen yang mempertanyakan itu pakaian adat dari mana, bahkan ada yang menuduh itu pakaian adat dari China.
Penelusuran Wartakotalive.com, pakaian adat yang diperbincangkan itu adalah busana adat Suku Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara).