Densus 88 Tangkap Ummu Syifa, Istri Bos Teroris Kelompok Mujahid Poso Ali Kalora, Terkenal Sadis
Densus 88 tangkap Ummu Syifa, istri bos teroris kelompok Mujahid Indonesia Timur Poso Ali Kalora, terkenal sadis
"Pelaku tergabung bersama Kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur selama 23 hari. Barang bukti yang diamankan sebanyak 2 barang bukti," pungkasnya.
Dikenal Sadis
Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengungkap sadisnya perbuatan yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora kepada masyarakat di Poso.
Ia mengungkap, kelompok Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat di Poso.
• Acara Najwa Shihab, Ridwan Kamil Bikin Pantun Buat Ganjar dan Anies, Ada Nama Luna Maya-Aura Kasih
• 3,7 Juta Rekening Belum Terdaftar Penerima BLT Karyawan Swasta di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu
• Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Bacaan Niat dan Jadwal Puasa Asyura, Tasuah dan Ayyamul Bidh
• Heboh di Instagram, Lomba Menatap Foto Mantan Pacar di Hari Kemerdekaan, Begini Fakta Sebenarnya
Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat biasanya untuk mendapatkan logistik dan makanan.
"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu ya dibunuh di sana.
Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis.
Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI di kanal Youtube resmi Puspen TNI yang diunggah pada Senin (17/8/2020).
Cantiasa pun mengungkapkan insiden yang terjadi belum lama ini terhadap petani bernama Agus.
Agus dibunuh oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora beberapa waktu lalu.
Jenazah Agus, kata Cantiasa, ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan penuh luka sayatan.
"Di sana ada petani atas nama Agus sedang melaksanakan kegiatan di kebun dan sebagainya, ternyata mereka di sana dibunuh.
Dan korban itu jenazahnya itu sangat-sangat memilukan.
Itu ada sayatan-sayatan di badannya. Jadi sangat-sangat kejam mereka," kata Cantiasa.
Bahkan masyarakat di sana, kata dia, mengalami ketakutan dan trauma terhadap kelompok tersebut.