Bandingkan Gatot Nurmantyo dan Jenderal Lain, Pengamat Ungkit Cara Elegan Prabowo & SBY Maju Pilpres

Bandingkan Gatot Nurmantyo yang mendeklarasikan KAMI dengan Jenderal lain, pengamat plitik M Qodari ungkit cara elegan Prabowo hingga SBY maju Pilpres

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunnews
Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo 

"Dan kalau memang Pak Gatot Numantyo amat serius maju Calon Presiden, beliau akan melakukan langkah-langkah yang dilakukan oleh Prabowo Subianto, kemudian Pak Wiranto," kata dia.

"Kita tahu bahwa mereka beliau-beliau adalah Jenderal notabenenya sama seperti Pak Gatot dan mereka menempuh jalan sulit untuk mendirikan partai politik sebagai kendaraan politiknya maju di Pilpres pada eranya masing-masing," imbuh M Qodari.

Lalu, Qodari mencontohkan lagi keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) yang bermula dari nol mendirikan Partai Demokrat.

"Bahkan pada masa sebelumnya ada contoh lain Pak SBY mendirikan Partai Demokrat betul-betul dari nol, kemudian berproses kemudian mendapatkan suara, memenuhi syarat dan menjadi calon presiden," sambungnya.

Duduk Perkara Dubes Palestina Hadiri Acara Din Syamsuddin & Gatot Nurmantyo, Ternyata Deklarasi KAMI

KAMI Disebut sebagai Fenomena Baru

Dalam gerakan itu, banyak pula para pengamat yang bergabung seperti Rocky Gerung, Refly Harun hingga Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.

Qodari membenarkan bahwa KAMI memang banyak berisi tokoh yang selama ini berseberangan dengan pemerintah.

"Ya kalau saya lihat sebetulnya masing-masing sudah jadi 'pengkritik pemerintah' ya semenjak beberapa tahun lalu."

"Kalau dilihat dari kacamata yang lain sebetulnya ya figur seperti Said Didu kemudian Rocky Gerung memang sebelum 2019, sudah katakanlah sering berbeda pendapat dengan pemerintah," ungkap Rocky.

Menurut Qodari bergabungnya orang-orang yang selama ini berseberangan dengan Jokowi merupakan sesuatu yang baru.

"Jadi memang secara pandangnya pemerintahan sekarang ini atau dengan Pak Jokowi memang beda begitu."

"Nah bahwasanya mereka kemudian bergabung menjadi satu itu suatu fenomena baru," lanjutnya.

Meski demikian dirinya belum bisa berkomentar lebih jauh soal bagaimana KAMI di kemudian hari.

"Dan kemudian apakah fenomena, kebersamaan ini menjadi sesuatu yang membuat aksi-aksi pribadi itu menjadi lain itu akan kita tunggu depan," ungkap Qodari.

Walaupun begitu, Qodari merasa bahwa adanya KAMI ini bisa menjadi acuan baru pemerintah dalam menangani masalah.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved