Ke Karni Ilyas di ILC, Eks Panglima TNI Bocorkan Alasan Kritik Pemerintah, Ada Sumpah 38 Tahun Lalu

Ke Karni Ilyas di ILC, eks Panglima TNI bocorkan alasan kritik Pemerintah, ada sumpah 38 tahun lalu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YOUTUBE realita TV
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang disingkat KAMI resmi mengumumkan deklarasi di Tugu Proklamasi Menteng, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Deklarasi KAMI hari ini dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta, MS Kaban. 

 Acara Najwa Shihab, Ridwan Kamil Bikin Pantun Buat Ganjar dan Anies, Ada Nama Luna Maya-Aura Kasih

Bayern Munchen Terlalu Tangguh untuk Lyon, Kembali Menang Telak, Jumpa PSG di Final Liga Champions

Sebagai purnawirawan saya harus bangkit," ujar dia.

Berangkat dari hal itu, Gatot kemudian menjalin komunikasi dengan pihak-pihak lain sehingga mendeklarasikan KAMI pada Selasa kemarin.

"Ini semuanya memang kita sakit hati.

Sakit hatinya, dalam kondisi seperti ini, situasi seperti ini.

Maka kita menyampaikan suara hati nurani rakyat," ujar dia.

Bantah Terjun ke Politik Praktis

Usai melakukan deklarasi, Ketua Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani membantah akan terjun dalam politik praktis dengan membentuk Partai Politik atau Organisasi Masyarakat.

"Ini kesepakatan dari para deklarator yang sekarang ini yang sudah menyetujui dan ikut menandatangani ada 150 tapi kemarin sore setelah kami cetak ada ratusan lagi yang minta bergabung. Bersepakat tidak membentuk ormas dan parpol," kata Yani.

LENGKAP! Contoh Kata-kata & Ucapan Tahun Baru Islam 1442/2020 Unik, Inggris & Indonesia serta Gambar

Rumah Dirusak, Diancam Suara Tembakan, Ibu Ini Berlinang Air Mata: Andai Bisa Pegang Nomor HP Jokowi

Ia juga menegaskan koalisi tersebut dibentuk bukan sebagai persiapan dalam ajang Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Kita tidak dalam konteks politik praktis. Politik praktis itu politik untuk merebut kekuasaan.

KAMI ingin menyampaikan bahwa kondisi ini tidak bisa berlama-lama."

"Kalau sampai 2024 tidak ada usaha untuk menyelamatkan baik dari KAMI maupun dari Pemerintah, pemangku amanah, atau kelompok masyarakat seperti KAMI ini, kita sangat khawatir sekali bahwa perahu Indonesia akan tenggelam sebelum 2024."

"Oleh karena itu, itulah keterpanggilan kami. Jadi kita tidak dalam kerangka politik.

2024 itu adalah kerangka dan kegiatan politik.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved