Mahfud MD Anggap Aneh Jika Data Milik Kejagung Hilang Pasca Kebakaran Besar
Kebakaran itu menyebabkan separuh bangunan di gedung bundar itu hangus terbakar. Api menyala sekitar pukul 19.10 WIB dan langsung membesar
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Amalia Husnul A
Pada kesempatan sebelumnya, Mahfud menilai korsleting listrik tak akan bisa menyebabkan kebakaran yang begitu besar.
"Iya besar sekali saya kaget juga," kata Mahfud.
"Kalau listrik mungkin agak terbatas."
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pendapatnya itu dari kaca mata orang yang awam perihal kebakaran dan penyebab-penyebabnya.
"Tetapi menurut saya ini kok seperti luar biasa sampai sekian lantai dan sepertinya cepat sekali," ujar Mahfud.
Mahfud sendiri mengaku belum ada yang bisa memastikan apa sumber penyebab kebakaran yang melalap Gedung Kejaksaan Agung RI.
Di sisi lain, Mahfud memastikan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mendapat kabar tentang terbakarnya gedung Kejaksaan Agung RI.
"Pasti sudah tahu cuma belum memberi tanggapan apapun, belum memberi semacam instruksi apa yang harus dilakukan," kata Mahfud.
"Karena kita semua masih menunggu, yang penting di pemadamannya dulu," lanjutnya.
• Kejagung Membara, Belum Dipastikan Apa Penyebab Kebakaran Gedung Berlantai 6 Itu
• Mahfud MD Beber Penyebab Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Bukan Korsleting Listrik, Jokowi Tahu
• Kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Dokumen Perkara Aman, Tahanan Dievakuasi dari Rutan Kejagung
Berkas-berkas Dipastikan Aman
Sebelumnya diberitakan, Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI Hari Setiyono memberikan keterangan terkait kebakaran yang terjadi di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) pukul 19.10 WIB.
Hingga pukul 20.50 WIB, pihaknya mengaku belum mendapat laporan korban.
"Selama ini belum ada laporam korban. Saat ini masih penyelidikan," ucap dia dalam wawancara KompasTV.
"Gedung lantai 6 dan 5 itu bagian pembinaan termasuk di situ ada kepegawaian. Jadi tidak ada masalah data-data di gedung itu. Kami masih punya cadangan data."
Ia juga menegaskan bahwa semua data yang ada di Kejagung telah diback up.