Disdagkop Tarakan Seleksi 83 UKM untuk Isi Taman Berkampung
Dinas Perdagangan dan Koperasi Kota Tarakan menyeleksi pelaku UKM untuk mengisi Taman berkampung kota Tarakan. Berdasarkan keterangan Kabid Koperasi
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Dinas Perdagangan dan Koperasi Kota Tarakan menyeleksi pelaku UKM untuk mengisi Taman berkampung kota Tarakan.
Berdasarkan keterangan Kabid Koperasi dan UKM Disdagkop Kota Tarakan, Ratna Sulistyarini mengatakan dalam kegiatan ini berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata.
"Jadi untuk Taman Berkampung itu memang kita kolaborasi ya, nanti pengelolaannya itu adalah Dinas Pariwisata. Nah kami yang bantu menyeleksi teman-teman yang ada di sana karena gerobak yang ada itu tersedia hanya 50 gerobak," ujar dia, Rabu (26/8/2020).
Sementara yang terdaftar di Paguyuban, yakni berjumlah 83 UKM sehingga harus diadakan seleksi.
"Kemarin kita sudah seleksi dan dari 83 itu yang masuk ada 50," ujarnya.
Dari banyaknya UKM yang mendaftar, didominasi dengan UKM yang menyediakan makanan dan minuman.
"Karena yang boleh kan hanya makanan dan minuman," ucapnya.
Selain makanan dan minuman, ternyata juga ada pelaku usaha di bidang wahana permainan.
Adanya pelaku usaha penyedia permainan itu karena mereka tidak memerlukan fasilitas dari Disdagkop dan Dinas Pariwisata, artinya mereka memiliki fasilitas sendiri.
Baca juga: Mantap Tinggalkan PAN Amien Rais Akan Launching Partai Baru, Berikut Sejumlah Tokoh yang Ikut Serta
Baca juga: Bocah 13 Tahun Babak Belur Usai Ditangkap Polisi, Keluarga Tak Terima, Polda Sulsel: Tidak Sengaja
"Kalau kemarin sih kebijakannya memang yang ada itu ada sekitar 18 atau 19 itu dimasukkan semua sih. Karena mereka punya sendiri kan peralatannya. Tetapi yang kita fasilitasi gerobak itu kan, karena tahap ini baru 50 yang tersedia. Maka kita seleksi," katanya.
Terkait kriteria yang dapat membuka lapak di Taman Berkampung adalah mereka yang sudah berjualan di Taman Berkampung sebelum pandemi Virus Corona ( covid-19 ).
"Itu 6 bulan sebelum covid-19, dia sudah berjualan di sana. Kemudian juga dia yang kontinyu, bukan musiman, misalnya pas ramai dia jualan begitu, terus yang memang itu mata pencahariannya," tuturnya.
"Itu yang kita seleksi di situ, jadi memang dia betul-betul mata pencaharian intinya ada di sana," ucapnya. (*)