Pasien Covid Meninggal di Samarinda
Sudah 41 Kali Pemakaman Covid-19 Dilakukan, Ini Pesan Tim Evakuasi BPBD Samarinda ke Masyarakat
Angka kasus meninggal dunia akibat covid-19 di Samarinda terus alami peningkatan, hampir setiap harinya terdapat pasien yang dinyatakan meninggal
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Angka kasus meninggal dunia akibat covid-19 di Samarinda terus alami peningkatan, hampir setiap harinya terdapat pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Per Rabu (26/8/2020) hari ini, hingga pukul 12.00 Wita telah terdapat 41 pemakaman dengan prosedur covid-19 yang dilakukan oleh Tim Evakuasi BPBD dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Pemakaman terkait covid-19 di Samarinda di tempatkan khusus di pemakaman umum Jalan Serayu, Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.
Pemakaman dengan prosedur covid-19 dilakukan hanya untuk pasien dengan status positif dan probable. Terdapat sedikitnya tiga tim yang terlibat langsung dalam proses pemakaman.
Baca Juga: Peringatan ke-59 Tahun Gerakan Pramuka, Wakil Bupati Kukar Bantu Sosialisasi Protokol Covid-19
Baca Juga: PKPU Atur Bakal Calon Kepala Daerah Terpapar Covid-19, Ini Empat Risikonya
Tim pertama dari masing-masing rumah sakit tempat pasien dirawat. Proses pemulasaran, seperti membersihkan, mengkafani, hingga memasukan ke peti dilakukan oleh petugas dari rumah sakit.
Setelah itu, tim Evakuasi dari BPBD Kota Samarinda yang bertugas menjemput jenazah, lalu membawa ke tempat pemakaman. Tim Evakuasi juga turut serta dalam proses pemakaman.
Perjalanan ke pemakaman, tim Evakuasi memperoleh pengawalan dari TNI Polri, termasuk unsur relawan, serta Damkar Kota Samarinda.
Sementara itu, sebelum jenazah tiba di tempat pemakaman, tim dari DPKP Kota Samarinda telah lebih dahulu datang ke pemakaman guna mempersiapkan lubang, termasuk yang melakukan penguburan jenazah.
"Ini semua dilakukan oleh tim gabungan. Mulai dari rumah sakit, hingga ke pemakaman. Semua prosedur yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda, Ifran, Rabu (26/8/2020).
"Biasanya empat jam sebelum pemakaman, kami dihubungin terlebih dahulu oleh pihak rumah sakit, lalu kami atur waktunya untuk proses pemakaman," Sambungnya.
Dengan terus bertambahnya angka kematian akibat terpapar covid-19, pihaknya berharap kesadaran masyarakat terkait dengan kepatuhan protokol kesehatan.
Bahkan, Ifran meminta tolong dengan sangat kepada masyarakat untuk terus patuh dan tidak menyepelekan permasalahan terkait covid-19.
"Tolong, kepada masyarakat tolong, kapan lagi ini bisa berhenti kalau bukan dari kita masing-masing. Cukup mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari berada dikerumunan," tuturnya.
Dan, yang lebih penting lagi seluruh masyarakat harus sadar bahwa covid-19 bukan hanya menjadi tugas Satgas maupun Pemerintah semata untuk menanggulanginya, namun juga menjadi tugas bersama dengan masyarakat.
"Yang lebih penting lagi timbulkan kesadaran, ini merupakan musuh kita bersama, kita atasi bersama. Ini bukan hanya jadi tugas Satgas atau Pemerintah, tapi harus kita atasi bersama," pungkasnya. (*)
Baca Juga: Pengusaha Terkenal di Samarinda Meninggal Akibat Terpapar Covid-19, Jenazahnya Diambil Keluarga
Baca Juga: Nambah Lagi 1 Kasus Positif Covid-19 di Tarakan, Pelaku Perjalanan dari Kalimantan Selatan