Pertamina Merugi Rp 11 Triliun, Omongan dan Kinerja Ahok Langsung Disorot PKS, Merem Saja Untung

Pertamina merugi Rp 11 triliun, omongan dan kinerja Ahok langsung disorot PKS, merem saja untung

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews
ILUSTRASI - Pengisian BBM di SPBU Pertamina 

TRIBUNKALTIM.CO - Pertamina merugi Rp 11 triliun, omongan dan kinerja Ahok langsung disorot PKS, merem saja untung.

Semester I 2020 ini Pertamina mengalami kerugian Rp 11 triliun lebih.

Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Mulyanto pun menyorot kinerja Komisaris Utama Pertamia, Basuki Tjahaja Purnama ( BTP) alias Ahok.

Mulyanto kembali mengungkit pernyataan Ahok kala baru diangkat menjadi Komisaris Utama oleh Erick Thohir.

Kerugian yang dialami PT Pertamina kini menjadi sorotan sejumlah pihak.

Bahkan, omongan Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun kembali diungkit-ungkit para tokoh.

Akhirnya, Besok 27 Agustus Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 1,2 Juta, Presiden Jokowi yang Launching

 Depan Karni Ilyas, Rocky Gerung Kritik Judul ILC, Bukan Kejagung Tapi Pasar Gelap Keadilan Terbakar

 Di ILC, Karni Ilyas Sindir Fahri Hamzah Tak Gabung KAMI, Luluh karena Bintang Mahaputra Naraya?

 Ke Karni Ilyas di ILC, Eks Panglima TNI Bocorkan Alasan Kritik Pemerintah, Ada Sumpah 38 Tahun Lalu

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Industri dan Pembangunan Mulyanto, yang kemudian mempertanyakan kinerja Ahok.

Menurutnya, selama Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama, Pertamina nyaris tidak memiliki prestasi yang layak dibanggakan.

Justru sebaliknya banyak keanehan dan kejanggalan yang begitu jelas dilihat masyarakat.

"Pekan lalu kita dengar kabar Pertamina tidak masuk daftar Fortune Global 500.

Sekarang yang terbaru Pertamina rugi Rp 11,13 triliun di semester pertama tahun 2020," kata Mulyanto, Rabu (26/8/2020).

Mulyanto menegaskan kondisi tersebut jelas harus jadi perhatian pemerintah.

Jangan terus dibiarkan dan menunggu Pertamina mengalami kondisi yang lebih parah.

"Mau sampai kapan membiarkan Pertamina babak belur seperti ini?" kata Mulyanto.

Anggota Komisi VII DPR RI ini mempertanyakan kerja Ahok selama bergabung di Pertamina.

Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok harusnya mampu melakukan pengawasan agar perusahaan yang dipimpinnya lebih baik.

 Kebakaran Kejaksaan Agung, Rocky Gerung Curiga Sikap Mahfud MD dan ST Burhanuddin, Dahului Polisi

Dengan kewenangan yang dimiliki dan dukungan politik memadai sebenarnya Ahok punya kesempatan lebih besar membenahi Pertamina.

Apalagi menjelang pengangkatan dirinya menjadi Komisaris Utama, mantan Gubernur DKI itu sesumbar bisa memperbaiki Pertamina.

"Waktu itu Ahok bilang, merem saja Pertamina sudah untung.

Asal diawasi.

Nah kalau sekarang Pertamina rugi, artinya apa?

Apa Ahok tidak mengawasi.

Kok nyatanya Pertamina bisa rugi," ujar Mulyanto.

 Jawaban Kelas 1-3 SD Belajar Dari Rumah TVRI, Rabu 26 Agustus 2020, Sahabat Pelangi

 Foto Pernikahan di Instagram Rizki DA Hilang, Hanya Tersisa Foto Ini, Unggahan Nadya Sindir Siapa?

Secara teori, kata Mulyanto, di semester pertama tahun 2020 ini Pertamina harusnya untung.

Sebab di saat harga minyak dunia anjlok ke angka yang paling rendah sepanjang sejarah, Pertamina tidak menurunkan harga BBM sedikit pun.

Termasuk harga BBM non-subsidi yang harganya mengikuti harga minyak dunia.

"Secara perhitungan kasar, Pertamina harusnya untung besar," ujar Mantan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian era Presiden SBY ini.

Rugi Rp 11,327 Triliun

PT Pertamina (Persero) mencatat kerugian bersih mencapai US$767,92 juta atau sekitar Rp 11,327 triliun (kurs Rp 14.750 per dolar AS) di semester I-2020.

Sedangkan periode yang sama tahun lalu, perusahaan masih membukukan laba sebesar US$ 658,96 juta atau sekitar Rp9,7 triliun.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, sepanjang semester I 2020 Pertamina menghadapi triple shock yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dollar.

“Pandemi Covid 19, dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina."

"Penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak,” ujarnya dalam keterangan, Senin (24/8/2020).

Menurut Fajriyah, penurunan demand tersebut terlihat pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117 ribu kilo liter (KL) per hari atau turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135 ribu KL per hari.

 RESMI, BLT Karyawan Swasta Batal Dicairkan 25 Agustus, Ida Fauziyah Jelaskan Alasan Data BPJamsostek

Saat pemberlakuan PSBB konsumsi BBM anjlok sampai 50-60 persen di kota-kota besar.

“Pertamina tetap optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif.

Mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat,’ ujar Fajriyah.

Untuk mencapai kinerja positif di akhir tahun, Pertamina berhasil memeroleh laba operasi Juni 2020 sebesar USD 443 juta dan EBITDA sebesar USD 2,61 miliar.

Pertamina juga telah melakukan sejumlah inisiatif untuk perbaikan internal dengan tetap melakukan penghematan sampai 30 persen.

Tak hanya itu, Pertamina juga melakukan skala prioritas rencana investasi, renegosiasi kontrak eksisting serta refinancing untuk mendapatkan biaya bunga yang lebih kompetitif.

“Pertamina juga terus meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sehingga menurunkan tekanan kurs dan bisa menekan biaya secara umum,” imbuh Fajriyah.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul PKS Sindir Omongan Ahok setelah Pertamina Rugi Rp 11, 13 T: Dulu Dia Bilang Merem Saja Sudah Untung, https://wow.tribunnews.com/2020/08/26/pks-sindir-omongan-ahok-setelah-pertamina-rugi-rp-11-13-t-dulu-dia-bilang-merem-saja-sudah-untung?page=all.


Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved