Gelombang Besar, Nelayan Waru PPU tak Bisa Melaut dan Memilih Jadi Kuli Bangunan
Terhitung sejak bulan Juli 2020 hingga saat ini, kondisi cuaca kurang bersahabat membuat nelayan tak bisa melaut
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Terhitung sejak bulan Juli 2020 hingga saat ini, kondisi cuaca kurang bersahabat, hal ini menyebabkan nelayan di Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU), Kalimantan Timur terpaksa tidak melaut
Ketua Kelompok Nelayan Jangkar Kecamatan Waru, Adi mengungkapkann, bahwa sebagian nelayan yang ada di daerahnya ada yang tidak beraktivitas sama sekali dan sebagian lainnya ada yang beralih profesi menjadi kuli bangunan serta penyadap karet.
"Mau gimana lagi, gelombang besar betul, kan resiko juga kalau kita pergi melaut membahayakan, kalau saya di rumah aja, tapi sebagian nelayan lain ada yang jadi kuli bangunan," kata Adi, Jumat saat ditemui dirumanya, (28/8/2020).
Baca Juga: Reses di PPU-Paser, Baharuddin Muin Bantu Nelayan dan Warga Terdampak Covid-19
Baca Juga: NEWS VIDEO Nekat Pakai Bom Ikan, Tujuh Nelayan asal Balikpapan Diciduk Lanal Sangatta
Hal ini semakin diperparah dengan adanya pandemi wabah covid-19, para nelayan terbatas untuk mencari penghasilan lain di luar dari melaut.
"Kita mau cari peluang mau bagaimana, saat ini ada Corona, takut-takut juga, jadi saat ini kami bersabar saja," lanjut dia.
Tidak hanya itu, pria yang dikenal ramah ini, berharap ada perhatian dari pemerintah daerah. Pasalnya, kondisi tersebut ditakutkan akan lebih panjang.
"kalau terus-terus gini, kita mau bagaimana, dapur mau ngepul, setidaknya ada perhatikanlah dari pemerintah," harapnya. (*)
Baca Juga: Nelayan Bontang Kuala Bertekad Ubah Image, Setop Tangkap Ikan Pakai Bom dan Racun
Baca Juga: 2 Nelayan di Pangkep Tewas di Atas Perahu, Dugaan Kuat Bom Ikan yang Dibawanya Meledak Saat Melaut