Virus Corona
Ahli Temukan Virus Corona Ganas di Indonesia, Bermutasi dan Cepat Menular, Tipe GH Paling Agresif
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan adanya strain mutasi Virus Corona baru di Indonesia yang diyakini lebih ganas serta jauh lebih menular.
TRIBUNKALTIM.CO - Ditemukan Virus Corona ganas di Indonesia, berpotensi lebih cepat menular.
Hal ini diungkapkan Lembaga Biologi Molekuler ( LBM) Eijkman.
LBM Eijkman menemukan adanya strain mutasi Virus Corona baru di Indonesia yang diyakini lebih ganas serta jauh lebih menular.
Strain mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga telah terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler / LBM Eijkman Amin Soebandrio.
• UPDATE Covid-19 Hari Ini, Tambah 3.003 Kasus, Pecahkan Rekor Harian Lagi, yang Sembuh Makin Banyak
• Kasus Corona Terus Melonjak, Walikota Balikpapan Bakal Gelar Salat Hajat dan Doa Tolak Bala
• Pemakaman Covid-19 dengan Metode Kremasi di Samarinda, Menghasilkan 2 Kg Abu
• Vaksin Covid-19 Belum Bisa untuk Anak dan Remaja, Erick Thohir Sebut Masa Imunitas juga Masih Pendek
"Yang mungkin menjadi perhatian utama saat ini adalah pertanyaan apakah ada di antara virus-virus yang whole genom sequencing-nya (pengurutan keseluruhan genom) sudah dilaporkan ke GISAID, apakah ada yang mengandung mutasi yang menunjukkan virus itu memiliki potensi bisa menular lebih cepat yaitu disebut D614G," kata Amin dalam konferensi pers virtual LIPI, Jumat (28/8/2020).
"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," imbuh dia.
Hasil identifikasi strain baru itu akan disampaikan kepada Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam waktu dekat.
Pasalnya, hal itu berkaitan dengan upaya pengendalian covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.
Amin menambahkan, Indonesia terus melakukan kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut.
Sehingga, bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang terjadi.
Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.
Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental Herawati Supolo Sudoyo mengatakan, perubahan atau mutasi pada virus SARS-CoV-2 menyebabkan virus menjadi lebih menular.
Namun, sebagai catatan, transisi itu berbeda di setiap wilayah di dunia mulai dari Eropa, Amerika Utara, Oceania dan Asia.