News Video
NEWS VIDEO Jerman Dilanda Demonstrasi 'Anti-corona'
Ribuan rakyat Jerman turun ke jalan di Berlin untuk memprotes pembatasan terkait virus corona pada Sabtu (29/8/2020).
Pada Sabtu pagi, massa berkumpul di titik awal aksi demo di sekitar Gerbang Brandenburg.
Salah satu warga Berlin, Stefan, mangatakan bahwa meski dia ikut aksi tersebut, dia mengaku bukanlah simpatisan sayap kanan ekstrem.
"Saya di sini untuk membela kebebasan fundamental kami," kata Stefan. Alasan serupa juga dilontarkan oleh Christina Holz.
Dia berujar bahwa dia turun ke jalan adalah untuk mempertahankan “kebebasannya”.
Sekitar 3.000 petugas polisi, termasuk 1.000 polisi federal, akan dikerahkan untuk bersiaga dalam aksi demonstrasi. Mereka juga menyiapkan meriam air.
Aksi tersebut terjadi ketika jumlah kasus virus corona di Jerman terus meningkat akhir-akhir ini.
Kanselir Jerman Angela Merkel, pada Jumat (28/8/2020), mengatakan penanganan virus corona di Jerman akan lebih menantang pada musim gugur dan musim dingin mendatang.
Merkel dan para pemimpin 16 negara bagian federal Jerman pada Kamis (27/8/2020) menerapkan aturan pembatasan sosial yang lebih ketat untuk menekan penyebaran virus corona.
Otoritas Jerman juga menerapkan denda minimum 50 euro atau sekitar Rp 865.000 untuk orang-orang yang kedapatan tidak mengenakan masker.
"Kita harus hidup dengan virus ini untuk waktu yang lama. Ini masih serius. Silakan terus menanganinya dengan serius," ujar Merkel
Kontra Demo
Pada awal Agustus, aksi “ anti-corona" serupa juga terjadi di Berlin.
Para pengunjuk rasa terdiri atas berbagai elemen. Dalam aksi tersebut, polisi membubarkan lebih awal setelah peserta berulang kali melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Kelompok sayap kanan menyambut keputusan pengadilan pada Jumat yang mengizinkan aksi demo terbaru untuk dilanjutkan.
Seorang anggota parlemen untuk partai sayap kanan AfD, Leif-Erik Holm, menyebut keputusan tersebut sebagai "kemenangan bagi kebebasan".