Penyanyi Edo Kondologit Mengamuk di Mapolres Gara-gara Adik Ipar Tewas di Tahanan, Tuntut Keadilan
Edo Kondologit yang ikut dalam aksi itu menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinsial GKR di sel tahanan Mapolres Sorong Kota
Edo menilai selama ini polisi terlalu berbelit-belit dalam memberikan keterangan kepada pihak keluarga.
"Berbelit-belit, mereka enggak pernah terbuka kok. Mereka alasan (dianiaya) karena tahanan. Loh tahanan ngehajar dibiarin? Tahanan kan dalam pengawasan kalian, ada CCTV kok, terus kalian biarkan, kalian mau cuci tangan?" ucap Edo.
"Karena yang menyebabkan darahnya banyak itu dianiaya tahanan ya pasti orang mati lah. Dari pagi belum makan, dia belum makan, juga pengaruh narkoba, minuman keras, kalian aniaya seperti begitu," jelasnya.
Penjelasan polisi
Kasat Reskrim Polres Sorong Kota AKP Misbhacul Munir menjelaskan, GKR ditangkap terkait dugaan pencurian dan pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap seorang nenek di Pulau Doom, Sorong.
Luka tembak yang juga dipermasalahkan keluarga, Misbhacul menjelaskan bahwa saat dibawa ke mapolres, GKR mencoba melawan dan kabur.
Polisi akhirnya menembak kaki GKR.
Petugas kemudian menginterogasi dan menahan GKR di sel tahanan Mapolres Sorong.
Kamis malam, GKR ditemukan lemas oleh petugas piket.
Saat dibawa ke rumah sakit, GKR dinyatakan meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit dan Keluarga Geruduk Mapolres Tuntut Keadilan" dan Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Edo Kondologit Tak Terima Alasan Polisi Tembak Kedua Kaki Adik Iparnya