Jamin Petugas Sensus Aman dari Covid-19, BPS Balikpapan Gelar Rapid Test, Hampir 12 Persen Reaktif

Badan Pusat Statistik (BPS) secara serentak menggelar Sensus Penduduk 2020 secara offline pada 1 September 2020. Masing-masing daerah, memiliki petug

Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO/HERIANI
Pihak BPS Balikpapan menggelar rapid test untuk para petugas sensus dan koseka di halaman kantornya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Badan Pusat Statistik (BPS) secara serentak menggelar Sensus Penduduk 2020 secara offline pada 1 September 2020.

Masing-masing daerah, memiliki petugas dan koordinator sensus kecamatan (Koseka) yang akan bertugas mencacah dari rumah ke rumah.

Namun sebelum itu, petugas harus mengantongi surat keterangan bebas dari paparan Virus Corona ( covid-19 ). Di mana saat ini, wabah covid-19 masih melanda hampir semua daerah di tanah air.

Maka itu, BPS Balikpapan turut menggelar rapid test untuk para petugas, selama 2 hari, yakni 26 dan 27 Agustus lalu.

Menurut Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Balikpapan, Umar Riyadi, tujuan rapid test adalah menggaransi bahwa mereka terjun ke lapangan dalam kondisi sehat.

"Dalam prosesnya, kita dapatkan di antara petugas ada yang reaktif. Kisarannya cukup signifikan di tahap awal tanggal 26-27, ada 49 orang dari 423 orang, dari total keseluruhan," ujar Umar Riyadi, Selasa (1/9/2020).

Jumlah ini lalu diganti dengan cadangan petugas sensus lainnya. BPS Balikpapan kembali menggelar rapid test gelombang kedua pada tanggal 30 Agustus.

Di sana pun, petugas yang rencananya sebagai pengganti, ternyata juga ada yang reaktif.

Prosesnya terus berlanjut, dituntaskan pada hari yang sama. Cadangan petugas sensus segera dihubungi untuk dilakukan rapid test sampai dia nol reaktif.

"Sehingga dapat dipastikan bahwa petugas yang terlibat pada kegiatan ini, sejumlah 414 orang baik petugas maupun Koseka, dalam keadaan terjamin hasil rapid test nonreaktif," tuturnya.

Baca juga: Begini Cara Eks Kepala BPN Denpasar Hindari Pengawalan dan Tembak Diri di Toilet Kejaksaan Tinggi

Baca juga: Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit Pertanyakan Polisi: Ada CCTV Kok Dibiarin Dihajar?

Kendati sudah mendapatkan petugas sensus yang sehat, bebas dari paparan Virus Corona, namun dua kali pergantian petugas akibat memperoleh hasil reaktif menjadi fakta menarik.

"Hampir 12 persen petugas sensus yang dipilih menunjukkan hasil reaktif. Ini menjadi menarik. Peserta cukup besar, anggaplah sebuah sampel meski belum cukup mewakili. Namun bisa menjadi warning kepada kita semua, bahwa jangan-jangan, 1 di antara 10 orang di kota Balikpapan berpotensi terpapar," ucapnya.

Sehingga yang harus dilakukan memanglah meningkatkan kedisiplinan. Bagaimana menghentikan penyebaran covid-19 jika kita tidak disiplin? (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved