Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Kayan Ditemukan Sekitar 2 Nautical Mile dari Lokasi Awal
Penambang pasir yang tenggelam di Sungai Kayan, Kalimantan Utara ( Kaltara) berhasil ditemukan, sekitar pukul 23.34 Wita tadi malam, Rabu (2/9/2020).
Penulis: Amiruddin | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Penambang pasir yang tenggelam di Sungai Kayan, Kalimantan Utara ( Kaltara) berhasil ditemukan, sekitar pukul 23.34 Wita tadi malam, Rabu (2/9/2020).
Penambang pasir tersebut bernama Amal (18). Ia merupakan warga Jalan Padaelo, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Amal sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Senin (1/9/2020), sekitar pukul 09.00 Wita.
Ia tenggelam, usai terpeleset dari perahu yang digunakannya menambang pasir.
"Korban ditemukan oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan sekira 2 nautical mile (NM), dari lokasi kejadian," kata Kepala Basarnas Tarakan, Amiruddin, Kamis (3/9/2020).
Amiruddin menambahkan, pencarian dilaksanakan sejak Selasa (1/9/2020).
Selain Basarnas Tarakan, tim yang terlibat dalam pencarian korban, yakni TNI, Polri, BPBD, dan dibantu oleh masyarakat sekitar.
Baca juga; NEWS VIDEO Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Kayan Ditemukan 3 Mile dari Lokasi Kejadian
Baca juga; BREAKING NEWS Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Kayan Kaltara Berhasil Ditemukan
Sementara itu, Kepala BPBD Bulungan, Ali Patokah, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kondisi tubuh korban pun kata dia, masih utuh, dan tidak ditemukan luka.
"Setelah kita evaluasi dari lokasi kejadian, korban langsung dibawa ke rumah sakit.
Keluarga korban yang sebelumnya ikut menunggu di dermaga, kita arahkan untuk menunggu jenazah di rumah," ujarnya.
Ali Patokah menambahkan, pencarian berjalan lancar, berkat sinergi Tim SAR gabungan.
"Pihak keluarga korban juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh Tim SAR gabungan, hingga korban ditemukan.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR gabungan juga dinyatakan ditutup," tuturnya.
Informasi yang dihimpun, korban telah dikebumikan oleh pihak keluarganya hari ini.
Baca juga; Sempat Dituding Pekerjakan WNA Pengelola PLTU Muara Jawa Tegaskan Karyawannya 100 Persen Warga Lokal
Kronologi
Sebelumnya, Amal dilaporkan tenggelam gegara terpeleset dari perahu yang digunakan menambang, pada Selasa (1/9/2020), sekitar pukul 09.00 Wita.
Rekan korban sesama penambang pasir, Usman, mengatakan Amal awalnya terjatuh saat berjalan di pinggir perahu.
"Saat itu saya hendak mengambil jangkar, karena sudah mau selesai menambang pasir.
Ini sudah res kedua hari ini. Res pertama tadi lancar aja proses penambangannya.
Amal tiba-tiba terpeleset, dan jatuh ke dalam sungai," kata Usman, saat ditemui di perahu yang dipakai menambang pasir, Selasa (1/9/2020).
Melihat Amal terjatuh, Usman mengaku langsung melemparkan pelampung.
Termasuk turut melompat ke sungai, untuk berupaya menyelamatkan Amal, yang mulai terseret air Sungai Kayan.
"Pengakuannya kepada saya, ia bisa berenang. Tetapi entah kenapa, saat kejadian ia seolah tidak tahu berenang.
Kejadiannya sangat cepat. Ia langsung tenggelam, macam batu," ujarnya.
Diceritakan Usman, Amal baru sekitar sekitar dua bulan ikut bekerja sebagai penambang pasir.
Sebelum kejadian, tak ada gelagat mencurigakan dari rekannya tersebut.
"Dia sehat aja. Normal kayak teman-teman penambang lainnya.
Setelah kejadian, kami langsung menghubungi Posko TNI AL, yang ada di dermaga.
Termasuk berupaya menghubungi pihak keluarganya di Jl Padaelo," tuturnya.
Sementara itu, ibu korban yang ikut mencari anaknya bersama tim gabungan, terus berteriak memanggil anaknya.
"Oh Amal, dimana kau nak. Sudah masuk waktu Dhuhur, pulanglah nak (dengan bahasa daerah)," teriaknya ibu korban.
Selama proses pencarian, ibu korban terlihat terus meneteskan air mata, sambil memanggil nama anaknya.
Sekitar 30 personel gabungan yang dikerahkan melakukan pencarian korban.
Seperti BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, dan dibantu masyarakat sekitar.
(TribunKaltim.co/Amiruddin)