Virus Corona di Tarakan
UPDATE Virus Corona di Tarakan, Tambah 5 Pasien Sembuh dari Covid-19, Ada yang Usia 18 Tahun
Dalam dua hari berturut-turut, jumlah kasus kesembuhan covid-19 atau virus corona di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
Dilansir dari laman resmi Facebook WHO, Jumat (4/9/2020), WHO kembali mengingatkan mengenai tiga tempat yang mudah menularkan virus corona.
• Diterpa Isu Cerai, Rizki DA Beri Ucapan Manis untuk Istri, Bagaimana Balasan Nadya Mustika Rahayu?
• Habiskan 20 Tahun Memahami Indonesia, Peneliti Australia Sebut Jokowi Sosok Penuh Kontradiksi
• Jadi Trending Topic, Robert Pattinson Dikabarkan Positif Covid-19, Syuting Film Batman Dihentikan
• Dikabarkan Tengah Dekat dengan Anak Buah Idham Azis, Wika Salim Beber Tipe Pria Idamannya
Pertama, tempat ramai (crowded places)
Tempat ramai atau tempat yang penuh orang, dimana saling berdekatan menjadi salah satu tempat dengan risiko tertinggi terpapar corona.
Kedua, tempat yang sempit (Close-contact settings)
Tempat sempit, terutama tempat di mana banyak orang yang berbicara dalam jarak dekat. Tempat ini juga punya potensi menularkan Covid-19 tinggi.
Ketiga, ruang terbatas dan tertutup (Confined and enclosed spaces)
Tempat dengan ruangan terbatas dan tertutup yang memiliki ventilasi yang buruk.
Namun jika Anda harus keluar rumah dan berada di salah satu tempat di atas, tetap tenang dan waspada penuh, lakukan 3 M.
Memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1-2 meter serta mencuci tangan sesering mungkin.
Saat Anda merasa kurang sehat, lebih baik untuk tetap berada di rumah dan periksakan diri ke layanan kesehatan jika dalam keadaan mendesak.
Strain Mutasi Virus Corona Lebih Menular dan Sudah Ada di Indonesia, Bagaimana Cara Pencegahannya?
Strain mutasi virus corona lebih menular dan sudah ada di Indonesia, bagaimana cara pencegahannya agar tidak tertular virus mematikan tersebut?
D614G merupakan strain mutasi virus corona yang diyakini lebih menular terdeteksi sudah ada di Indonesia.
Temuan ini disampaikan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio.
"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata Amin dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/8/2020) lalu.