Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran di Gunung Lingai Samarinda yang Makan 6 Korban

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran yang menghanguskan dua rumah warga dan satu bangsalan, di Jalan Lempake Tepian, Gang Belimbing, RT 01, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, pada Jumat (4/9/2020) sekira pukul 22.50 Wita tadi malam.

Kapolsek Sungai Pinang AKP Rengga Puspo Saputro mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti sumber api dari mana, namun saat ini timnya dan Inafis Polresta Samarinda sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengetahui kebenarannya.

"Dugaan sementara masih kita dalami, kita belum berani menyimpulkan. Karena keterangan dari korban munculnya api dari arah dapur," ucapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co, saat berada di sekitar lokasi kejadian Sabtu (5/9/2020) dini hari.

Dia juga belum bisa memastikan awal mula timbul api apakah terjadinya korsleting listrik atau lupa mematikan kompor, semua belum diketahui.

"Ini tidak ada faktor kesengajaan, ini murni insiden kebakaran," ucapnya mempertegas.

Kapolsek membenarkan bahwa ada enam orang yang menjadi korban kebakaran, yaitu satu orang ibu dan lima orang anaknya.

"Untuk saat ini korban sudah dilarikan ke rumah sakit, satu ibu dan lima orang anaknya," ucapnya.

Diceritakannya, sewaktu mendengar adanya kabar insiden kebakaran, ia langsung bergegas menuju lokasi. Namun saat sudah di lokasi, api sudah membesar.

"Yang terbakar dua rumah, dan satu bangsalan tiga pintu," ujarnya. 

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi bencana kebakaran di Jalan Lempake Tepian, Gang Belimbing, RT 01, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (4/9/2020) sekitar pukul 22.50 Wita.

Menurut informasi yang didapat TribunKaltim.co, bahwa awal mula kebakaran diduga dikarenakan adanya konseliting listrik dari salah satu rumah warga.

Dan juga dari info yang didapat bahwa total ada 3 rumah tinggal yang terkena amukan si jago merah.

Dari keterangan Heni (31), adik ipar korban, ada 6 orang korban. Yaitu satu seorang ibu bernama Irin (36), dan 5 orang anaknya yaitu Aril yang paling tua sekolah SMP.

Selanjutnya Talita kelas SD kelas 6 dan Ira kelas 2 SD, lalu Febi berusia 5 tahun, serta terakhir Wulan balita berusia sekira 6 bulan.

Baca juga: BLT Rp 600 Ribu untuk Karyawan Cair Hari Ini, Ditransfer ke Rekening, BRI, Mandiri, BNI Sudah Terima