Pilkada Samarinda

Andi Harun Tawarkan Solusi Atas Banjir di Samarinda, Manfaatkan Bekas Galian Tambang untuk Polder

Bacalon Walikota Samarinda Andi Harun, Selasa (8/9/2020) mengatakan, memiliki program dan solusi pengatasi banjir.

TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO
Bakal Calon Walikota Samarinda Andi Harun. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Semua bakal pasangan calon memberikan solusi dalam mengatasi banjir di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dari ketiga Bapaslon yang mendaftar di Kantor KPU Jumat sampai Minggu kemarin, upaya penanganan banjir menjadi salah satu program unggulan masing-masing.

Salah satunya pasangan Andi Harun-Rusmadi ini.

Bacalon Walikota Samarinda Andi Harun, Selasa (8/9/2020) mengatakan, memiliki program dan solusi pengatasi banjir.

Program bernama Samarinda Tangguh Banjir ini diakui Andi Harun dapat meminimalisir jumlah banjir yang terjadi setiap tahun.

Baca Juga: NEWS VIDEO Polisi dan Relawan Gabungan Cari Balita Diduga Terseret Arus Banjir

Baca Juga: Sampai Sore Hari Kawasan Jalan Mayjen Sutoyo Samarinda Masih Banjir Setinggi 1 Meter

Ia mencatat setiap tahun terjadi banjir sebanyak lima kali. Hal tersebut termasuk banjir bandang tahunan yang menjadi langganan utama Kota Tepian.

Salah satu upaya menanggulangi banjir adalah dengan membuat embung atau polder. Saat ini polder yang mengatasi banjir di Samarinda adalah Bendungan Lempake.

Jika hanya terkonsentrasi bendungan Lempake saja, dianggap belum mampu mengatasi banjir.

Bahkan dari data yang ia miliki, jumlah tampungan bendungan Lempake hanya berjumlah 1,3 juta kubik.

Normalnya bendungan ini menampung 4,7 juta kubik. Ini diakibatkan adanya pendangkalan di kawasan bendungan.

Namun untuk membangun embung membutuhkan biaya cukup tinggi. Jika dipaksa maka akan mengganggu APBD Kota. Jika anggaran tidak mencukupi, ia memiliki alternatif lain dalam membuat embung yang murah meriah.

Yaitu dengan memanfaatkan eks lubang tambang yang ada di Samarinda. Ia mencatat ada 119 lubang tambang pada tahun 2018. Dari ratusan lubang tersebut sekitar puluhan lubang berpotensi menjadi embung berbiaya murah.

"Diantara ratusan ada puluhan lubang yang berhubung dengan saluran sungai. Jika ini berhasil lebih hemat biaya. Cukup memperbaiki permukaan dan tanggul, kemudian hanya berinvestasi dengan membeli pompa dan rumah pompa," ucap Andi Harun.

Selain itu jika anggaran  cukup memungkinkan, ia pun akan membangun pintu banjir di kawasan Sungai Karang Mumus. Jika keadaan normal pintu air ini dibuka untuk memperlancar laju air ke sungai.

Tidak hanya membangun embung atau membuat pintu banjir, menurutnya yang juga paling utama adalah normalisasi drainase kota. Normalisasi menurutnya dengan memperlebar, memperdalam saluran drainase.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved