Breaking News

Iwan Gayo Telusuri Keberadaan Pinjaman Soekarno Berupa 400 Kg Emas dari Saudagar Aceh pada 1941

Dapat kuasa dari ahli waris, Iwan Gayo-- penulis Buku Pintar-- bakal menelusuri keberadaan pinjaman Pemerintah Pusat di era Presiden Soekarno berkuasa

SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Iwan Gayo dan bukti cek pinjaman 400 kg emas yang dipinjam Pemerintah RI di masa Soekarno. 

Dalam perjalanannya sebagai pengusaha kaya raya di awal kelahiran Republik, Teuku Markam banyak terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa.

Dia mendirikan perusahaan perdagangan bernama PT Markam. Markam juga tercatat sebagai eksportir pertama mobil Toyota hardtop dari Jepang.

Dengan berbagai macam bisnis itu ia bisa menjadi sangat kaya. Saking kayanya, Markam sempat membangun infrastruktur di aceh seperti membangun jalan Medan-Banda Aceh, Bireuen-Takengon, Meulaboh dan Tapaktuan.

Ia juga disebut-sebut memiliki beberapa dok kapal di Jakarta, Makassar, Medan dan Palembang.

Dalam sejumlah sumber disebutkan Monas diresmikan pada 12 Juli 1975. Namun, dari penelusuran pemberitaan dan dokumen, tak ada acara peresmian Monas.

Kawasan Monas dibuka untuk umum melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Nomor Cb.11/1/57/72 tanggal 18 Maret 1972.

Kubah anggun Masjid Istiqlal berdampingan dengan menara Katedral Jakarta menjadi latar belakang bagian barat Monas.

Latar itu seakan membingkai semangat persatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika, tepat di ruang pusat kekuasaan.

Selain menyumbang emas, Teuku Markam juga ikut andil dalam pembebasan lahan Senayan untuk menjadi pusat olah raga.

Ia juga ikut membiayai berbagai macam yang terkait dalam melepaskan Indonesia dari penjajahan Belanda, serta ikut mensukseskan KTT Asia Afrika.

Namun karena kedekatannya dengan Soekarno pula yang membuat nasibnya berubah drastis di era Presiden Soeharto. Markam diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Ia juga dianggap sebagai kaum penyembah Soekarno dan akhirnya Teuku Markam dijebloskan ke penjara pada tahun 1966.

Penderitaannya bukan hanya mendekam di penjara. Perusahaan miliknya diambil alih pemerintah dan menjadi cikal bakal BUMN bernama PT Berdikari (Persero). Yang lebih ironis, tak ada harta sedikitpun yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya.

Selepas dari penjara, hidup Teuku Markam tak kunjung membaik. Ia juga sering mendapat hinaan dari orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI. Bahkan, sampai ia tutup usia. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Iwan Gayo Buru 400 Kg Emas yang Dipinjam Soekarno dari Saudagar Aceh, Ini Bukti Cek Dikeluarkan BNI, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/08/iwan-gayo-buru-400-kg-emas-yang-dipinjam-soekarno-dari-saudagar-aceh-ini-bukti-cek-dikeluarkan-bni?page=all.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved