Virus Corona
Jika Nanti Ditemukan, Siapa Saja yang Bisa Dapat Vaksin Corona Secara Gratis?
Mereka yang akan memperoleh vaksin corona secara gratis, datanya akan mengambil dari data
TRIBUNKALTIM.CO - Pandemi virus Corona belum juga berakhir.
Sejumlah negara kini seolah berlomba menemukan vaksin dari covid-19.
Tak terkecuali Indonesia yang juga melakukan kerja sama dengan sejumlah negara serta memproduksi sendiri vaksin covid-19.
Lantas siapa nantinya yang bakal mendapatkan vaksin gratis virus Corona jika telah ditemukan.
Masyarakat yang tak mampu kelak akan mendapatkan vaksin corona secara cuma-cuma alias gratis.
Mereka yang akan memperoleh vaksin corona secara gratis, datanya akan mengambil dari data peserta penerima bantuan iuran (PBI) Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
• BLT BPJS Ketenagakerjaan, UMKM dan Kartu Prakerja tak Kunjung Cair, Saatnya Lakukan Langkah Ini
• Unggahan Rizki DA soal Belajar Sabar Disorot, Begini Jawaban Nadya Saat Disinggung Istri Mantan
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 8 September 2020, Libra tak Perlu Serakah, Asmara Gemini Dapat Tekanan
• Unggahan Rizki DA soal Belajar Sabar Disorot, Begini Jawaban Nadya Saat Disinggung Istri Mantan
Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma'ruf menyampaikan, pada prinsipnya BPJS Kesehatan siap menjalankan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
Dalam hal ini termasuk dengan sebagai rujukan data penerima vaksinasi Covid-19 gratis dari pemerintah.
"Pada prinsipnya BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN-KIS siap menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (7/9).
Iqbal menambahkan, data yang dimiliki BPJS Kesehatan sendiri sudah lengkap yaitu by name by addres.
Maka nantinya, tinggal menyesuaikan data mana saja dari PBI yang akan menjadi penerima vaksinasi Covid-19 dengan skema gratis dari pemerintah sesuai kriteria yang ditentukan. Saat ini untuk peserta PBI sendiri sudah ada sekitar 96 juta peserta.
Mengenai apa saja kriteria peserta PBI yang akan menjadi penerima vaksinasi tersebut, Iqbal mengatakan bukan menjadi kewenangan di BPJS Kesehatan.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, akan ada dua skema pada program vaksin virus corona (Covid-19).
Pertama, pemberian vaksin Covid-19 gratis bagi masyarakat yang terdaftar sebagai peserta PBI di BPJS Kesehatan. Kedua, kategori vaksin mandiri bagi kategori masyarakat mampu.
Pemberian vaksin gratis akan diberikan mengacu pada data BPJS Kesehatan dengan prioritas 93 juta peserta PBI.
"Negara akan dipastikan hadir untuk rakyat, Pemerintah dengan data yang baik akan menggratiskan untuk yang memerlukan termasuk dokter dan perawat dan juga masyarakat yang membutuhkan berdasarkan data-data, salah satunya dari BPJS Kesehatan yang PBI jumlahnya 93 juta tentu datanya nanti kita verifikasi lagi," kata Erick dalam virtual konferensi pers pada Kamis (3/9) lalu.
• Tak Ada Calon Vaksin yang Tunjukan Sinyal Manjur, WHO tak Yakin Vaksin Corona Ditemukan Sampai 2021
• Harga Tertinggi Rp 439 Ribu, Erick Thohir Beber 2 Cara Dapatkan Vaksin Virus Corona dari Bio Farma
• Vaksin Corona Buatan China dan Rusia Disebut Ilmuwan Punya Kelemahan,Tak Miliki Kemanjuran 70 Persen
Dana Rp 37 Triliun Disiapkan Pemerintah Untuk Vaksin Covid-19, Benarkah Hanya Berkhasiat 6 Bulan?
Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 37 triliun untuk pengadaan vaksin covid-19.
Sejauh ini selain berproses memproduksi vaksin Merah Putih.
Pemerintah juga melakukan kerjasama dengan sejumlah negara, diantaranya China untuk pengadaan vaksin virus Corona
Selain bantuan sosial, program prioritas yang akan dilanjutkan pada tahun depan adalah program pengadaan vaksin Covid-19.
Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan, program pengadaan vaksin dilakukan oleh beberapa lembaga.
"Khusus untuk tahun depan ini akan dilanjutkan program prioritas atau pun program yang kita sebut sebagai unggulan."
"Yang pertama tentu pengadaan daripada vaksin itu sendiri."
"Karena pengadaan vaksin ini beberapa perusahaan sudah mempersiapkan," kata Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
Pengadaan vaksin pada tahun depan di antaranya vaksin merah putih yang dipimpin oleh Kemenristek BRIN bersama lembaga Eijkman.
Kemudian vaksin Sinovac hasil kerjasama dengan biofarma yang menyiapkan 290 juta vaksin.
Lalu, vaksin kerja sama dengan perusahan teknologi Uni Emirate Arab yang aktif dalam penelitian Covid-19 bernama G42.
"Pemerintah sudah menyiapkan dana untuk tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun, dan tahun depan secara multiyears ada Rp 37 triliun," paparnya.
Cuma Berkhasiat 6 Bulan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, vaksin Covid-19 tidak bersifat permanen dan hanya bertahan enam bulan.
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Daeng Faqih memprediksi, vaksin Covid-19 hanya bertahan dalam jangka waktu enam bulan sejak disuntikkan ke dalam tubuh.
Maka dari itu, menurut Daeng, vaksinasi massal yang akan dilakukan pemerintah harus serempak untuk mencegah adanya penularan lanjutan.
"Terkait vaksinasi ini, harus ada kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah agar berjalan lancar," ucap Daeng dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/9/2020).
Vaksin ini, lanjut Daeng, tidak memberikan efek permanen akan kebal selamanya.
Kekuatan imunitas itu ada keterbatasan waktu.
"Kami mengambil estimasi khasiat dari vaksin ini enam bulan, maka dari itu harus dilakukan secara serempak."
"Sehingga nanti dapat dievaluasi hasil dari vaksinasi ini dengan cepat," ujar Daeng.
Daeng menyebutkan, dalam pelaksanaan vaksinasi, IDI sudah berdiskusi organisasi profesi seperti Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan akan ikut serta dalam program ini.
"Kami akan konsolidasi dan membantu Satgas Covid-19, untuk proses penyuntikan vaksin di lapangan," papar Daeng.
Sebelumnya, pemerintah terus berupaya mengadakan vaksin Covid-19 secepat mungkin, baik dengan mengembangkan secara mandiri, maupun bekerja sama dengan negara lain atau perusahaan di luar negeri.
Setidaknya terdapat lima kandidat vaksin yang sedang diupayakan pemerintah.
Pertama, vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh konsorsium lembaga Eijkman.
"Ini kerja sama Eijkman dengan Bio Farma."
"Berharap dengan pengembangan ini, Indonesia memiliki vaksin sendiri," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Selain Vaksin Merah Putih, terdapat vaksin hasil kerja sama Bio Farma dengan Sinovac.
Vaksin tersebut sedang diuji klinik fase III di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Kemudian ada vaksin yang dikembangkan Kalbe Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine.
Vaksin bernama Genexine-19 tersebut akan memasuki uji klinik fase II pada akhir 2020.
Kimia Farma juga sedang menjajaki kerja sama dengan Uni Emirat Arab dan perusahaan Sinopharm dalam pengadaan vaksin yang telah melalui uji klinik fase 1 dan 2.
Vaksin tersebut akan dikembangkan lagi sebelum kemudian diproduksi massal.
Penjajakan lainnya dalam pengadaan vaksin yakni dengan perusahaan asal Inggris bernama AstraZeneca.
Perusahaan tersebut tengah melakukan uji vaksin pada manusia.
Vaksin bernama AZD1222 ditargetkan akan diproduksi massal akhir tahun ini.
"Tujuan pemerintah sangat jelas, bahwa kita ingin dengan cepat dan menyeluruh menghadirkan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia."
"Untuk mewujudkan Indonesia sehat dan aman dari Covid-19," paparnya.
Uji Klinis Tahap Tiga
Pada Desember 2020, seluruh relawan yang ditargetkan berjumlah 1.620 orang, bakal rampung disuntik vaksin Covid-19 pada uji klinis tahap tiga.
Project Integration Management Research and Development PT Bio Farma Neni Nurainy mengatakan, saat ini setidaknya sudah 100 relawan yang telah menjalani penyuntikan uji klinis vaksin tahap tiga.
Jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan proses rekrutmen yang masih berlangsung.
"Mungkin sekarang sudah 100 dari total 1.620."
"Kita masih rekrutmen agar memenuhi kuota tersebut."
"Kita targetnya Desember total terpenuhi 1.620," kata Neni dalam diskusi virtual Polemik Trijaya, Sabtu (15/8/2020).
Setiap hari, ditargetkan 100 relawan disuntik vaksin tersebut, sehingga pada Desember 2020 nanti target 1.620 orang rampung dikerjakan.
Menurutnya, sejauh ini pihaknya tak menemui kendala berarti, hanya beberapa relawan disebut takut jarum suntik.
"Enggak ada kendala berarti, mungkin ada yang takut terhadap jarum suntik dari rekan relawan," beber Neni.
Bakal Diproduksi Massal pada Januari 2021
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Selasa (11/8/2020).
Kedatangan Presiden untuk meninjau langsung penyuntikan perdana uji klinik vaksin Covid-19 fase III hasil kerja sama dengan Sinovac, di Gedung Eijkman RSP Unpad.
"Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Jawa Barat."
"Dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi 1.620 relawan, yang akan diujicobakan."
"Dan kita berharap uji klinis yang ketiga ini nantinya insyaallah akan diselesaikan dalam 6 bulan ini," kata Presiden.
Apabila uji klinik fase III ini lancar, kata Presiden, maka produksi vaksin secara massal akan dilakukan pada Januari 2021.
Produksi vaksin akan dilakukan oleh PT Biofarma yang saat ini memiliki kapasitas produksi 100 juta vaksin setahun, dan akan meningkat menjadi 250 juta vaksin setahun.
"Artinya vaksin inilah yang nanti akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air," tutur Presiden.
Menurut Presiden, Indonesia sedang mengembangkan vaksin bernama merah putih dalam tiga bulan terkahir.
Pengembangan vaksin tersebut diperkirakan akan rampung pada pertengahan 2021.
"Jadi kita mengembangkan full sendiri oleh lembaga Eijkman dan juga BPPT, LIPI, BP POM, Menristek, dan universitas-universitas yang kita miliki, yaitu vaksin merah putih," bebernya.
Selain vaksin yang dikembangkan sendiri, dan vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac, Indonesia juga bekerja sama dengan sejumlah negara untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Di antaranya, dengan Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
"Saya rasa kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya untuk melakukan vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia."
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini."
"Kita optimis dengan segera ditemukan vaksin ini, kita bisa segera melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat," papar Presiden.
Sebelumnya, pemerintah diperkirakan membutuhkan dana Rp 65,25 triliun untuk menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada 160 juta penduduk Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam tayangan virtual bertajuk 'Vaksin Corona Makin Dekat', Jumat (7/8/2020).
Menurut Erick Thohir, tiap orang membutuhkan dua kali penyuntikan vaksin Covid-19.
"Kalau harganya 15 dollar AS per vaksin, jadi berapa?"
"Anggap 300 juta orang dikali 15 dollar AS, sudah 4,5 miliar dollar AS (Rp 65,25 triliun atau kurs Rp 14.500 per dollar AS)," kata Erick Thohir.
Mantan bos Inter Milan itu mengungkapkan, rencananya dana vaksin Covid-19 tersebut sebagian akan menggunakan dana dari Kementerian Kesehatan.
"Ya saya rasa ini yang sudah kita rapatkan kemarin, dari anggaran Kemenkes yang tersisa Rp 24,8 (triliun) ya mungkin sebagian buat downpayment vaksin dulu," ucap Erick Thohir.
• Pilkada Solo, Duet Penjahit - Ketua RW vs Anak Presiden - Ketua DPRD, Modal Gerakan Tikus Pithi
• Tak Membantah, Sri Mulyani Akui Indonesia Bakal Resesi, Tapi Tak Parah Karena Upaya Pemerintah Ini
• Dituduh Curi Sawit, Nenek 80 Tahun Jadi Terdakwa, Ke Pengadilan Pakai Tongkat dan Obat Sakit Kepala
Pemerintah, kata Erick Thohir, akan memetakan daerah-daerah mana saja yang masyarakatnya akan disuntikkan vaksin tersebut terlebih dahulu.
Ia menyebut Jawa Timur bisa jadi prioritas di bulan pertama, karena grafik penyebaran covid-19 masih tinggi.
"Mungkin yang di bulan pertama Jawa Timur atau Sulawesi Selatan atau Sumut, yang pada saat ini masih tinggi."
"Supaya dengan imunisasi ini, penyebarannya turun," ucapnya.
(*)
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Siapa nanti yang akan menerima vaksin corona secara gratis?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa Saja yang Akan Menerima Vaksin Corona Secara Gratis?, https://www.tribunnews.com/corona/2020/09/08/siapa-saja-yang-akan-menerima-vaksin-corona-secara-gratis.