LENGKAP Gambar Ucapan Galungan dan Kuningan 2020, Gambar Penjor Galungan, Cocok di WA IF FB Twitter

Lengkap kumpulan gambar ucapan Galungan dan Kuningan 2020, gambar penjor Galungan, cocok dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter.

Editor: Doan Pardede
Tribun Bali/Rizal Fanany
HARI RAYA GALUNGAN - (ilustrasi) Penjor setinggi 16 meter di kawasan Banjar Jambe, Desa Kerobokan, Kuta Utara, Selasa (25/12/2018). Cek umpulan gambar ucapan Galungan dan Kuningan 2020, gambar penjor Galungan, cocok dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter. 

(Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga TuhanYangMaha Kuasa senantiasa memberikan kesejahteraan dan keselamatan alam semesta ini)

12. Rahajeng Rahina Galungan lan Kuningan, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan ring sekancan sane maurip

(Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kesejahteraan dan keselamatan kepada semua mahluk hidup)

13. Rahajeng Rahina Galungan dan Kuningan, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa mapaica kerahayuan lan kerahajengan sareng sami

(Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kesejahteraan dan keselamatan kepada kita semua).

Penampahan Galungan, Masak-Memasak yang Penuh Makna

Satu hari sebelum Galungan akan diperingati hari Penampahan Galungan.

Jika ke Bali, kita sudah bisa melihat jejeran penjor Galungan yang menjulang tinggi dengan hiasan yang cantik.

Apa yang dilakukan?

Masak-memasak

Penampahan berasal dari kata dasar nampah yang artinya menyembelih, mulai dari ayam, bebek, dan lainnya.

Hari ini diisi dengan kegiatan masak bersama yang meriah untuk menyiapkan hidangan saat Galungan keesokan harinya.

Beberapa masakan yang dibuat, seperti lawar dan makanan berkuah yang kaya rempah.

Makanan yang dimasak pun akhirnya dibagi-bagi kepada masyarakat sekitar sehingga terjalin kebersamaan antarsesama.

Membasmi Sikap Hewani

Salah satu makna filosofis dari penampahan adalah usaha untuk membasmi sikap-sikap hewani di dalam diri manusia.

Contohnya sikap rajas (serakah, ceroboh) pada ayam, dan lain-lain.

Ketika sikap-sikap itu sudah dibasmi, maka bisa merayakan Galungan keesokan harinya penuh dengan sikap satwam (bijaksana).

Umat Hindu juga percaya bahwa hewan-hewan yang ditampah pada hari ini akan memperoleh kehidupan yang lebih mulia ketika lahir kembali ke dunia.

Pembersihan Diri

Selain memasak, pada sore hari juga dilaksanakan natab byakala.

Tujuannya adalah untuk pembersihan diri. Intinya, pada hari Penampahan Galungan ini, umat Hindu menyiapkan diri untuk Galungan keesokan harinya mulai dari perlengkapan sembahyang, makanan, dan tentu kesiapan diri sendiri.

Berikut foto atau gambar ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan 2020

#1

HARI RAYA GALUNGAN - Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan
HARI RAYA GALUNGAN - Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan (Tribun Bali)

#2

HARI RAYA GALUNGAN - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghaturkan guru piduka di Catus Pata, Semarapura, Minggu malam (14/9/2020).
HARI RAYA GALUNGAN - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghaturkan guru piduka di Catus Pata, Semarapura, Minggu malam (14/9/2020). (IST/Tribun Bali)

#3

HARI RAYA GALUNGAN - (ilustrasi) Hari Raya Galungan dan Kuningan
HARI RAYA GALUNGAN - (ilustrasi) Hari Raya Galungan dan Kuningan (SHUTTERSTOCK)

#4

HARI RAYA GALUNGAN - Seorang umat Hindu sedang melaksanakan sembahyang saat Hari Raya Galungan di Griya Batur Giri Murti, Banjar Gelogor, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Rabu (5/4/2017).
HARI RAYA GALUNGAN - Seorang umat Hindu sedang melaksanakan sembahyang saat Hari Raya Galungan di Griya Batur Giri Murti, Banjar Gelogor, Kelurahan Pemecutan, Denpasar, Rabu (5/4/2017). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Inilah Makna "Penjor" Saat Perayaan Galungan...

Penjor adalah bambu melengkung panjang yang dihiasi dengan rangkaian janur.

Selain itu, penjor juga dilengkapi dengan beberapa hasil bumi seperti kelapa, padi, pisang, dedaunan dan lainnya.

Penjor ini simbol dari keagungan atas kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan.

"Penjor wajib ada di setiap rumah jika Hari Raya Galungan. Ini sebuah simbol kekuatan atas kemenangan dharma melawan adharma, kebaikan melawan keburukan. Inilah makna dari Galungan," kata tokoh spiritual, Jro Gede Nadi, Denpasar, Selasa (9/2/2016) lalu.

Jro juga menjelaskan, penjor ditancapkan di bumi yang posisinya ada di depan pekarangan rumah.

Penjor yang melengkung ke bawah yang bermakna kerendahan hati.

"Apa pun kekuatan yang ada, kebenaran harus ditegakkan di bumi dengan tetap rendah hati," tambahnya.

Menurut Jro untuk membuat penjor tidak harus mahal dan megah, tapi memasang penjor ada maknanya. Seperti yang diakui oleh salah satu warga bernama Made Sutapa dari Denpasar.

"Penjor di rumah saya buat sendiri kok. Paling habiskan hanya Rp 200.000. Tinggal beli bahan-bahannya saja," kata dia.

"Tapi jangan salah, ada yang jual penjor dengan harga jutaan loh, tapi ya bagus," kata Made Sutapa.

Perayaan Galungan besok sudah menyulap semua sudut kota dan desa di Bali dipenuhi dengan penjor.

Bagaimana tidak? Setiap rumah dan dan sebagian perkantoran maupun pertokoan memasang penjor sebagai tanda ikut meriahkan suasana perayaan Galungan.

Megahnya Penjor Pangerebongan di Kesiman, Satu Penjor Bisa Habiskan Biaya Rp 7 Juta

Sabtu (7/3/2020) puluhan masyarakat Kesiman yang didominasi para pemuda melakukan pemasangan penjor di Jalan WR Supratman yang berada di depan Pura Agung Petilan Kesiman, Denpasar.

Pemasangan penjor ini berkaitan dengan upacara Pangerebongan yang digelar pada Minggu (8/3/2020) sore.

HARI RAYA GALUNGAN - Penjor karya ST Taruna Jaya, Banjar Kertajiwa Kesiman
HARI RAYA GALUNGAN - Penjor karya ST Taruna Jaya, Banjar Kertajiwa Kesiman (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Penjor-penjor dengan payasan atau hiasan megah ini dipasang beramai-ramai dan saling tolong-menolong.

Salah seorang anggota ST Taruna Jaya, Banjar Kertajiwa Kesiman, I Wayan Juliana mengatakan pembuatan penjor ini telah dilakukan sejak dua minggu lalu.

“Hari Minggu setelah Galungan kami memulai membuat. Setelah Galungan itu kami terus bekerja,” kata Juliana.

Untuk tahap pertama pihaknya memulai dengan membuat payasan (hiasan) penjor ini.

Bahkan untuk pembuatannya yang dimulai malam hari ini, bisa berakhir minimal hingga pukul 02.00 dini hari.

“Karena kami mulainya malam, soalnya menunggu semua sekaa teruna datang. Selesainya minimal pukul 02.00 pagi. Kalau libur sampai pukul 04.00 pagi. Bahkan tadi pagi karena mau dipasang hari ini kami, pukul 06.00 pagi masih membuat,” imbuhnya.

Ia menambahkan, “tahap prtama kan membuat payasan, jadi tidak perlu banyak orang cukup kreator dan beberapa yang membantu. Di tahap pemasangan ini perlu banyak orang.”

Untuk bahan payasan atau hiasan penjor ini masih tetap menggunakan ental Bali tanpa pemutih.

Sebab jika menggunakan pemutih akan menimbulkan bau yang menyengat.

Payasannya pun dibuat sekreatif mungkin dan menurut Juliana dengan kreativitas ini payasan penjor setiap banjar memiliki motif yang berbeda.

“Payasan penjor sesuai kreativitas masing-masing sehingga tak ada motif hiasan yang sama antara satu banjar dengan banjar lainnya,” imbuhnya.

Sementara untuk kendala dalam pembuatan penjor ini terletak pada waktu sekaa teruna yang mengerjakannya.

Apalagi anggota sekaa teruna juga harus bekerja maupun ada yang masih bersekolah.

Juliana mengatakan, untuk membuat satu penjor ini, pihaknya mengahabiskan dana Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.

Dana ini merupakan kas dari banjar maupun sekaa teruna.

Sementara untuk pelaksanaan upacara Pangerebongan esok, Jalan WR Supratman yang berada di Pura Agung Petilan Kesiman ditutup mulai pukul 13.00 Wita.

Arus lalulintas di simpang Jalan Surabi – Jalan WR Supratman ke arah timur ditutup dan dialihkan ke Jalan Surabi dan Jalan Sokasti.

Sedangkan arus lalulintas di simpang Jalan Waribang – Jalan WR Supratman ke arah barat dan utara ditutup dan dialihkan ke Jalan Waribang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Makna "Penjor" Saat Perayaan Galungan..." dan di tribun-bali.com dengan judul BREAKING NEWS: Megahnya Penjor Pangerebongan di Kesiman, Satu Penjor Bisa Habiskan Biaya Rp 7 Juta, Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 13 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan dalam Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia dan di https://bobo.grid.id/ dengan judul Penampahan Galungan, Masak-Memasak yang Penuh Makna

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved