Liga Italia
Raja Bola Udara, Duet Cristiano Ronaldo dan Edin Dzeko, Juventus Gemar Preteli Kekuatan Tim Rival
Menanti duet Cristiano Ronaldo dan Edin Dzeko, Juventus gemar preteli kekuatan tim rival. Tinggal selangkah lagi Juventus dapat mendatangkan Edin Dz
TRIBUNKALTIM.CO - Menanti duet Cristiano Ronaldo dan Edin Dzeko, Juventus gemar preteli kekuatan tim rival.
Tinggal selangkah lagi Juventus dapat mendatangkan Edin Dzeko dari AS Roma.
Dengan mendatangkan Edin Dzeko, Juventus selalu bisa mendapatkan pemain incaran terbaik sekaligus mempreteli kekuatan tim rival langsung.
Edin Dzeko sudah dalam genggaman Juventus sebagai calon rekan duet Cristiano Ronaldo.
Bomber gaek Bosnia-Herzegovina itu setuju meninggalkan AS Roma menuju Juve pada bursa transfer musim panas ini.
Dzeko digiring ke Allianz Stadium dengan tebusan diperkirakan 15 juta euro dan gaji 7,5 juta euro per musim dalam kontrak dua tahun, seperti dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
Baca juga: Menanti Akhir Drama Transfer Luis Suarez, Tak Diinginkan Juventus & Barcelona, Karirnya Menggantung
Baca juga: BIG MATCH! Pekan 1 Liga Italia, Juventus dan AC Milan Tancap Gas, Siaran Langsung Bein Sports & RCTI
Baca juga: Lolos Ujian Bahasa Italia, Luis Suarez Bisa Gigit Jari, Juventus Alihkan Buruan ke Striker AS Roma
Baca juga: Gagal Berlabuh ke Juventus, Asa Suarez Bertahan di Barcelona Juga Tertutup, 2 Klub Bisa Jadi Pilihan
Dengan demikian, terbayang sudah proyeksi duet bomber veteran nan tajam di lini depan Si Nyonya Tua: Ronaldo-Dzeko.
Sesuai julukan klub, dua penyerang tersebut berada dalam rentang usia tak muda lagi.
Kalau digabungkan umur Ronaldo dan Dzeko, akan muncul angka 69 tahun.
Ronaldo berusia 35 tahun, sedangkan Dzeko 34, cuma setahun lebih muda.
Akan tetapi, usia sebatas angka karena level produktivitas Ronaldo dan Dzeko masih sangat mengerikan bagi lawan.
Kalau jumlah gol mereka selama berkiprah di Liga Italia digabungkan, bakal muncul angka fantastis: 130.
Dzeko yang lebih lama berkecimpung di Serie A bersama Roma memiliki rekor 78 gol dalam 172 penampilan.
Adapun Ronaldo yang baru tiba dua tahun lalu sudah mengumpulkan 52 gol dalam 64 penampilan dengan Juventus.
Baca juga: Mantan Pelatih Tottenham Beber Alasan Tak Ingin Melatih Barcelona, Lebih Memilih Real Madrid
Baca juga: Alasan Thiago Alcantara Tinggalkan Bayern Muenchen, Pilih Liverpool Daripada Kembali ke Barcelona
Baca juga: Bakal Punya Trisula Mematikan Seperti Liverpool, Andai Tottenham Pulangkan Pemain Real Madrid
Baca juga: Liverpool dan Bayern Munchen Capai Kata Sepakat, Thiago Alcantara Berlabuh ke Anfield Hingga 2024.
Selain modal ketajaman dan pengalaman menyelami seluk beluk Liga Italia, Dzeko menjadi target vital bagi Andrea Pirlo karena melengkapi skema yang dia inginkan di lini depan Juve.
Di luar tugas utama sebagai juru gedor, Dzeko bisa diandalkan untuk menahan bola serta memancing lawan buat menyediakan ruang bagi partner di lini depan.
Hal ini tentu sangat dinantikan oleh Ronaldo.
Apalagi, meski perannya sebagai penyerang tengah sejati, Dzeko punya visi mumpuni untuk mengkreasi peluang, tak sebatas pasif menunggu dipasok umpan.

Catatan 13 assist dalam dua musim terakhir menjadi bukti sisi seorang kreator ada dalam diri Dzeko.
Jadi, dengan memiliki Ronaldo dan Dzeko, Juventus mendapatkan paket dua bomber subur, plus satu playmaker ulung.
Baca juga: Keinginan Terakhir Korban Mutilasi di Kalibata City di Hari Kematiannya, Pesan Haru untuk Orangtua
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Kutim, RSUD Kudungga Beberkan Hasil Tes Swab Plt Bupati Kasmidi Bulang
Baca juga: Dua Hari Pasangan Rahmad Masud-Thohari Aziz Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Begini Hasilnya
Baca juga: Pelaku UMKM Keluhkan Susahnya Dapat BLT Rp 2,4 Juta, Kemenkop Beber Alasan Tak Semua Dapat Banpres
Fitur dalam diri Dzeko mengingatkan kita dengan peran Karim Benzema, rekan Ronaldo semasa di Real Madrid.
Keberadaan Benzema, juga Gareth Bale, di lini depan Madrid membantu Ronaldo mengalami musim terbaiknya dalam urusan prestasi dan menjebol gawang musuh.
Kehadiran Dzeko juga dapat mendukung skema permainan Andrea Pirlo yang pada laga uji coba teranyar memperlihatkan kecenderungan memaksimalkan crossing dari kedua sayap.
Apa yang lebih baik dari kehadiran dua penyerang tajam ahli sundulan yang dikirimi bola-bola empuk dari umpan silang? (*)